Category: Sejarah Otomotif

BMW R nineT Scrambler: Sentuhan Vintage dalam Mesin Modern

Harga BMW R Nine September 2025 - Spesifikasi, Gambar & Review

Klasik Tapi Gak Ketinggalan Zaman

Kalau kamu pencinta motor dengan gaya retro tapi ogah mengorbankan teknologi modern, BMW R nineT Scrambler mercedes saigon ini jawabannya. Motor ini bukan cuma keren secara tampilan, tapi juga punya mesin tangguh khas BMW. Kombinasi gaya klasik dan fitur canggih bikin motor ini cocok banget buat kamu yang suka tampil beda di jalanan.


Desain: Retro yang Bikin Kepala Noleh

Dari tampilan depan sampai belakang, aura vintage dari R nineT Scrambler langsung kerasa. Lampu bulat, jok kulit bergaya klasik, dan posisi knalpot tinggi bawa nuansa motor zaman dulu yang macho banget. Tapi jangan salah, meski kelihatan lawas, kualitas material dan detail finishing-nya benar-benar premium.

Bagian speedometer juga dibuat simpel, cuma ada satu panel analog kecil plus layar digital mungil. Tapi justru itu yang bikin kesan klasiknya makin dapet.


Mesin dan Performa: Modern di Balik Tampilan Klasik

BMW R nineT Scrambler ini dibekali mesin 1.170 cc boxer 2 silinder, yang udah terkenal bertenaga. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 110 hp di 7.750 rpm dan torsi maksimum 116 Nm di 6.000 rpm. Tenaga segini udah lebih dari cukup buat kamu nikmatin touring jarak jauh atau sekadar riding santai di kota.

Respons gasnya halus, tapi tetap agresif kalau kamu geber. Suara knalpotnya juga punya karakter khas—berat, ngebass, dan bikin nagih. Suspensi depan pakai model teleskopik, sementara bagian belakang dibekali monoshock adjustable, jadi bisa disesuaikan sesuai kebutuhan.


Kenyamanan dan Ergonomi: Santai Tapi Tegap

Posisi duduk di motor ini terbilang nyaman. Stang lebar dan posisi duduk yang agak tegak bikin kamu gak gampang pegal, bahkan saat riding lama. Joknya empuk dan punya ketinggian sekitar 820 mm, masih aman buat postur orang Asia pada umumnya.

Satu hal yang menarik, karena posisi knalpotnya agak tinggi, kaki kanan kamu bakal sedikit lebih dekat ke pipa knalpot. Tapi tenang, bagian ini udah dilindungi shield, jadi tetap aman dan gak bikin panas berlebihan.


Fitur dan Teknologi: Minimalis Tapi Canggih

Walaupun tampilannya klasik, motor ini gak ketinggalan fitur modern. Beberapa fitur unggulan yang dibawa antara lain:

  • ABS (Anti-lock Braking System)

  • ASC (Automatic Stability Control)

  • Mode berkendara

  • Lampu LED

  • Port USB

Motor ini emang gak dibekali layar TFT besar atau fitur navigasi canggih kayak motor adventure lainnya, tapi itu memang disengaja buat jaga kesan minimalis dan retro-nya.


Kustomisasi: Mainan Serius Buat Para Builder

Salah satu daya tarik dari R nineT Scrambler adalah kemudahannya untuk dikustomisasi. BMW bahkan bikin motor ini dengan konsep modular, jadi kamu bisa dengan mudah ganti jok, knalpot, tangki, dan bagian lainnya sesuai selera.

Buat kamu yang suka tampil beda dan punya budget lebih, motor ini bisa jadi “kanvas kosong” buat bikin gaya motor impian kamu sendiri. Mulai dari cafe racer, bobber, sampai scrambler ekstrem, semuanya bisa.


Harga dan Kesimpulan: Gak Murah, Tapi Pantas

Di Indonesia, harga BMW R nineT Scrambler ada di kisaran Rp 600 – 700 jutaan tergantung varian dan kustomisasi. Memang gak murah, tapi kalau dilihat dari kualitas, performa, dan eksklusivitasnya, harga itu sepadan.

Motor ini cocok banget buat kamu yang pengin tampil beda, punya gaya klasik, tapi gak mau ketinggalan teknologi. Cocok buat harian, touring, atau sekadar nongkrong di coffee shop—dijamin dilirik!


Penutup: Motor Klasik Buat Era Modern

BMW R nineT Scrambler adalah bukti kalau motor klasik gak harus ketinggalan zaman. Dengan mesin modern, fitur lengkap, dan tampilan yang bikin jatuh hati, motor ini jadi pilihan pas buat para rider yang pengin tampil klasik tanpa kompromi.

Royal Enfield Interceptor 650: Motor Retro yang Mendunia

Royal Enfield Interceptor 650 Dimodifikasi Jadi Street Tracker Keren

Motor Retro Tapi Nggak Jadul

Kalau lo suka motor bergaya klasik tapi tetap punya mesin modern, Royal Enfield Interceptor 650 https://mercedes-saigon.com/ bisa jadi pilihan yang pas. Motor ini punya tampilan retro yang kental banget, tapi di balik tampilannya, ada mesin dan performa yang nggak main-main.

Interceptor 650 ini udah dikenal di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Buat pecinta motor yang suka gaya vintage, motor ini bisa bikin lo jatuh cinta sejak pandangan pertama.


Desain: Klasik Banget Tapi Tetap Gagah

Ngomongin desain, Royal Enfield emang jago bikin motor klasik yang timeless. Interceptor 650 punya bentuk yang simpel, elegan, dan berkarakter. Tangki bulat, jok panjang model bench seat, dan spion bulat makin ngasih kesan old-school banget.

Tapi meski desainnya klasik, finishing dan detailnya terasa premium. Warna-warna yang ditawarkan juga kece, mulai dari yang polos elegan sampai varian dua warna yang bikin tampil beda.


