Tag: Mobil 80an

Porsche 911 Turbo Flachbau: Wajah Datar Langka dari Porsche

1994 - 1995 Porsche 911 Turbo 3.6 S Flachbau - Images, Specifications and  Information

Pertama-Tama, Apa Itu Porsche Flachbau?

Buat kamu yang belum tahu, Flachbau itu artinya “hidung datar” dalam bahasa Jerman. Nah, Porsche 911 Turbo Flachbau mercedes saigon adalah versi khusus dari 911 Turbo generasi 930, yang punya tampang beda dari 911 kebanyakan.

Biasanya, 911 punya lampu bulat yang nongol kayak mata kodok. Tapi di Flachbau, lampunya diratakan jadi model pop-up, mirip Porsche 935 atau 928. Hasilnya, tampangnya jadi lebih agresif dan aerodinamis.

Mobil ini bukan cuma keren dilihat, tapi juga jadi ikon langka yang dicari banyak kolektor sampai sekarang.


Bukan Porsche Biasa, Ini Turbo Bertenaga Ganas

Di balik tampilannya yang beda, Flachbau tetap punya jantung mekanis yang buas. Mobil ini dibekali mesin legendaris: flat-six 3.3 liter turbocharged, yang bisa menghasilkan tenaga sekitar 300 hp (tergantung pasar dan tahun produksi).

Angka segitu mungkin terdengar biasa sekarang, tapi di era 80-an, itu udah termasuk luar biasa. Bahkan mobil-mobil Ferrari pun harus mikir dua kali kalau mau adu drag sama Flachbau.

0-100 km/jam bisa ditempuh dalam waktu sekitar 5 detik, dan top speed-nya nyentuh 260 km/jam. Gokil untuk ukuran mobil klasik!


Desainnya Beda Sendiri, Bikin Makin Ikonik

Salah satu hal paling mencolok dari Flachbau adalah tampangnya yang beda total dari 911 biasa. Bagian depan lebih ceper, lampunya model pop-up, dan biasanya dipasangkan dengan bodykit lebar serta air intake di samping.

Bodi ini bukan cuma gaya-gayaan. Desain hidung datarnya punya efek aerodinamika yang lebih baik, mengurangi hambatan angin di kecepatan tinggi. Jadi nggak cuma tampil beda, tapi juga fungsional.

Karena tampilannya yang nyeleneh tapi keren, Flachbau sering dijuluki sebagai “911 paling liar” dari era 80-an.


Produksi Sangat Terbatas, Bikin Makin Mahal

Yang bikin Flachbau jadi incaran kolektor adalah karena jumlahnya sangat terbatas. Porsche nggak bikin banyak unit, dan kebanyakan dijual sebagai opsi khusus lewat program Porsche Special Wishes (kini dikenal sebagai Porsche Exclusive).

Diperkirakan hanya sekitar 948 unit Flachbau yang diproduksi di seluruh dunia untuk varian 911 Turbo generasi 930. Bahkan, nggak semua negara kebagian. Jadi, kalau kamu lihat satu di jalan, itu momen langka banget!


Sensasi Nyetirnya: Rasa Balap Jalanan

Karena basisnya adalah 911 Turbo, Flachbau tetap punya karakter liar yang khas. Mesin turbo-nya punya lag besar, jadi kamu bakal ngerasain dorongan brutal saat boost-nya mulai aktif.

Ditambah lagi dengan posisi mesin yang ada di belakang, pengendalian mobil ini butuh skill dan keberanian. Banyak orang bilang, “911 Turbo itu kayak monster kalau nggak tahu cara ngajaknya kerja sama.”

Tapi buat yang tahu cara menikmatinya, Flachbau ini kasih pengalaman nyetir mobil sport klasik yang sulit ditandingi.


Flachbau vs 911 Turbo Biasa

Kalau dibandingin sama 911 Turbo biasa (yang lampunya masih nongol), Flachbau jelas lebih eksklusif. Secara performa sih nggak beda jauh, tapi dari sisi tampilan, aerodinamika, dan nilai kolektor, Flachbau jauh lebih unggul.

Nilainya di pasar mobil klasik juga lebih tinggi. Bahkan beberapa unit dalam kondisi orisinil bisa dijual lebih dari Rp 5 miliar di pasar internasional.

