Tag: Mobil Klasik

CLK GTR: Supercar Balap Mercedes yang Nyaris Tak Tersentuh

Mercedes CLK GTR Roadster, 1 of 6 cars, sells for over $10M

Mobil Balap yang Bisa Dipakai Harian? Serius?

Kalau dengar kata “mobil balap,” pasti kebayangnya mobil yang cuma bisa dipakai di sirkuit, kan? Tapi gimana kalau ada mobil balap yang bisa legal dipakai di jalanan, dan performanya tetap buas?
Kenalin nih, Mercedes-Benz CLK GTR mercedes-saigon.com . Mobil ini bukan cuma langka, tapi juga punya sejarah unik dan kemampuan yang bikin kagum semua pecinta otomotif.


Asal Mula: Lahir dari Dunia Balap FIA GT

Balik ke akhir tahun 1990-an, Mercedes ingin ikut ajang FIA GT Championship, tapi ada satu syarat dari penyelenggara: semua mobil yang balapan harus ada versi jalan rayanya.
Dari situ lahirlah CLK GTR. Mobil ini dibangun bukan dari nol, tapi dari sasis dan teknologi mobil balap murni.
Versi jalan rayanya cuma dibikin sedikit banget, sekitar 25 unit aja. Jadi, wajar banget kalau sekarang statusnya jadi koleksi langka dan mahal banget.

2002 Mercedes-Benz CLK-GTR Roadster | Curated


Desain: Gahar Tapi Tetap Elegan Ala Mercedes

Dari luar, CLK GTR kelihatan beda jauh dari mobil Mercedes biasa. Desainnya aerodinamis banget, rendah, lebar, dan agresif.
Bodi mobil ini dibuat dari serat karbon ringan, tapi kokoh. Di bagian belakang, ada spoiler besar yang fungsinya bukan cuma gaya, tapi juga untuk menambah downforce waktu melaju kencang.

Bagian depan mobil juga khas banget, dengan lampu bulat pipih dan hidung tajam yang nunjukin identitas mobil balap sejati.


Mesin & Performa: Jangan Coba Tantang di Jalan Tol

Untuk urusan mesin, CLK GTR nggak main-main. Mobil ini ditenagai oleh mesin V12 6.9 liter yang bisa ngeluarin tenaga sekitar 604 hp.
0 ke 100 km/jam? Cuma butuh sekitar 3,8 detik, dan top speed-nya bisa tembus 344 km/jam.
Gila kan? Ini mobil dari tahun 1998, lho.

Yang lebih keren lagi, meskipun performanya balap banget, versi jalan rayanya tetap nyaman buat dikendarai. Nggak seperti mobil balap kebanyakan yang keras dan berisik.


Interior: Minimalis Tapi Tetap Mewah

Masuk ke dalam, nuansanya masih kental dengan aura mobil balap. Tapi Mercedes tetap kasih sentuhan mewah khas mereka.
Dashboard-nya sederhana, tapi semua panel dan tombol dirancang untuk fungsionalitas. Joknya dari bahan Alcantara dan kulit berkualitas tinggi, dan ada AC juga—jarang banget ada di mobil super langka kayak gini.


Harga & Koleksi: Mahal? Udah Pasti. Tapi Worth It Banget

Karena jumlahnya terbatas dan punya sejarah panjang di dunia balap, harga CLK GTR sekarang bisa nyampe puluhan juta dolar.
Terakhir, ada unit yang laku di lelang sampai lebih dari $10 juta. Gila, kan? Tapi buat kolektor dan pecinta otomotif sejati, harga segitu masih dianggap masuk akal karena nilai historisnya tinggi banget.


Fakta Menarik: Versi Roadster Lebih Langka Lagi!

Kalau versi coupe-nya aja udah langka, versi roadster (tanpa atap) jauh lebih langka lagi. Hanya ada 6 unit CLK GTR Roadster yang pernah diproduksi.
Bedanya, versi ini lebih eksklusif, tapi tetap pakai mesin dan performa yang sama buasnya. Kalau nemu satu di jalan, kamu bisa bangga banget—karena mungkin itu satu-satunya di seluruh negara!


Penutup: CLK GTR, Supercar yang Nggak Lekang oleh Waktu

Mercedes CLK GTR bukan cuma sekadar supercar, tapi juga bagian dari sejarah otomotif dunia. Perpaduan antara teknologi balap, desain elegan, dan eksklusivitas bikin mobil ini nyaris tak tersentuh.
Kalau kamu penggemar otomotif sejati, CLK GTR pasti udah masuk daftar impian sejak lama.