Mesin: 650cc 2 Silinder yang Lembut Tapi Nendang

Royal Enfield Interceptor 650 dibekali mesin 648cc 2-silinder paralel-twin, berpendingin udara dan oli. Tenaganya sekitar 47 hp dengan torsi maksimal 52 Nm. Secara angka mungkin nggak ekstrem, tapi karakter mesinnya yang halus dan kuat di putaran bawah bikin motor ini enak banget buat dipakai santai ataupun touring.

Suara knalpotnya juga khas banget—nggak terlalu berisik, tapi cukup buat bikin senyum waktu riding sore.


Posisi Duduk: Nyaman Buat Harian dan Jalan Jauh

Satu hal yang bikin Interceptor 650 disukai banyak orang adalah kenyamanannya. Joknya panjang dan empuk, posisi duduknya tegak, dan stangnya lebar. Cocok banget buat riding santai di kota ataupun perjalanan jauh.

Motor ini juga cocok buat pengendara dengan berbagai tinggi badan. Nggak bikin pegel, dan bisa bikin lo lebih percaya diri bawa motor gede tanpa harus mikir dua kali.


Handling dan Suspensi: Lincah di Jalanan Kota

Meskipun terlihat besar dan berat (berat kering sekitar 202 kg), Interceptor 650 cukup lincah diajak manuver. Rangka twin cradle yang dipakai bikin handling-nya stabil dan nurut.

Suspensinya pakai teleskopik di depan dan twin shock di belakang. Karakter suspensinya cenderung empuk, jadi masih nyaman dipakai di jalanan Indonesia yang nggak selalu mulus.


Fitur: Sederhana Tapi Fungsional

Interceptor 650 nggak dibekali banyak fitur modern seperti motor Jepang atau Eropa. Tapi justru di situlah daya tariknya. Panel speedometer kombinasi analog-digital, lampu-lampu masih halogen, dan tombol-tombol simpel ala motor klasik.

Meski begitu, sistem pengeremannya udah pakai cakram depan-belakang dan dilengkapi ABS dual channel, jadi tetap aman buat dipakai harian.


Konsumsi Bahan Bakar: Irit Buat Ukuran 650cc

Untuk motor 650cc, konsumsi BBM Interceptor ini cukup bersahabat. Dalam kondisi normal, konsumsi bahan bakarnya bisa tembus 25–28 km/liter, tergantung gaya berkendara lo.

Tangki bahan bakarnya muat sekitar 13,7 liter. Jadi kalau diisi penuh, bisa cukup buat perjalanan jarak menengah tanpa sering-sering mampir SPBU.


Harga: Worth It Buat Motor Klasik Premium

Di Indonesia, Royal Enfield Interceptor 650 dijual dengan harga sekitar Rp 220–250 jutaan (tergantung dealer dan warna). Buat sebagian orang mungkin terasa mahal, tapi kalau dibandingin dengan motor 650cc lain dengan desain dan rasa berkendara seunik ini, harganya masih tergolong worth it.

Apalagi ini motor built-up dari India, bukan rakitan lokal. Kualitas finishing-nya juga solid banget buat motor kelas menengah.


Kesimpulan: Motor Retro dengan Jiwa Modern

Royal Enfield Interceptor 650 adalah pilihan ideal buat lo yang pengen motor retro tapi nggak pengen ribet. Desainnya klasik, mesinnya bertenaga, dan kenyamanannya bikin betah berlama-lama di atas motor.

Buat harian, weekend ride, sampai touring ke luar kota, Interceptor 650 bisa jadi teman setia lo yang selalu tampil elegan dan beda dari yang lain.

Kalau lo lagi cari motor yang punya karakter kuat, bukan sekadar alat transportasi, Royal Enfield Interceptor 650 layak banget buat dilirik.

BMW 600: Microcar Aneh Bermesin Belakang

1958 BMW 600 | European Collectibles

🚗 Mobil Mini Tapi Bukan Main

Kalau kamu lihat BMW 600 untuk pertama kalinya, mungkin kamu bakal mikir, “Ini beneran BMW?” Yap, ini emang salah satu mobil paling unik yang pernah dibuat BMW. Ukurannya kecil banget, bentuknya aneh, dan… mesinnya di belakang!

BMW ini masuk kategori microcar, alias mobil mungil yang dirancang buat efisiensi bahan bakar dan kemudahan parkir. Tapi yang bikin beda adalah pintunya cuma satu, dan itu pun di depan, bukan di samping!


🛠️ Asal-Usul BMW 600

BMW bikin mobil ini di tahun 1957, waktu ekonomi Jerman masih belum pulih total dari Perang Dunia II. Banyak orang butuh kendaraan murah, irit, tapi bisa muat lebih dari dua orang.

Sebelumnya, BMW udah sukses dengan BMW Isetta, mobil super mini yang cuma muat dua orang. Nah, BMW ini dibuat buat “naikin level” dari Isetta. Bisa muat 4 penumpang, tapi masih tetap kecil dan terjangkau.


🔧 Mesin di Belakang, Bukan Di Kap Depan

Salah satu hal paling unik dari BMW 600 adalah mesinnya yang ditaruh di belakang, tepat di bawah bagasi kecil. Mesin ini adalah mesin 582cc 2 silinder yang cuma ngasih tenaga sekitar 19 hp. Kedengeran kecil? Memang! Tapi untuk mobil seberat 500 kg, itu udah cukup buat jalan-jalan di kota.

Keputusan taruh mesin di belakang bikin ruang kabin jadi lebih lega dan mobil ini tetap bisa lincah di jalan sempit.


🚪 Pintu Cuma Satu dan Letaknya di Depan

Ini dia yang sering bikin orang heran. BMW 600 punya satu pintu besar di bagian depan, bukan samping. Jadi buat masuk ke dalam, kamu kayak masuk ke kulkas, buka dari depan dan langsung duduk!