Jadi, kalau kamu pengen punya 911 yang beda dari yang lain, Flachbau ini jawabannya.


Warisan Desain yang Masih Terasa Sampai Sekarang

Walaupun desain pop-up headlamp udah nggak dipakai lagi di model Porsche modern karena regulasi keselamatan, roh dari Flachbau masih hidup.

Mobil ini jadi simbol keberanian Porsche buat keluar dari pakem desain mereka. Sampai sekarang, banyak penggemar yang masih nganggap Flachbau sebagai salah satu 911 paling ikonik yang pernah dibuat.


Penutup: Mobil Kolektor Sejati

Porsche 911 Turbo Flachbau adalah contoh sempurna dari mobil klasik yang nggak cuma punya tenaga besar, tapi juga punya cerita dan karakter kuat. Dia beda dari yang lain, langka, dan penuh gaya.

Buat para penggemar otomotif sejati, mobil ini bukan cuma alat transportasi. Dia adalah bagian dari sejarah—ikon yang mewakili era keemasan mobil sport Eropa.

Opel Corsa A GSi: Hatchback Sporty Tua yang Kini Langka

Opel Corsa GSi

1. Si Kecil Kencang dari Eropa

Kalau ngomongin mobil hatchback Eropa, nama Opel Corsa A GSi mercedes-saigon.com mungkin udah jarang terdengar. Tapi buat pecinta mobil klasik, nama ini punya tempat spesial. Diluncurin tahun 1980-an, Corsa GSi jadi varian paling kencang dari keluarga Corsa A. Meskipun bodinya kecil, performanya nggak bisa diremehkan.

Mobil ini awalnya ditujukan buat anak muda yang pengen gaya tapi tetap irit dan gesit di jalanan kota. Tapi karena desain sporty dan mesin yang cukup nendang di masanya, Corsa GSi malah jadi idola baru.


2. Mesin 1.6 yang Galak Buat Ukurannya

Opel Corsa A GSi dibekali mesin 1.6L SOHC injeksi elektronik dengan kode C16SE. Tenaga yang dihasilkan sekitar 100 hp—angka yang cukup besar buat mobil sekecil dan seringan ini. Kalau dipikir-pikir, mobil ini punya power-to-weight ratio yang bikin dia lincah banget di jalanan.

Akselerasinya bisa dibilang cepat, terutama di era 80-an akhir sampai awal 90-an. Buat pemakaian harian, mesin ini irit tapi juga bisa ngajak ngebut kalau lagi pengen.


3. Tampilan Luar yang Nggak Bikin Bosen

Kalau dilihat dari luar, Corsa GSi ini punya tampilan yang beda dari versi standarnya. Gril depan lebih sporty, bumper lebih besar, dan velg 14 inci yang khas. Ada juga body kit bawaan pabrik yang bikin tampilannya makin agresif, tapi tetap elegan.

Kalau kamu lihat di jalan sekarang, model kotaknya justru jadi daya tarik. Aura retro-nya kuat banget, apalagi kalau masih dalam kondisi orisinal.


4. Interior Sederhana Tapi Fungsional

Masuk ke dalam kabin, jangan berharap fitur mewah ala mobil sekarang. Tapi justru di situlah daya tariknya. Dashboard-nya simpel tapi fungsional. Jok semi bucket-nya lumayan nyaman, apalagi buat ukuran mobil kecil tahun segitu.

Panel instrumen analog-nya klasik banget, dan beberapa unit masih punya setir orisinal dengan logo GSi. Cukup buat bikin nostalgia atau sekadar jadi bahan pamer ke temen satu komunitas.


5. Sekarang Udah Langka Banget

Sayangnya, nyari unit Opel Corsa A GSi sekarang itu susahnya minta ampun. Apalagi yang masih orisinal dan belum banyak modif. Kebanyakan udah jadi barang koleksi atau bahkan rongsokan kalau nggak dirawat.

Di Indonesia, mobil ini nggak terlalu banyak populasinya, karena dulu masuk lewat jalur import CBU atau dibawa langsung dari Eropa. Jadi sekarang, kalau ada yang jual dengan kondisi bagus, harganya bisa lumayan tinggi buat ukuran hatchback tua.