Mercedes Klasik 190E: Sedan Era 80-an yang Jadi Favorit Kolektor

Satu-satunya Mercedes 190E Cabriolet Siap Tampil di Techno Classica 2016 -  OTOBLITZ.NET | OTOBLITZ.NET

Nostalgia Sedan Legendaris

Kalau ngomongin mobil klasik, nama Mercedes-Benz 190E pasti masuk daftar mercedes saigon . Sedan ini pertama kali muncul di awal 1980-an, dan langsung jadi perhatian. Bukan cuma karena desainnya yang elegan khas Mercedes, tapi juga karena teknologi dan performanya yang dianggap canggih di masanya.

Buat para pecinta otomotif, 190E ini lebih dari sekadar mobil harian. Ia adalah simbol gaya hidup, status sosial, sekaligus bukti bahwa Mercedes memang serius bikin mobil yang bisa awet sampai puluhan tahun.

Desain yang Nggak Pernah Ketinggalan Zaman

Salah satu alasan kenapa 190E jadi favorit kolektor adalah desainnya. Garis bodi yang tegas, lampu kotak sederhana tapi elegan, sampai interior dengan nuansa mewah khas Mercedes bikin mobil ini tetap kelihatan keren, meski usianya udah lebih dari 30 tahun.

Banyak orang bilang, mobil era 80-an punya karakter kuat. Nggak heran kalau 190E masih sering dipajang di ajang pameran mobil klasik atau bahkan masih dipakai harian sama kolektornya.

Mesin Tangguh yang Terbukti Andal

Bukan cuma soal tampilan, Mercedes 190E juga terkenal dengan ketahanan mesinnya. Varian yang paling populer adalah 190E 2.0 dan 2.3, yang mesinnya dikenal bandel dan gampang dirawat.

Selain itu, ada juga versi performa tinggi yang legendaris, yaitu 190E 2.3-16 dan 190E 2.5-16. Versi ini dikembangkan bareng Cosworth, perusahaan spesialis mesin balap. Hasilnya? Mesin bertenaga yang dipakai buat duel seru di arena DTM (Deutsche Tourenwagen Meisterschaft), balap touring paling bergengsi di Jerman waktu itu.

Mobil Balap yang Jadi Ikon

Sejarah 190E nggak bisa dilepasin dari dunia balap. Mobil ini sempat jadi andalan Mercedes di ajang balap touring dan berhasil bikin banyak kejutan. Bahkan, pembalap legendaris Ayrton Senna pernah turun di lomba menggunakan 190E Cosworth di Nürburgring tahun 1984, dan berhasil menang.

Momen itu bikin nama 190E makin melegenda. Sampai sekarang, banyak kolektor yang rela berburu versi Cosworth karena dianggap punya nilai sejarah tinggi.

Kenyamanan Khas Mercedes

Salah satu keunggulan mobil ini adalah kenyamanannya. Suspensi empuk, kabin yang lega, serta material interior berkualitas bikin 190E tetap enak dipakai, bahkan untuk perjalanan jauh. Nggak heran kalau dulu banyak eksekutif dan orang penting yang memilih mobil ini sebagai kendaraan sehari-hari.

Kalau sekarang dipakai, kesan “Mercedes klasik” langsung terasa. Ada aura mewah yang beda dibanding mobil modern, karena memang dibuat dengan standar tinggi.

Harga Koleksi yang Terus Naik

Buat yang tertarik mengoleksi, harga 190E sekarang cukup bervariasi. Unit standar biasanya masih bisa ditemukan di harga ratusan juta, tergantung kondisi. Tapi untuk edisi langka seperti 190E Cosworth, harganya bisa melonjak sampai miliaran, apalagi kalau kondisinya masih original dan terawat.

Tren ini bikin banyak kolektor melihat 190E bukan cuma sebagai hobi, tapi juga investasi. Mobil klasik memang sering naik nilai seiring waktu, terutama kalau punya sejarah balap atau status ikonik kayak model ini.

Kesimpulan: Ikon Era 80-an yang Tetap Relevan

Mercedes 190E bukan sekadar sedan tua. Ia adalah ikon otomotif yang punya desain abadi, mesin tangguh, sejarah balap yang keren, dan nilai koleksi tinggi. Makanya, nggak heran kalau sampai hari ini banyak kolektor yang masih berburu mobil ini.

Kalau kamu pecinta mobil klasik, 190E bisa jadi pilihan tepat. Selain bisa dipakai untuk nostalgia, mobil ini juga punya potensi nilai jual yang terus meningkat. Singkatnya, 190E adalah bukti kalau mobil klasik bukan cuma sekadar kendaraan, tapi juga bagian dari sejarah otomotif dunia.

Mercy Classic 280SE: Perpaduan Kemewahan dan Karakter Retro

Restorasi Mercedes-Benz 280 SEL Milik Ali Sadikin

Sekilas tentang Mercy 280SE

Kalau ngomongin mobil klasik Mercy mercedes saigon , nama 280SE pasti sering muncul. Mobil ini hadir pertama kali di era 1960-an akhir sampai 1970-an dan langsung jadi simbol kemewahan. Desainnya khas banget: elegan, gagah, tapi tetap punya aura retro yang bikin banyak orang jatuh hati.