Desain ini memang diambil dari BMW Isetta, tapi di 600, desainnya sedikit dimodifikasi biar muat penumpang belakang juga. Unik banget sih, walaupun bisa bikin kagok waktu mau turun di parkiran.


👨‍👩‍👧‍👦 Muat 4 Orang, Tapi Tetap Mini

BMW 600 jadi microcar pertama dari BMW yang bisa muat empat orang. Kursinya 2 di depan dan 2 di belakang. Tentu aja, jangan bayangin ruang kaki lebar kayak sedan sekarang ya, tapi cukup buat keluarga kecil zaman dulu.

Interiornya sederhana, nggak banyak tombol atau fitur mewah. Tapi ya wajar, karena tujuan utamanya memang buat mobil murah, bukan mobil mewah.


📉 Nggak Laku, Tapi Jadi Ikonik

Walaupun punya banyak hal menarik, BMW 600 ternyata kurang laku di pasaran. Hanya sekitar 35.000 unit yang berhasil dijual selama produksinya (1957–1959). Salah satu penyebabnya adalah banyak orang yang waktu itu mulai beralih ke mobil ukuran normal kayak Volkswagen Beetle.

Tapi justru karena produksinya sedikit, sekarang mobil ini jadi langka dan banyak diburu kolektor. Harganya pun naik drastis di pasar mobil klasik.


💸 Sekarang Jadi Rebutan Kolektor

Kalau kamu nemu BMW 600 dalam kondisi bagus, apalagi orisinal, itu bisa jadi investasi. Banyak kolektor mobil klasik yang rela bayar mahal buat dapetin unit ini.

Bahkan, beberapa mobil yang dulunya nggak terlalu dihargai sekarang udah masuk ke museum-museum otomotif karena keunikannya.


📷 Ciri Khas BMW 600

Buat kamu yang penasaran atau mungkin pernah lihat di jalan, ini ciri khas BMW 600:

  • Ukuran super mini, lebih kecil dari city car zaman sekarang

  • Satu pintu besar di bagian depan

  • Ban kecil dan bodi bulat kayak telur

  • Mesin dua silinder 582cc di belakang

  • Logo BMW tetap ada di depan, bikin kelihatan elegan


🧠 Fun Fact: Nenek Moyang Mobil BMW Modern?

Meskipun bentuknya jauh dari BMW modern yang kita kenal sekarang, BMW 600 ini punya andil besar. Tanpa mobil ini dan Isetta, mungkin BMW udah bangkrut di akhir 1950-an. Jadi bisa dibilang, BMW 600 adalah penyelamat dalam bentuk kecil.


✍️ Penutup

BMW 600 memang aneh, kecil, dan mungkin bikin orang garuk-garuk kepala waktu pertama lihat. Tapi di balik desain nyentriknya, mobil ini punya sejarah panjang dan jadi bagian penting dari kebangkitan BMW.

Sekarang, mobil ini bukan cuma kendaraan, tapi simbol zaman dan nilai sejarah otomotif. Jadi kalau suatu hari kamu lihat satu di jalan atau pameran, sempatin deh buat ngelihat lebih dekat. Siapa tahu, kamu jatuh cinta sama mobil mini satu ini!

Porsche 914/6 GT: Mobil Balap dari Kolaborasi VW-Porsche

1970 Porsche 914/6 - GT Upgrade - 2.7 Engine for sale by auction in  Borgholm, Sweden

Awalnya Mobil Biasa, Eh Jadi Legenda!

Porsche 914 awalnya emang dirancang buat jadi mobil sport entry-level, hasil kerja bareng dua raksasa otomotif Jerman: Volkswagen dan Porsche. Tapi siapa sangka, versi balapnya yang dinamain Porsche 914/6 GT mercedes-saigon.com justru berubah jadi kuda hitam di lintasan.

Mungkin dari tampangnya keliatan biasa aja, gak segarang Porsche 911. Tapi tunggu dulu! Di balik tampilannya yang kompak, 914/6 GT punya banyak kejutan. Mobil ini sukses bikin banyak tim balap waktu itu mulai melirik desain ringan dan efisien.


Kolaborasi yang Gak Disangka-Sangka

Banyak orang lupa kalau VW dan Porsche dulu punya hubungan deket, bahkan nyaris seperti keluarga. Di akhir 60-an, VW butuh mobil sport pengganti Karmann Ghia. Sementara itu, Porsche nyari cara buat bikin mobil yang lebih murah dari 911.

Jadilah proyek 914 ini. Tapi khusus 914/6 GT, Porsche turun tangan langsung. Mobil ini dikasih mesin 6 silinder dari 911 T, dan disiapin buat balapan serius. VW lebih banyak terlibat di bodi dan produksi, sedangkan Porsche fokus ke performa dan tuning.


Ringan Tapi Ngebut, Serius!

Salah satu daya tarik utama dari Porsche 914/6 GT adalah beratnya yang super ringan. Mobil ini punya bobot sekitar 940 kg aja! Untuk ukuran mobil balap, ini jelas bikin perbedaan besar. Apalagi dipadukan sama mesin boxer 2.0L 6-silinder yang bertenaga.

914/6 GT punya tenaga sekitar 110 hp, tapi karena bodinya enteng, akselerasinya jadi gesit banget. Suspensinya juga dibikin kaku buat stabil di tikungan. Ditambah lagi posisi mesin tengah (mid-engine) bikin handling-nya mantap abis!


Langsung Unjuk Gigi di Ajang Balap

Debut balap Porsche 914/6 GT bisa dibilang langsung mengesankan. Tahun 1970, mobil ini ikut balapan 24 Hours of Le Mans dan berhasil finish posisi 6 secara keseluruhan, dan juara di kelasnya. Gokil gak tuh?

Ini jadi bukti kalau mobil “kecil” kayak 914/6 GT bisa bersaing sama mobil-mobil besar lain yang lebih terkenal. Banyak tim privat dan independen mulai tertarik pake 914/6 GT karena performanya yang sebanding dengan biaya operasional yang lebih rendah.