6. Cocok Buat Kolektor Mobil Klasik

Kalau kamu pecinta mobil klasik atau penggemar hatchback Eropa, Corsa GSi ini bisa jadi investasi menarik. Selain karena langka, mobil ini punya value sejarah dan gaya yang nggak lekang waktu.

Komunitas penggemarnya juga masih ada, walau nggak besar. Tapi justru itu yang bikin Corsa A GSi makin eksklusif. Bayangin punya satu di garasi rumah—pasti langsung jadi pusat perhatian kalau diajak nongkrong di car meet.


7. Sparepart? Tantangan Seru Buat yang Hobi

Soal sparepart, emang nggak semudah cari komponen mobil Jepang. Tapi dengan internet dan komunitas, kamu tetap bisa dapetin part-part penting. Kadang harus impor dari Eropa, kadang bisa pakai substitusi dari model Opel lain.

Ini jadi bagian dari hobi juga sih. Ngerawat mobil klasik kayak gini memang butuh passion dan sabar. Tapi hasilnya? Puas banget.


Penutup: Si Langka yang Punya Karakter

Opel Corsa A GSi memang bukan mobil sejuta umat. Tapi justru karena itu, dia punya daya tarik yang kuat. Mobil ini bukan cuma kendaraan, tapi bagian dari sejarah otomotif Eropa. Buat yang ngerti, Corsa GSi adalah kombinasi pas antara gaya, performa, dan nostalgia.

Kalau kamu nemu satu unit dalam kondisi mulus, jangan ragu buat ambil. Bisa jadi itu kesempatan langka yang nggak datang dua kali.

BMW Z1: Roadster Eksentrik dengan Pintu Unik

Nostalgia BMW Z1, Sports Car Langka yang Pakai Sliding Doors - Gridoto

1. Mobil Aneh Tapi Bikin Penasaran

Kalau kamu ngelihat BMW Z1 mercedes-saigon.com untuk pertama kali, kemungkinan besar kamu bakal mikir, “Lho, ini pintunya ke mana?” Ya, mobil ini punya pintu yang bisa turun ke dalam bodi, bukan dibuka ke samping kayak mobil biasa. Inilah salah satu hal yang bikin BMW Z1 jadi roadster paling eksentrik yang pernah dibuat BMW.

Mobil ini pertama kali dikenalin ke publik tahun 1987, dan langsung bikin heboh karena desainnya yang nggak biasa. Bukan cuma pintu aja yang aneh, tapi hampir semua bagian mobil ini punya sentuhan unik.


2. Proyek Eksperimen yang Jadi Kenyataan

BMW Z1 awalnya bukan proyek massal. Mobil ini dikembangkan oleh divisi riset BMW yang namanya BMW Technik GmbH. Tujuannya? Ngetes teknologi baru dan desain masa depan.

Tapi karena respon publik waktu peluncuran prototipenya bagus banget, akhirnya mobil ini diproduksi terbatas. Total hanya sekitar 8.000 unit yang diproduksi dari tahun 1989 sampai 1991. Artinya, sekarang Z1 udah jadi barang langka dan kolektor banget.


3. Desain yang Beda dari Biasanya

BMW Z1 tampil beda dari semua mobil BMW lain di zamannya. Bodinya dibuat dari panel plastik termoplastik yang bisa diganti dengan mudah. Bahkan, kabarnya kamu bisa copot panel bodi dan ganti warna mobil sendiri tanpa perlu ngecat ulang.

Bagian bawahnya dibuat rata (flat floor) untuk aerodinamika. Dan tentu saja, bintang utamanya adalah pintu yang turun ke bawah masuk ke dalam sill. Mau naik atau turun, pintunya bisa diturunin dan kamu bisa loncat masuk. Serasa naik mobil konsep yang nyasar ke jalanan umum!


4. Performa yang Nggak Kalah Serius

Jangan salah, meskipun desainnya nyentrik, performa Z1 tetap serius. Mobil ini pake mesin 2.5 liter 6-silinder segaris yang sama kayak BMW 325i E30, dengan tenaga sekitar 170 hp. Transmisinya manual 5 percepatan, khas mobil Eropa era 80-an.

Dengan berat sekitar 1.250 kg, akselerasinya 0–100 km/jam dalam waktu sekitar 7,9 detik. Buat roadster open-top di era itu, ini udah cukup lincah dan fun buat dibawa nikung atau touring santai.