Seri 280SE masuk ke keluarga “S-Class” masa itu, yang memang jadi barisan teratas Mercedes-Benz. Jadi jangan heran kalau fitur, kenyamanan, sampai materialnya dibuat dengan standar premium.


Desain Retro yang Elegan

Kalau dilihat dari luar, 280SE punya karakter bodi kotak khas mobil era 70-an. Grill besar dengan logo bintang tiga di tengahnya langsung jadi ciri khas. Lampu depannya bulat ganda, bikin tampilannya makin klasik tapi tetap berkelas.

Di bagian belakang, garis desainnya sederhana tapi solid. Sentuhan krom di bumper dan list bodi menambah kesan mewah. Intinya, 280SE ini punya gaya retro yang nggak berlebihan, tapi justru itulah yang bikin dia terlihat abadi.


Interior yang Nyaman Bikin Betah

Begitu masuk ke kabin, suasana kemewahan langsung terasa. Mercy 280SE punya interior lapang dengan jok kulit empuk dan finishing kayu di beberapa bagian. Layout dasbornya simpel tapi elegan.

Setir besar dengan logo Mercedes di tengah, tuas persneling klasik, dan tombol-tombol mekanis bikin kita serasa kembali ke masa lalu. Bukan cuma tampilannya yang mewah, tapi kenyamanan duduk di dalam mobil ini memang jadi nilai jual utama. Cocok banget buat dipakai perjalanan jauh.


Performa Mesin yang Tangguh

Mercedes 280SE bukan cuma soal gaya, tapi juga punya mesin yang bisa diandalkan. Tergantung variannya, mobil ini dibekali mesin 2.8 liter dengan pilihan 6 silinder atau V8 di seri tertentu. Tenaganya cukup besar di masanya, dan sampai sekarang masih bisa diandalkan kalau kondisinya terawat.

Suspensinya empuk, handling stabil, dan tenaganya halus. Karakter mobil ini memang lebih condong ke kenyamanan ketimbang kecepatan murni, tapi tetap punya performa yang bikin percaya diri di jalan.


Simbol Status di Masanya

Pada era 70-an dan 80-an, Mercy 280SE jadi salah satu simbol status sosial. Mobil ini banyak dimiliki pejabat, pengusaha, sampai selebriti. Nggak cuma karena harganya mahal, tapi juga karena kesan elegan yang dibawanya.

Di Indonesia, 280SE juga sering terlihat di kalangan elit. Bahkan sampai sekarang, kalau ada 280SE lewat, auranya masih bikin orang menoleh. Ada sesuatu dari desain klasik Mercy yang nggak bisa ditiru mobil modern.


Koleksi Klasik yang Dicari Kolektor

Seiring berjalannya waktu, Mercy 280SE berubah jadi barang koleksi berharga. Banyak kolektor mobil klasik berburu unit ini, apalagi kalau masih dalam kondisi original.

Harga 280SE bervariasi, mulai dari ratusan juta sampai miliaran, tergantung kondisi dan kelangkaannya. Seri coupe atau convertible biasanya lebih mahal dibanding versi sedan, karena produksinya lebih sedikit dan punya daya tarik tersendiri.


Pesona Retro yang Tak Pernah Pudar

Salah satu alasan 280SE tetap dicintai adalah karena pesona retro yang nggak pernah pudar. Desainnya tetap terlihat elegan meski usianya sudah puluhan tahun. Banyak orang bahkan bilang, Mercy klasik punya “jiwa” yang bikin berbeda dengan mobil modern.

Kalau tampil di pameran otomotif klasik atau acara komunitas, 280SE selalu jadi sorotan. Orang-orang kagum bukan cuma karena bentuknya, tapi juga karena ceritanya sebagai bagian dari sejarah panjang Mercedes-Benz.


Kesimpulan

Mercedes-Benz 280SE adalah perpaduan sempurna antara kemewahan dan karakter retro. Dari desainnya yang elegan, interior mewah, mesin tangguh, sampai status sosial yang melekat, mobil ini pantas disebut ikon klasik Mercy.

Buat kolektor, 280SE adalah harta berharga. Dan buat pecinta otomotif, mobil ini adalah pengingat bahwa kemewahan sejati nggak pernah lekang dimakan zaman.

Mercy W123: Sang Legenda Tahan Banting

Pesona Mercy Tiger, Tidak Lekang Waktu! – Moladin

Sejarah Singkat Mercy W123

Kalau ngomongin Mercy W123 mercedes saigon , nggak lengkap tanpa bahas sejarahnya dulu. Mobil ini pertama kali diperkenalkan Mercedes-Benz di tahun 1976 dan langsung jadi primadona di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, W123 hadir dengan gaya yang elegan tapi tetap sederhana. Dari tahun 70-an sampai 80-an, mobil ini jadi idola banyak kalangan, mulai dari pejabat, eksekutif, sampai masyarakat biasa.