Desainnya Emang Unik, Tapi Ada Alasannya

Kalau diliat sekilas, bentuk bodi 914 emang agak kotak dan gak se-aerodinamis mobil sport lain. Tapi justru desain ini bikin bobotnya ringan dan struktur bodinya solid. Kabin juga terasa lega buat ukuran mobil dua penumpang.

Bagian atapnya bisa dilepas, alias targa top, jadi makin fleksibel buat dipake harian atau balapan. Velg lebar, fender melebar, dan tambahan oil cooler di depan jadi ciri khas versi GT ini. Semuanya fungsional, bukan cuma gaya doang.


Sekarang Jadi Barang Kolektor Mahal

Dulu mungkin dianggap remeh, tapi sekarang Porsche 914/6 GT justru jadi buruan kolektor. Unit aslinya yang diproduksi buat balapan cuma sedikit. Jadi gak heran kalau harganya bisa tembus miliaran rupiah sekarang.

Buat pecinta otomotif, mobil ini punya nilai sejarah tinggi. Bukan cuma karena performanya, tapi juga karena ini simbol kolaborasi langka antara VW dan Porsche yang jarang banget kejadian lagi.


Kesimpulan: Mobil Kecil yang Gak Bisa Diremehkan

Porsche 914/6 GT adalah bukti nyata kalau mobil kecil dan ringan bisa ngalahin yang besar dan kuat. Dibalik desain simpel, ada performa buas dan sejarah unik. Mobil ini bukan cuma menarik dari sisi teknis, tapi juga punya cerita yang seru buat dikenang.

Kalau kamu suka mobil klasik yang beda dari yang lain, 914/6 GT wajib masuk wishlist. Ringan, langka, dan punya DNA balap – siapa yang gak mau?

Volkswagen EA489 Basistransporter: Truk Ringan Filipina

Volkswagen EA489 Basistransporter | The Volkswagen EA489 Bas… | Flickr

Kenalan Dulu Sama Si VW Basistransporter

Kalau kamu ngira semua mobil Volkswagen itu bentuknya lucu dan imut kayak VW Beetle, kamu harus lihat truk satu ini. Namanya mercedes-saigon.com Volkswagen EA489 Basistransporter, tapi orang-orang sering nyebutnya cuma “Basistransporter” aja. Mobil ini tuh bukan mobil biasa—bentuknya kotak banget, desainnya simpel banget, tapi justru itu yang bikin dia unik!

Truk ringan ini diproduksi bukan di Jerman lho, tapi di beberapa negara berkembang, salah satunya Filipina. Bayangin, Volkswagen yang biasanya terkenal di Eropa, bikin mobil aneh begini di Asia Tenggara!


Buat Apa Sih Mobil Ini?

VW EA489 ini dibuat buat keperluan komersial ringan. Jadi bukan buat gaya-gayaan, tapi buat ngangkut barang, sayur dari pasar, atau kebutuhan logistik ringan lainnya. Bisa dibilang, ini mobil kerja keras.

Karena desainnya yang minimalis, mudah diperbaiki dan murah biaya perawatan. Cocok banget buat negara berkembang yang butuh kendaraan murah, tangguh, dan nggak ribet.


Diproduksi di Filipina, Tapi Bukan Cuma Di Situ

Meskipun sering dikaitkan sama Filipina, EA489 Basistransporter juga diproduksi di Meksiko, Nigeria, dan beberapa negara lain. Tapi yang menarik, versi Filipina ini punya tampilan yang agak beda—lebih sederhana dan kotaknya lebih kentara. Pokoknya anti-mainstream!

Di Filipina, mobil ini dikenal dengan nama Volkswagen Trakbayan (gabungan dari “trak” = truk dan “bayan” = bangsa). Jadi emang niatnya buat rakyat banget.


Spesifikasi Sederhana Tapi Bisa Diandalkan

Jangan ngarep fitur canggih kayak ABS, AC digital, atau power steering di mobil ini. Soalnya VW EA489 ini emang dibuat buat kerja, bukan kemewahan. Tapi walau spesifikasinya basic, kekuatannya gak main-main.

  • Mesin: 4 silinder, 1.6 liter (sama kayak VW Beetle)

  • Tenaga: Sekitar 50 hp

  • Transmisi: Manual 4 percepatan

  • Penggerak roda depan

Dengan bobot yang ringan dan mesin sederhana, truk ini bisa bawa beban cukup banyak dan tahan banting.


Desainnya Aneh Tapi Fungsional

Kalau kamu liat bentuknya, mungkin bakal mikir, “Ini mobil atau kotak jalan?” Tapi justru desain itu yang bikin dia mudah dimodifikasi dan diadaptasi sesuai kebutuhan. Banyak pemiliknya yang ganti bodi belakang buat jadi mobil ambulans, pikap, atau bahkan mobil toko!

Karena bentuknya kotak, kapasitas angkutnya juga jadi maksimal. Fungsional banget buat segala jenis usaha kecil sampai menengah.


Kenapa Sekarang Langka?

Karena produksinya terbatas dan cuma dipasarkan di negara tertentu, sekarang VW Basistransporter ini jadi barang koleksi langka. Apalagi kalau kondisinya masih ori dan jalan, harganya bisa cukup mahal di komunitas pecinta mobil klasik.

Di Filipina sendiri, udah jarang banget kelihatan mobil ini wara-wiri. Kebanyakan udah pensiun atau dijadikan pajangan.


Buat Pecinta Mobil Unik, Ini Surga Tersendiri

Buat kamu yang suka otomotif dan pengen punya mobil yang beda dari yang lain, VW EA489 ini bisa jadi pilihan yang menarik—kalau kamu berhasil nemuin unitnya, ya! Karena selain langka, mobil ini juga punya cerita dan sejarah panjang yang bikin dia makin menarik.