5. Interiornya Sederhana Tapi Fungsional

Masuk ke kabin Z1, kesannya simpel tapi fungsional. Dashboard-nya mirip dengan model E30, tapi lebih ramping. Joknya dibuat rendah banget supaya pas sama bodi mobil yang pendek.

Yang keren, bagian pintu dilapisi material khusus yang nyatu sama bodi. Jadi walaupun pintunya turun ke bawah, kamu tetap punya armrest dan perlindungan samping. Kabin juga didesain tahan cuaca, karena mobil ini emang dirancang untuk dinikmati atap terbuka.


6. Mobil Konsep yang Bisa Kamu Kendarai

Banyak orang bilang BMW Z1 itu kayak mobil konsep yang lolos ke jalur produksi. Dan emang iya. Hampir semua elemen desain dan teknologinya waktu itu masih baru dan nggak umum dipakai mobil lain.

Mulai dari bodi plastik, pintu sliding-down, sasis monocoque dengan bagian bawah galvanis, sampai aerodinamika yang diutamakan — semuanya bikin mobil ini keliatan futuristik walaupun usianya udah 30+ tahun.


7. Sekarang Jadi Koleksi Langka

Karena jumlah produksinya yang terbatas dan desainnya yang unik, BMW Z1 sekarang jadi incaran kolektor mobil klasik. Harga pasarannya makin naik tiap tahun, terutama kalau kondisinya masih orisinal.

Di Eropa dan Jepang, Z1 masih sering muncul di ajang pameran atau kontes mobil klasik. Tapi di Indonesia, mobil ini sangat langka. Bisa dihitung jari yang punya, dan tentunya harganya juga nggak murah.


8. Kesimpulan: Nyentrik, Langka, dan Beda Sendiri

BMW Z1 adalah salah satu contoh keberanian BMW dalam bereksperimen. Desain pintunya yang nyeleneh, bodi plastik yang bisa diganti-ganti, dan teknologi canggih di zamannya bikin mobil ini tetap ikonik sampai sekarang.

Buat kamu yang suka mobil beda dari yang lain, suka tampil unik, dan punya jiwa kolektor, BMW Z1 adalah pilihan yang tepat. Ini bukan sekadar mobil, tapi juga bagian dari sejarah desain otomotif yang berani keluar dari pakem.

Opel Monza A2: Coupe V6 dengan Nuansa Executive

Opel Monza GSE (A2) 1983–86 pictures

Coupe Elegan Rasa Eksekutif

Kalau kamu suka mobil klasik Eropa yang punya tampilan mewah, performa mantap, dan desain coupe dua pintu, Opel Monza A2 https://mercedes-saigon.com/ bisa jadi jawaban yang tepat. Mobil ini hadir di era 80-an sebagai penerus Monza A1, dan masuk ke jajaran mobil mewah Opel yang ditujukan untuk segmen eksekutif muda.

Monza A2 punya desain sporty tapi tetap berkelas, dengan mesin V6 yang jadi daya tarik utamanya. Mobil ini nggak sekadar enak dilihat, tapi juga punya kenyamanan dan fitur yang tergolong canggih di zamannya.


Desain Luar: Coupe Bongsor yang Berkelas

Secara tampilan luar, Monza A2 langsung kelihatan beda dari coupe kebanyakan. Mobil ini punya bodi yang panjang dan lebar, tapi tetap terlihat sporty berkat siluet fastback-nya. Dua pintu, atap rendah, dan lampu kotak khas mobil Eropa era 80-an, bikin tampilannya gagah tapi tetap elegan.

Bagian belakangnya membulat sedikit, dengan lampu memanjang yang memberikan kesan futuristik. Velg standar Opel juga punya desain khas yang makin memperkuat kesan mobil executive-coupe. Monza A2 ini cocok banget buat kamu yang pengin tampil beda dan punya selera klasik Eropa.


Interior: Mewah dan Lapang

Masuk ke dalam kabin, nuansa eksekutif langsung terasa. Jok kulit atau beludru (tergantung varian), panel kayu di dashboard, dan layout instrumen yang menghadap ke pengemudi, bikin mobil ini terasa seperti sedan mewah.

