Volkswagen Santana: Si Tua yang Terlupakan
1. Pernah Ada, Tapi Banyak yang Lupa
Kalau kamu suka mobil klasik dan sempat aktif ngikutin dunia otomotif Indonesia di tahun 90-an, mungkin pernah dengar nama Volkswagen Santana mercedes saigon . Tapi buat kebanyakan orang, nama ini terdengar asing. Padahal, mobil ini pernah resmi dijual di Indonesia.
Santana ini nggak seterkenal VW Kodok atau VW Kombi. Makanya, banyak yang nggak tahu kalau sebenarnya sedan ini adalah salah satu proyek besar Volkswagen buat masuk pasar Asia dan Amerika Selatan. Di Indonesia, mobil ini dibawa masuk lewat kerja sama lokal, tapi sayangnya nggak sepopuler harapannya.
2. Basisnya Sama Kayak Audi 80
Buat yang belum tahu, VW Santana itu sebenarnya berbagi platform dengan Audi 80 generasi awal. Jadi secara sasis dan teknologi, mobil ini nggak bisa dianggap remeh. Bahkan di beberapa negara lain seperti Brasil dan China, Santana jadi mobil rakyat yang cukup laris.
Di Indonesia, Santana hadir dengan desain khas mobil Eropa era 80-90an: kotak, simpel, tapi punya aura premium. Kalau lihat dari depan, kesannya kalem, tapi elegan. Cocok banget buat yang suka mobil dengan tampilan klasik dan nggak mencolok.
3. Mesin Bandel, Tapi Butuh Perhatian
Volkswagen Santana dibekali mesin 1.8L 4 silinder, karburator, dengan tenaga yang cukup untuk harian. Bukan mobil yang kencang, tapi terkenal bandel kalau dirawat dengan benar. Tenaganya memang nggak meledak-ledak, tapi untuk ukuran mobil tahun 80-90an, udah lumayan lah buat dipakai di dalam kota.
Tapi karena mobil ini udah cukup tua, pemilik harus perhatian sama perawatannya. Part-nya masih bisa dicari, tapi nggak semudah cari spare part mobil Jepang. Untungnya, komunitas pecinta VW masih aktif dan bisa bantu cari info atau suku cadang alternatif.
4. Interior Jadul yang Bikin Nostalgia
Begitu masuk ke dalam kabin, kamu langsung dibawa balik ke masa lalu. Dashboard-nya masih model kotak dengan tombol-tombol besar, setir bundar klasik, dan jok yang empuk khas mobil Jerman zaman dulu.
Nggak ada fitur-fitur modern seperti layar sentuh atau kontrol AC digital. Tapi justru itu yang bikin VW Santana punya nilai nostalgia. Rasanya seperti nyetir waktu masih kecil, atau ikut ayah ke kantor pakai mobil ini.
5. Populasinya Sedikit, Tapi Masih Ada yang Rawat
Salah satu alasan kenapa VW Santana jarang terdengar adalah karena jumlah unitnya di Indonesia memang terbatas. Nggak seperti VW Golf atau Kodok yang populasinya lumayan banyak, Santana lebih langka.
Tapi bukan berarti punah. Masih ada beberapa unit yang dirawat dengan baik oleh kolektor atau pecinta mobil klasik. Biasanya mereka gabung di komunitas VW dan aktif ikut event mobil tua. Buat yang suka tampil beda dan nggak pasaran, VW Santana bisa jadi pilihan unik.
6. Harga Pasar yang Masih Ramah
Karena kurang populer, harga VW Santana di pasar mobil bekas masih tergolong terjangkau. Dengan kondisi lumayan, harganya bisa ada di kisaran 25–50 jutaan. Tentu tergantung kondisi bodi, mesin, dan kelengkapan surat-surat.
Tapi yang harus diingat, beli mobil klasik itu bukan cuma soal harga beli. Perawatannya juga penting. Jadi kalau kamu tertarik, pastikan kamu siap juga buat ngejaga mobil ini supaya tetap sehat dan tampil klasiknya tetap terawat.
Kesimpulan: Mobil Langka yang Punya Cerita
Volkswagen Santana memang bukan mobil sejuta umat. Tapi di balik desainnya yang sederhana dan statusnya yang terlupakan, ada sejarah dan cerita yang menarik. Mobil ini adalah bagian dari usaha VW masuk pasar Indonesia di era 80-90an.
Buat kamu yang suka mobil klasik Eropa dengan karakter berbeda, VW Santana bisa jadi pilihan unik. Langka di jalanan, tapi justru itu daya tariknya. Cocok buat kamu yang suka tampil beda dan ingin punya mobil klasik yang nggak pasaran.
Kalau kamu nemu unit yang masih sehat dan lengkap, jangan ragu buat dipinang. Karena bisa jadi, si tua yang terlupakan ini akan kembali bersinar di tangan yang tepat.