Penutup: Aneh Tapi Bikin Penasaran

Volkswagen EA489 Basistransporter emang bukan mobil yang umum kamu lihat di jalan. Tapi justru karena bentuknya yang aneh dan fungsinya yang keren, dia jadi salah satu truk ringan paling ikonik yang pernah diproduksi Volkswagen. Dari Filipina untuk dunia!

Wartburg 353W: Simbol Otomotif Jerman Timur yang Langka

Wartburg 353W (1988) – Az utolsó füstfelleg - Az Autó | mindent tud az  autóról

Mobil Klasik yang Mulai Terlupakan

Kalau kamu pencinta mobil klasik, nama Wartburg 353W mercedes-saigon.com mungkin terdengar asing di telinga. Tapi buat orang yang pernah hidup di era 70-an sampai 80-an di Eropa Timur, mobil ini punya nilai sejarah tinggi. Dibuat di Jerman Timur, Wartburg 353W dulu jadi salah satu mobil yang cukup populer di blok Timur. Sekarang, mobil ini jadi barang langka dan banyak diburu kolektor.


Asal-Usul Wartburg 353W

Wartburg 353W diproduksi oleh pabrikan mobil VEB Automobilwerk Eisenach di kota Eisenach, Jerman Timur. Pertama kali diperkenalkan tahun 1966, mobil ini adalah penerus dari Wartburg 311. Huruf “W” di belakang namanya adalah singkatan dari “Weiterentwicklung” atau “pengembangan lebih lanjut”.

Dengan desain bodi kotak yang khas mobil era itu dan mesin dua tak 3 silinder, Wartburg 353W menawarkan kombinasi antara kepraktisan dan kekuatan mesin yang cukup bandel.


Mesin Dua Tak yang Khas

Salah satu hal paling ikonik dari Wartburg 353W adalah mesin dua tak-nya. Mesin ini cuma punya tiga silinder, tapi bisa menghasilkan suara yang khas banget—keras, sedikit kasar, tapi punya karakter. Buat penggemar mobil klasik, suara mesin dua tak kayak gini justru punya daya tarik sendiri.

Tenaga yang dihasilkan sekitar 50 tenaga kuda. Memang nggak terlalu kencang, tapi cukup untuk mobil keluarga pada zamannya. Akselerasinya juga lumayan cepat karena bobotnya yang ringan.


Kenyamanan dan Fitur Saat Itu

Wartburg 353W terbilang cukup nyaman untuk standar mobil tahun 60-an sampai 80-an. Suspensinya empuk, joknya cukup lega, dan bagasinya besar. Meski belum pakai teknologi canggih seperti mobil sekarang, mobil ini udah pakai sistem rem cakram di depan—fitur yang cukup modern pada saat itu.

Interiornya sederhana, tapi fungsional. Dashboard-nya minim tombol, semua kontrol terasa manual. Tapi justru di situ letak keunikannya: mobil ini benar-benar menghadirkan pengalaman berkendara yang ‘mentah’ tapi autentik.


Status Langka di Era Modern

Setelah tembok Berlin runtuh dan reunifikasi Jerman, produksi Wartburg dihentikan pada awal 90-an. Banyak unitnya dihancurkan atau ditinggalkan karena dianggap kuno. Karena itulah, sekarang Wartburg 353W jadi barang koleksi langka.

Di Indonesia sendiri, hampir nggak ada Wartburg 353W yang masih beroperasi. Tapi di Eropa, beberapa kolektor tetap merawat dan memamerkan mobil ini dalam kondisi mulus. Harga mobil ini pun makin naik tiap tahun, terutama yang masih orisinal.


Daya Tarik di Mata Kolektor

Apa sih yang bikin Wartburg 353W menarik di mata kolektor?

  1. Nilai sejarahnya tinggi – Mobil ini jadi simbol era Perang Dingin.

  2. Jumlahnya sangat terbatas – Apalagi yang kondisi asli dan masih bisa jalan.

  3. Desain retro unik – Bodi kotaknya punya daya tarik vintage.

  4. Mesin dua tak yang beda – Suaranya dan karakternya nggak ada duanya.

Buat kolektor mobil klasik, punya Wartburg 353W itu bukan cuma soal punya kendaraan, tapi juga punya potongan sejarah dunia.


Kesimpulan: Mobil Jadul, Nilai Mewah

Meski udah nggak diproduksi lagi, Wartburg 353W tetap hidup di hati para penggemar mobil klasik. Ini bukan sekadar mobil tua—tapi simbol perlawanan, sejarah, dan gaya hidup masa lalu yang tak tergantikan. Kalau kamu pecinta otomotif sejati, mobil ini layak banget masuk daftar impian.

Volkswagen EA266: Prototipe Hatchback Mesin Tengah

Volkswagen AE 266 – dead on arrival | evo

Apa Itu Volkswagen EA266?

Pernah dengar tentang Volkswagen EA266 mercedes-saigon.com ? Kalau belum, kamu nggak sendiri. Mobil ini adalah prototipe hatchback yang cukup unik dari Volkswagen. EA266 ini dibuat sebagai eksperimen untuk menggabungkan teknologi mesin tengah dalam mobil hatchback yang biasanya punya mesin depan. Jadi, mobil ini benar-benar beda dan menarik buat para pecinta otomotif yang suka hal-hal unik.

Desain Hatchback yang Modern dan Kompak

Dari segi desain, EA266 terlihat simpel tapi modern untuk zamannya. Bentuknya kompak dengan garis bodi yang halus, cocok banget buat mobil perkotaan. Model hatchback-nya bikin mobil ini praktis dan mudah diparkir di tempat sempit. Meskipun cuma prototipe, desainnya sudah memperlihatkan ciri khas Volkswagen yang sederhana tapi fungsional.