Karena kualitasnya yang dikenal “tahan banting”, W123 kemudian banyak dipakai sebagai armada taksi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Dari situlah muncul julukan “taksi abadi” yang masih melekat sampai sekarang.


Julukan Taksi Abadi: Bukan Sekadar Gimmick

Julukan “taksi abadi” buat W123 sebenarnya bukan tanpa alasan. Kalau kita lihat, mobil ini memang punya daya tahan luar biasa. Mesin diesel dan bensinnya terkenal bandel, bahkan dipakai harian dengan jarak tempuh ratusan ribu kilometer pun masih sanggup jalan.

Selain itu, perawatan W123 relatif gampang. Banyak bengkel yang sudah hafal luar dalam sama mesinnya. Sparepart juga lumayan gampang ditemuin, baik yang original maupun KW. Jadi wajar banget kalau W123 dipakai jadi taksi yang harus kerja nonstop setiap hari.

Banyak cerita lucu juga, ada taksi W123 yang odometernya tembus jutaan kilometer tapi mobilnya masih jalan mulus. Hal ini makin bikin nama W123 nggak pernah mati di dunia otomotif.


Desain Klasik yang Selalu Bikin Kangen

Kalau kita lihat dari segi desain, Mercy W123 punya tampilan klasik khas era 70-an dan 80-an. Bodinya kotak, tapi justru itulah yang bikin ikonik. Lampu depan bulat (untuk versi tertentu) dan grill besar khas Mercedes-Benz bikin mobil ini gampang dikenali.

Di bagian interior, W123 menawarkan kabin luas dengan material yang kokoh. Joknya empuk, dasbornya simpel, dan semua tombol fungsional. Bukan mewah ala mobil modern, tapi justru kejujuran desainnya bikin orang jatuh cinta. Banyak orang bilang, duduk di dalam W123 tuh rasanya “homey” banget, apalagi kalau dipakai jalan jauh.


Kenapa Banyak Kolektor Masih Mencari Mercy W123?

Meskipun usianya sudah lebih dari 40 tahun, Mercy W123 tetap jadi incaran banyak kolektor mobil klasik. Alasannya cukup jelas: selain desainnya yang abadi, mobil ini juga punya nilai sejarah dan cerita panjang di berbagai negara.

Harga W123 di pasaran sekarang variatif banget. Ada yang masih bisa didapat di kisaran puluhan juta, tapi ada juga yang harganya ratusan juta kalau kondisinya terawat dan original. Versi langka atau seri tertentu seperti 280E biasanya lebih mahal karena performa dan kelangkaannya.

Banyak komunitas pecinta W123 di Indonesia yang aktif sampai sekarang. Mereka sering mengadakan kopdar, touring, dan sharing soal perawatan mobil ini. Jadi, selain punya mobil, pemilik W123 juga dapat keluarga baru di dunia otomotif klasik.


Tahan Banting di Segala Medan

Salah satu alasan kenapa W123 dijuluki taksi abadi adalah karena ketahanannya di segala kondisi jalan. Dari jalan mulus sampai medan rusak, mobil ini tetap bisa diandalkan. Suspensinya empuk, mesinnya kuat, dan bodinya kokoh.

Bahkan banyak cerita di negara-negara Afrika dan Timur Tengah, Mercy W123 masih dipakai sampai sekarang buat aktivitas sehari-hari, termasuk jadi kendaraan kerja keras di daerah terpencil. Itu bukti nyata bahwa kualitas W123 bukan sekadar legenda, tapi benar-benar terbukti.


Mercy W123 di Era Modern

Di zaman sekarang, mungkin W123 sudah nggak lagi dipakai sebagai taksi, tapi eksistensinya tetap hidup. Banyak orang merestorasi mobil ini jadi kondisi mulus, bahkan ada yang dimodifikasi biar lebih modern tapi tetap mempertahankan desain klasiknya.

Di beberapa kota besar, kita masih bisa nemuin W123 seliweran di jalan. Rasanya kayak nostalgia, apalagi buat generasi yang dulu sering naik taksi W123.

Mobil ini nggak cuma sekadar kendaraan, tapi sudah jadi bagian dari budaya otomotif di Indonesia. Setiap kali ada yang nyebut “taksi abadi”, orang pasti langsung kebayang Mercy W123.


Kesimpulan

Mercy W123 bukan cuma mobil tua biasa. Ia adalah legenda otomotif yang sudah terbukti tahan banting, hemat, dan punya desain abadi. Julukan “taksi abadi” bukan sekadar mitos, tapi bukti nyata dari ketangguhan mobil ini.