Awal Mula Mercedes 500E
Kalau ngomongin sedan lawas yang punya cerita unik, Mercedes-Benz 500E wajib dibahas. Mobil mercedes saigon ini lahir tahun 1990 sebagai varian performa tinggi dari seri W124. Yang bikin beda, pengembangannya melibatkan Porsche, bukan cuma Mercy sendiri. Mercedes butuh partner untuk bikin sedan berperforma tinggi, dan Porsche jadi pilihan karena punya pengalaman di dunia mobil sport. Hasilnya? Sebuah sedan yang kalem tapi buas.
Desain Luar yang Kalem Tapi Sangar
Dari luar, 500E kelihatan mirip W124 biasa, tapi kalau diperhatikan detailnya beda. Bodi sedikit lebih lebar supaya muat mesin V8 besar, lampu depan khas W124, dan velg lebih sporty. Posisi mobilnya juga lebih rendah, bikin tampilannya lebih agresif. Meski nggak terlalu mencolok, aura “beda kelas” langsung terasa kalau parkir di sebelah W124 standar. Inilah yang bikin 500E disebut “wolf in sheep’s clothing” alias serigala berbulu domba.
Interior Nyaman Khas Mercy
Masuk ke dalam kabin, suasananya khas Mercedes-Benz awal 90-an: rapi, elegan, dan nyaman. Jok kulit empuk, kayu asli di dashboard, dan posisi duduk ergonomis bikin betah buat perjalanan jauh. Karena ini varian performa, ada tambahan detail sporty seperti jok depan dengan penahan samping lebih besar. Jadi, meski mobil ini bisa lari kencang, kenyamanan tetap nomor satu.
Mesin V8 Buas di Balik Kap
Bagian paling ikonik tentu mesinnya. Mercedes 500E dibekali mesin V8 5.0 liter dengan tenaga sekitar 326 hp dan torsi 480 Nm. Angka itu gede banget buat sedan 90-an. Akselerasi 0-100 km/jam cuma butuh sekitar 5,9 detik, kecepatan maksimal tembus 250 km/jam (dibatasi). Performanya bikin banyak orang kaget, karena nggak nyangka sedan kalem bisa sekencang mobil sport.
Kolaborasi Mercy dan Porsche
Yang bikin cerita 500E makin menarik adalah proses produksinya. Mercedes memang mendesain dan bikin mesinnya, tapi Porsche ikut campur dalam urusan perakitan dan penyempurnaan sasis. Karena bodinya lebih lebar, produksi nggak bisa dilakukan di jalur pabrik Mercy biasa. Jadi, bodi dikirim ke Porsche, dirakit di sana, lalu balik lagi ke Mercedes buat finishing. Proses ini bikin 500E jadi lebih eksklusif, nggak seperti W124 pada umumnya.
Teknologi dan Kenyamanan Seimbang
Selain performa buas, 500E tetap dibekali fitur-fitur mewah khas Mercy. Suspensi khusus bikin mobil stabil di kecepatan tinggi, rem lebih besar untuk menahan tenaga mesin, serta sistem elektronik canggih di masanya. Jadi, mobil ini bukan sekadar kencang, tapi juga aman dan nyaman buat dipakai harian.
Status Simbol Kelas Atas
Di era 90-an, 500E jadi simbol prestise. Harganya mahal banget dan produksinya terbatas, cuma sekitar 10 ribu unit dibuat antara 1990–1995. Banyak orang kaya, eksekutif, sampai selebriti yang kepincut sama kombinasi Mercy dan Porsche ini. Nggak heran kalau sampai sekarang 500E masih dianggap salah satu sedan performa paling keren yang pernah ada.
Nilai Kolektor Tinggi
Hari ini, 500E udah jadi barang koleksi. Harga bekasnya bisa ratusan juta sampai miliaran rupiah tergantung kondisi. Buat kolektor, 500E bukan sekadar mobil, tapi sejarah otomotif: kolaborasi dua merek Jerman besar yang jarang terjadi. Kombinasi klasik antara kemewahan Mercy dan performa Porsche bikin mobil ini nggak pernah kehilangan pesona.
Kesimpulan
Mercedes-Benz 500E adalah salah satu sedan lawas paling ikonik. Dari luar kalem, tapi di dalamnya tersembunyi mesin V8 buas. Kolaborasi unik Mercy dan Porsche bikin mobil ini eksklusif, mewah, sekaligus cepat. Sampai sekarang, 500E tetap jadi legenda otomotif yang disegani, simbol era keemasan Mercedes-Benz di dunia sedan performa tinggi.
Leave a Reply