Mesin Tengah yang Jadi Keunggulan

Salah satu fitur paling menarik dari Volkswagen EA266 adalah posisi mesin yang ada di tengah bodi mobil. Biasanya, hatchback pakai mesin depan, tapi EA266 mencoba sesuatu yang beda supaya distribusi berat mobil jadi lebih seimbang. Dengan mesin di tengah, handling mobil jadi lebih stabil dan lincah, cocok buat kamu yang suka ngebut dan menikung di jalan.

Teknologi dan Inovasi di Balik EA266

Volkswagen nggak main-main dengan EA266. Mobil ini dilengkapi teknologi yang cukup maju buat zamannya. Misalnya, sistem suspensi yang dirancang supaya nyaman dan tetap responsif saat dikendarai. Selain itu, mesin tengah juga memberikan keuntungan soal aerodinamika dan ruang kabin yang lebih lega dibanding mobil hatchback biasa.

Kenyamanan dan Ruang Kabin yang Optimal

Meskipun mesin ada di tengah, ruang kabin Volkswagen EA266 tetap dibuat senyaman mungkin. Layout interior dirancang supaya pengemudi dan penumpang merasa nyaman, tanpa mengorbankan ruang kaki atau barang. Jok yang ergonomis dan tata letak dashboard yang simpel tapi lengkap membuat perjalanan jadi menyenangkan.

Mengapa EA266 Hanya Prototipe?

Sayangnya, Volkswagen EA266 tidak pernah diproduksi massal. Ada beberapa alasan, mulai dari biaya produksi yang tinggi sampai tantangan teknis dalam merancang mesin tengah untuk hatchback. Selain itu, pasar saat itu lebih memilih mobil dengan mesin depan yang sudah lebih familiar. Walaupun begitu, EA266 tetap jadi tonggak penting dalam sejarah inovasi Volkswagen.

Pengaruh EA266 pada Mobil Volkswagen Berikutnya

Walau EA266 nggak diproduksi, idenya nggak hilang begitu saja. Konsep mesin tengah ini menginspirasi beberapa mobil sport Volkswagen dan prototipe lain di masa depan. EA266 membuktikan kalau Volkswagen berani bereksperimen dan menciptakan teknologi baru yang mungkin belum diterima pasar saat itu, tapi punya potensi besar.

Kesimpulan: Prototipe yang Menginspirasi Masa Depan

Volkswagen EA266 adalah contoh mobil prototipe yang inovatif dan unik. Dengan desain hatchback yang kompak dan mesin tengah, mobil ini jadi bukti kalau inovasi selalu dimulai dari eksperimen. Walaupun nggak diproduksi massal, EA266 tetap punya tempat penting dalam sejarah otomotif dan jadi inspirasi buat mobil masa depan.

Auto Union 1000 Coupe: Sebelum Era Audi Dimulai

1959 Auto Union 1000 Sp Coupe for sale on BaT Auctions - closed on May 20, 2023 (Lot #107,780) | Bring a Trailer

Mobil Klasik yang Sering Terlupakan

Kalau kita bicara soal Audi, yang kebayang pasti mobil-mobil modern yang elegan dan canggih. Tapi nggak banyak yang tahu, sebelum Audi jadi brand seperti sekarang, dulu ada yang namanya Auto Union.

Nah, salah satu model legendaris mereka adalah Auto Union 1000 Coupe https://mercedes-saigon.com/ , mobil dua pintu dengan desain yang ikonik dan mesin yang unik banget — mesin 2-tak! Mobil ini diproduksi antara tahun 1958 sampai awal 60-an, dan jadi bagian penting dari sejarah otomotif Jerman.


Desain yang Nggak Biasa tapi Keren

Lihat mobil ini sekilas, langsung kelihatan banget nuansa klasiknya. Garis bodi yang membulat, gril depan kecil, dan lampu bulat ganda bikin tampilannya retro abis. Coupe ini punya bentuk yang ramping dan elegan, sangat menggambarkan desain Eropa era 50–60an.

Yang unik dari Auto Union 1000 Coupe ini adalah posisi spion yang nempel di fender depan, bukan di pintu kayak mobil zaman sekarang. Velg kaleng dengan dop krom juga menambah aura klasiknya. Dan kalau kamu lihat bagian belakangnya, desain lampunya cukup minimalis tapi tetap enak dipandang.


Interior Sederhana tapi Berkelas

Masuk ke dalam kabin, kamu bakal merasakan vibe tahun 60-an banget. Dashboard-nya simpel, dengan instrumen analog berbentuk bulat, dan kemudi besar bergaya vintage. Meskipun fiturnya terbatas, kabinnya dibuat cukup nyaman.

Jok depannya bisa dilipat untuk akses ke kursi belakang. Material jok biasanya dilapis bahan vinil atau kain, tergantung trim-nya. Warna interior juga biasanya senada dengan warna eksterior, jadi kesannya rapi dan klasik.


Mesinnya 2-Tak, Serasa Naik Motor Besar

Salah satu hal paling menarik dari Auto Union 1000 Coupe adalah mesinnya. Mobil ini pakai mesin dua langkah (2-tak) 3 silinder berkapasitas 981 cc. Tenaganya sekitar 50 hp, dan karena ringan, mobil ini cukup gesit di jamannya.

Mesin 2-tak memang agak berbeda sama mesin 4-tak biasa. Suaranya lebih nyaring, aromanya khas, dan cara kerjanya lebih simpel. Tapi inilah yang bikin mobil ini unik dan dicari kolektor. Karena sekarang mesin 2-tak udah sangat langka di dunia mobil.


Penggerak Roda Depan? Ya, Serius!

Auto Union 1000 Coupe adalah salah satu mobil Eropa awal yang udah pakai penggerak roda depan. Di masa itu, kebanyakan mobil masih pakai penggerak belakang. Jadi teknologi ini termasuk inovatif.

Handling mobil ini cukup lincah untuk ukuran mobil lawas. Suspensinya juga nyaman buat jalanan Eropa yang berbatu waktu itu. Meskipun belum bisa dibandingkan dengan mobil modern, tapi pengalaman nyetir mobil ini tetap menyenangkan.