Kabin Monza A2 juga tergolong lapang untuk ukuran coupe. Baris belakangnya cukup nyaman untuk penumpang dewasa, dan bagasi belakangnya juga besar. Ini yang bikin Monza beda—meski coupe, tapi tetap fungsional dan nyaman buat perjalanan jauh.


Mesin dan Performa: V6 yang Siap Ngebut

Salah satu highlight dari Opel Monza A2 adalah mesin V6-nya. Varian paling populer menggunakan mesin 2.5L atau 3.0L V6, dengan sistem injeksi bahan bakar. Tenaga yang dihasilkan sekitar 150–180 HP, tergantung variannya.

Mesin ini terkenal halus, bertenaga, dan punya suara khas V6 yang merdu banget di telinga pecinta mobil. Akselerasinya cukup cepat, dan di tol, mobil ini bisa melaju dengan tenang tanpa banyak getaran. Transmisi manual atau otomatisnya juga responsif, tergantung pilihan penggunanya.


Kenyamanan dan Fitur: Nggak Kalah Sama Sedan Mewah

Monza A2 bukan cuma soal mesin dan desain. Fitur-fitur kenyamanannya juga patut diacungi jempol. Suspensinya empuk tapi tetap stabil di kecepatan tinggi. Setirnya cukup enteng, dan handling-nya terasa presisi.

Beberapa unit bahkan sudah dilengkapi dengan fitur seperti cruise control, AC digital, power window, electric mirror, dan bahkan sunroof. Buat mobil tahun 80-an, ini termasuk mewah dan sangat berorientasi ke kenyamanan pengemudi.


Perawatan: Masih Masuk Akal

Meskipun Monza A2 sudah masuk kategori mobil klasik, biaya perawatannya masih cukup masuk akal. Mesin V6 Opel termasuk tangguh, asal dirawat rutin dan nggak dibiarkan nganggur terlalu lama. Oli, filter, dan komponen dasar masih gampang dicari.

Untuk suku cadang spesifik, kamu bisa cari lewat komunitas Opel klasik, forum luar negeri, atau marketplace online. Beberapa part memang harus impor, tapi dengan komunitas yang aktif, kamu nggak akan kesulitan nemu solusinya.


Komunitas: Solid dan Aktif

Pengguna Opel di Indonesia memang nggak sebanyak merek Jepang, tapi justru itu yang bikin komunitasnya solid dan saling bantu. Ada banyak grup pecinta Opel di media sosial, yang aktif ngobrolin restorasi, sharing part, hingga tukar pengalaman bengkel terpercaya.

Kalau kamu punya atau mau beli Monza A2, gabung ke komunitas ini jadi langkah penting. Selain nambah ilmu, kamu juga bisa dapat info part langka atau acara kumpul bareng.


Nilai Koleksi: Mulai Naik Daun

Sekarang, Monza A2 udah mulai naik daun di kalangan kolektor mobil klasik. Karena jumlah unitnya nggak banyak di Indonesia, dan desainnya cukup langka, harganya perlahan-lahan mulai naik. Apalagi kalau unitnya masih original, mesin sehat, dan surat lengkap—bisa jadi aset jangka panjang.

Mobil ini punya daya tarik tersendiri karena gabungan antara performa V6 dan tampilan eksekutif. Cocok banget buat kamu yang pengin koleksi mobil klasik Eropa tapi tetap bisa dipakai harian atau buat pamer di event.


Kesimpulan: Mobil Klasik dengan Cita Rasa Mewah

Opel Monza A2 adalah salah satu coupe klasik yang punya keseimbangan antara performa, kenyamanan, dan gaya. Mobil ini cocok buat kamu yang pengin tampil beda dengan mobil retro Eropa yang nggak pasaran.

Dengan desain elegan, mesin V6 yang bertenaga, dan fitur kenyamanan kelas atas di zamannya, Monza A2 jadi pilihan menarik buat koleksi atau penggunaan hobi. Asal dirawat dengan benar, mobil ini masih sangat layak dan menyenangkan untuk dikendarai hingga hari ini.