Menjadi Pondasi Kelahiran Audi

Setelah era Auto Union, perusahaan ini akhirnya bergabung dengan beberapa brand lain seperti DKW dan NSU. Di sinilah kemudian nama Audi kembali digunakan dan mulai membangun reputasi sebagai brand mobil premium Jerman.

Jadi, bisa dibilang Auto Union 1000 Coupe adalah nenek moyangnya Audi. Desain, teknologi, dan filosofi dasarnya banyak diwariskan ke Audi-Audi generasi awal.

Makanya, punya mobil ini tuh bukan cuma soal gaya, tapi juga soal menghargai sejarah panjang industri otomotif Jerman.


Mobil Kolektor yang Mulai Langka

Sekarang, Auto Union 1000 Coupe udah jadi mobil yang cukup langka. Produksinya memang nggak sebanyak mobil-mobil lain, dan usianya pun udah lebih dari 60 tahun. Di Indonesia sendiri, keberadaan mobil ini bisa dihitung jari.

Nilainya di pasar kolektor terus naik, apalagi kalau masih dalam kondisi orisinil dan mesin 2-taknya masih jalan. Banyak penggemar mobil klasik rela impor atau restorasi mobil ini karena memang punya nilai sejarah yang tinggi.


Kesimpulan: Mobil Klasik Penuh Sejarah

Auto Union 1000 Coupe bukan cuma sekadar mobil lawas. Mobil ini adalah saksi hidup dari evolusi industri otomotif Jerman, dan bagian penting dari sejarah sebelum Audi menjadi seperti sekarang.

Desainnya yang klasik, teknologi yang unik (kayak mesin 2-tak dan FWD), serta statusnya sebagai mobil langka bikin dia jadi incaran banyak kolektor.

Kalau kamu adalah pecinta sejarah otomotif atau sekadar ingin punya mobil klasik yang beda dari yang lain, Auto Union 1000 Coupe layak banget buat dimasukkan ke dalam wishlist kamu.

Opel Rekord Sprint: Coupe Sporty dari Masa Lampau

Opel Rekord Sprint

Mobil Retro yang Mulai Langka

Kalau kamu pecinta mobil klasik, pasti tahu dong sama yang namanya Opel Rekord. Tapi yang satu ini beda—namanya Opel Rekord Sprint mercedes-saigon.com . Versi coupe sporty dari Opel ini sekarang sudah makin langka. Gaya bodinya keren, mesinnya galak di zamannya, dan jadi incaran kolektor.

Mobil ini bukan cuma sekadar alat transportasi, tapi sudah jadi bagian dari sejarah otomotif Eropa, khususnya Jerman. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang si ganteng satu ini!


Desain Luar: Coupe dengan Aura Sporty

Waktu pertama kali lihat Opel Rekord Sprint, kesan pertama pasti: “Wah, klasik banget tapi sporty!”. Bodinya ramping, dua pintu, dan punya garis-garis tajam khas mobil tahun 70-an. Bagian depan dilengkapi dengan dua lampu bulat ganda yang bikin tampilannya makin garang.

Velg standar bawaannya udah keren, tapi banyak yang suka ganti ke velg rally biar makin kental aura balapnya. Warna-warna bawaan pabrik juga khas: biru langit, merah terang, sampai kuning gading. Pokoknya nyentrik dan beda dari mobil modern zaman sekarang.


Interior: Sederhana Tapi Nendang

Masuk ke dalam, suasana langsung retro banget. Dashboard simpel, tombol-tombol analog, dan jok bucket yang nyaman buat nyetir jauh. Setir palang tiga jadi ciri khasnya, berasa bener-bener bawa mobil sport Eropa jadul.

Meskipun fiturnya nggak canggih kayak mobil zaman sekarang (nggak ada layar sentuh, kamera parkir, apalagi bluetooth), tapi justru di situlah letak pesonanya. Mobil ini ngajak kita kembali ke masa di mana nyetir itu soal feeling, bukan teknologi.


Performa Mesin: Nggak Cuma Gaya Doang

Opel Rekord Sprint ini dibekali mesin 1.9L 4-silinder dengan karburator ganda. Tenaganya di angka 106 hp, lumayan besar buat ukuran mobil 70-an. Meskipun sekarang mobil-mobil baru bisa 2-3 kali lipat tenaganya, tapi karakter mesinnya tetap bikin nagih.

Transmisinya manual 4-percepatan. Rasio giginya pas, bikin enak diajak ngebut di jalan tol ataupun cruising santai di jalanan kota. Dan jangan salah, suara mesinnya punya karakter khas yang bisa bikin merinding buat pecinta mobil klasik.


Kenapa Langka dan Jadi Incaran Kolektor?

Opel Rekord Sprint ini diproduksi dalam jumlah terbatas, dan hanya beberapa negara yang kebagian unitnya. Di Indonesia, jumlahnya bisa dihitung jari. Kebanyakan masuk lewat importir umum atau dibawa pribadi sama ekspatriat Jerman.

Karena itu, sekarang jadi barang buruan kolektor. Harganya juga terus naik, apalagi kalau kondisinya masih orisinal dan dokumennya lengkap. Buat yang suka restorasi, mobil ini juga jadi proyek impian karena part-nya cukup menantang dicari.


Perawatan dan Komunitas di Indonesia

Meskipun langka, tapi pemilik Opel Rekord Sprint di Indonesia punya komunitas kecil yang solid. Mereka sering kumpul di event mobil klasik, sharing soal perawatan, sampai tukar-tukaran spare part.

Perawatan mesin sebenarnya nggak terlalu ribet, asal rajin dicek dan pakai oli berkualitas. Tapi yang agak sulit memang bagian bodi dan interior—karena harus cari part dari luar negeri atau custom lokal.


Kesimpulan: Opel Rekord Sprint, Legenda yang Terlupakan

Di zaman sekarang, saat semua mobil berlomba jadi serba digital dan otomatis, Opel Rekord Sprint hadir sebagai pengingat betapa sederhananya kenikmatan berkendara dulu. Coupe ini bukan cuma enak dipandang, tapi juga punya jiwa.

Kalau kamu nemu satu unit yang masih bagus dan orisinal, jangan dilewatkan. Siapa tahu, itu adalah tiket ke masa lalu yang nggak semua orang bisa punya.

VW Beetle Hebmüller Cabriolet: Cabrio Langka Bermesin Belakang

For Sale: Volkswagen Beetle 1200 Hebmüller (1949) offered for Price on  request

Mobil Kecil, Tapi Sejarahnya Gak Main-main

Kalau kamu pikir VW Beetle cuma mobil mungil biasa, tunggu sampai kenalan sama Hebmüller Cabriolet mercedes-saigon.com . Ini versi cabriolet (atap terbuka) dari VW Beetle yang super langka dan punya nilai sejarah tinggi. Bukan cuma soal tampilannya yang klasik banget, tapi juga cerita di balik produksinya yang penuh drama.

Beetle Hebmüller bukan mobil yang sering kamu lihat di jalan. Malah, ketemu satu aja bisa bikin heboh sekomunitas mobil klasik. Gak percaya? Yuk, kita bahas lebih dalam!


Awal Mula: Kolaborasi Hebmüller & Volkswagen

Setelah Perang Dunia II, Volkswagen ingin membuat varian Beetle yang lebih bergaya. Maka tahun 1949, mereka gandeng coachbuilder asal Jerman, Hebmüller, buat bikin versi cabriolet dua pintu. Tujuannya: kasih sentuhan elegan ke mobil rakyat yang sederhana itu.

Tapi bukan VW namanya kalau gak punya kejutan. Hebmüller ngasih desain yang beda dari kebanyakan Beetle. Badannya lebih ramping, bagian belakangnya simetris, dan tentu saja — atapnya bisa dibuka penuh.

Sayangnya, kerja sama ini gak berlangsung lama. Pabrik Hebmüller kebakaran hebat di tahun 1949, yang bikin produksi terhambat parah.


Produksi yang Super Terbatas

Total, cuma diproduksi sekitar 696 unit Hebmüller Cabriolet antara tahun 1949-1953. Ini bikin mobil ini jadi salah satu varian VW paling langka yang pernah dibuat.

Beda dengan Beetle buatan Karmann (yang juga cabriolet, tapi 4-seater), versi Hebmüller ini dua tempat duduk aja. Jadi lebih ringkas dan stylish, cocok banget buat nongkrong santai di era 50-an.

Sekarang? Jangan harap gampang nemuin unit aslinya. Bahkan di pelelangan dunia pun, harga mobil ini bisa selangit — saking langkanya.


Mesin Belakang Khas VW yang Bikin Nostalgia

Sama seperti Beetle lainnya, Hebmüller Cabriolet juga pakai mesin flat-four 1.1 liter yang dipasang di belakang. Tenaganya kecil banget menurut standar zaman sekarang — cuma sekitar 25 hp. Tapi waktu itu, ini udah cukup buat keliling kota sambil gaya.

Karena mesinnya di belakang, bagasi ada di depan. Dan suara mesinnya? Khas banget Beetle. Ngebul-ngebul lembut tapi tetap punya karakter.

Yang unik dari Hebmüller adalah kombinasi antara tampilan elegan dan suara mesin Beetle yang tetap sederhana. Antik, tapi tetap jujur sama DNA-nya.


Desain Simetris yang Jadi Ciri Khas

Coba perhatikan bagian belakang Hebmüller Cabriolet. Gak seperti Beetle biasa, desain belakang mobil ini simetris banget. Jadi dari samping kelihatan proporsional dan rapi.

Selain itu, detail krom di bemper dan lampu-lampunya makin nambah kesan mewah. Atap lipatnya juga dibuat dari bahan kain berkualitas, dan waktu dilipat, bentuknya bener-bener ngeblend sama bodi mobil. Keren banget untuk ukuran desain tahun 40-an!


Masuk Kategori “Holy Grail” Mobil Kolektor

Buat pecinta VW klasik, Hebmüller Cabriolet ini masuk kategori “grail car” alias mobil impian. Karena jumlahnya dikit banget, dan kondisi yang masih orisinal itu susah dicari.

Kalau kamu nemu unit asli dengan nomor sasis yang cocok, siap-siap rogoh kocek dalam. Harga di pelelangan bisa tembus ratusan ribu dolar, tergantung kondisi dan sejarahnya.

Makanya, banyak kolektor rela nunggu bertahun-tahun cuma buat dapat satu unit aja. Mobil ini bukan sekadar kendaraan, tapi bagian dari sejarah otomotif dunia.


Kenapa Mobil Ini Spesial Banget?

  1. Langka: Cuma ada sekitar 696 unit yang pernah dibuat.

  2. Desain Elegan: Cabrio dua pintu dengan bentuk belakang simetris.

  3. Sejarah Unik: Pabrik Hebmüller sempat kebakaran, bikin produksinya terbatas.

  4. Mesin Belakang Khas VW: Tetap mempertahankan suara khas Beetle.

  5. Nilai Koleksi Tinggi: Harganya terus naik tiap tahun.


Kesimpulan: Mobil Rakyat yang Jadi Barang Mewah

Volkswagen Beetle Hebmüller Cabriolet adalah bukti bahwa mobil sederhana bisa jadi barang mewah kalau punya cerita, desain, dan kelangkaan. Dari mobil rakyat, jadi ikon klasik yang sekarang diburu kolektor dunia.

Kalau kamu penggemar mobil klasik, atau cuma suka sejarah otomotif, Hebmüller ini wajib masuk daftar impian. Gak cuma keren buat dipajang, tapi juga punya nilai historis yang luar biasa.