AMG Hammer (W124): Monster V8 Tahun 80-an Menyalip Ferrari

1993 Mercedes-Benz 500 E 6.0 AMG "Hammer" | The Amelia Auction 2024 | Classic Car Auctions | Broad Arrow Auctions | A Hagerty Company

1. Kenalan Dulu Sama AMG Hammer W124

Kalau ngomongin mobil kencang era 80-an, banyak yang langsung kepikiran Ferrari atau Porsche. Tapi ada satu mobil Jerman yang nggak kalah ganas, yaitu mercedes-saigon.com AMG Hammer W124. Mobil ini adalah hasil modifikasi super ekstrim dari Mercedes-Benz seri W124 oleh AMG, yang saat itu masih perusahaan kecil tapi penuh ambisi.

Dengan mesin V8 bertenaga besar, AMG Hammer ini jadi mobil yang mampu ngalahin supercar Eropa lainnya di zamannya, bahkan Ferrari!

One of 12: Incredible 1992 AMG Hammer Coupe 6.0 | Bring a Trailer


2. Desain Klasik Tapi Tetap Gagah

Tampilan AMG Hammer memang masih ngikutin desain sedan klasik W124 yang simpel dan elegan. Tapi ada sentuhan agresif yang bikin mobil ini beda dari yang lain: bodi lebih lebar, spoiler depan dan belakang, serta velg racing besar yang bikin mobil ini terlihat siap balap.

Buat pecinta mobil klasik, desain ini punya nilai estetika tinggi sekaligus bukti kalau mobil tua juga bisa tampil keren dan sporty.


3. Mesin V8 yang Bikin Lari Ngebut

Kunci utama AMG Hammer adalah mesin V8 5.6 liter yang di-upgrade jadi sekitar 360-380 tenaga kuda! Di era 80-an, tenaga segini luar biasa banget untuk sebuah sedan, apalagi dengan bobot mobil yang lumayan berat.

Performa mesin ini bikin AMG Hammer bisa melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 6 detik, yang mana itu waktu yang sangat cepat untuk sedan biasa pada masanya.


4. Bisa Nyalip Ferrari? Jangan Remehin!

Waktu itu, Ferrari dikenal sebagai raja kecepatan dan performa. Tapi AMG Hammer W124 membuktikan kalau mobil Jerman juga nggak kalah tangguh. Dengan modifikasi mesin dan handling yang mumpuni, mobil ini sering menang dalam balapan jalanan dan drag race melawan Ferrari.

Jadi jangan anggap remeh mobil tua ini, karena di zamannya dia adalah monster yang bikin lawan-lawannya ketar-ketir.


5. Suspensi dan Handling yang Disesuaikan

AMG nggak cuma ngurusin mesin, tapi juga sistem suspensi dan handling. Suspensinya dibuat lebih kaku dan stabil, cocok buat ngebut dan masuk tikungan dengan presisi tinggi.

Ini yang bikin AMG Hammer bukan cuma kencang lurus, tapi juga nyaman dan lincah dikendarai. Jadi kamu bisa nikmatin performa tanpa harus kehilangan kontrol.


6. Interior yang Tetap Nyaman dan Fungsional

Meski fokus utama adalah performa, interior AMG Hammer tetap dibikin nyaman. Jok kulit, dashboard lengkap dengan panel analog, dan fitur-fitur khas Mercedes jadi kombinasi sempurna buat kamu yang pengen mobil kencang tapi nggak mau rugi soal kenyamanan.

Mobil ini cocok juga dipakai harian, tapi siap diajak ngebut kapan aja.


7. AMG Hammer: Legenda yang Nggak Lekang oleh Waktu

Sekarang, AMG Hammer W124 sudah jadi mobil klasik yang diburu kolektor dan penggemar otomotif. Nilainya terus naik dan menjadi simbol era kejayaan AMG sebelum benar-benar diakuisisi Mercedes-Benz.

Kalau kamu pecinta mobil klasik dengan karakter kuat dan performa ganas, mobil ini wajib kamu kenal dan, siapa tahu, miliki.


Kesimpulan: Monster V8 yang Gak Kalah dari Ferrari

AMG Hammer W124 membuktikan kalau mobil sedan tahun 80-an juga bisa jadi supercar. Dengan mesin V8 bertenaga besar, desain yang keren, dan handling yang mumpuni, mobil ini jadi legenda yang patut diingat.

Jadi buat kamu yang suka cerita mobil klasik dan performa tinggi, AMG Hammer adalah kisah nyata tentang keberanian dan inovasi otomotif Jerman.