Category: Mobil Klasik

BMW 850CSi E31: Coupe V12 Manual Langka

1995 BMW (E31) 850 CSI for sale by auction in Nijmegen, Netherlands

Coupe Ganteng dengan Mesin Sultan

Waktu pertama kali lihat BMW 850CSi E31 mercedes saigon , pasti langsung jatuh cinta. Desainnya futuristik banget buat ukuran tahun 90-an. Lampu pop-up, bodi lebar, dan siluet coupe yang rendah bikin mobil ini punya aura mahal yang beda.

Tapi jangan cuma lihat dari luar. Begitu buka kap mesin, kamu bakal nemuin sesuatu yang gak main-main: mesin V12 5.6 liter. Dan lebih gila lagi, transmisinya manual 6-percepatan!


V12 Manual? Seriusan?

Iya, kamu nggak salah baca. 850CSi ini adalah salah satu mobil V12 terakhir yang pakai transmisi manual, dan itu bikin dia makin langka dan istimewa.

BMW waktu itu kerja bareng divisi M untuk bikin mobil ini jadi versi hardcore dari 850i. Meskipun nggak resmi dikasih badge “M8”, mobil ini sebenernya bisa dibilang “M8 spiritual”.

Tenaganya tembus 375 hp, torsinya gila, dan pengalaman nyetir V12 manual itu… ya cuma bisa dirasain, susah dijelasin. Yang pasti, setiap perpindahan gigi bikin jantung deg-degan.


Langka Banget, Serius!

BMW cuma bikin sekitar 1.510 unit 850CSi di seluruh dunia, dan semuanya left-hand drive. Jadi jangan harap nemu versi setir kanan buat pasar Asia.

Artinya? Mobil ini udah jadi barang kolektor sejak lahir. Nilainya terus naik, apalagi kalau kondisinya masih orisinal dan kilometernya rendah.

Kalau kamu nemu satu yang dijual, jangan banyak mikir — langsung rebutan sama kolektor lain!


Teknologi Canggih di Jamannya

Jangan kira karena ini mobil tahun 90-an terus teknologinya ketinggalan. BMW kasih banyak fitur canggih di 850CSi, seperti:

  • Active rear-wheel steering (AHK)

  • Suspensi yang udah di-tune ulang

  • Sistem pengereman besar

  • Limited-slip differential dari M5

Semua itu bikin mobil ini bukan cuma enak dilihat, tapi juga super stabil dan percaya diri saat ngebut.


Interior Nyaman Tapi Sporty

Masuk ke kabin, suasananya mewah tapi nggak norak. Jok kulit tebal, dashboard rapi, dan posisi duduk rendah khas mobil sport.

Tapi jangan harap ada layar sentuh atau Apple CarPlay. Yang kamu dapetin adalah pengalaman nyetir yang pure dan fokus. Setir besar, tuas persneling panjang, dan suara mesin V12 yang masuk pelan-pelan ke kabin.

Intinya, ini mobil buat orang yang nikmatin setiap detik di balik kemudi, bukan buat yang cuma pengen flexing.


Perawatan? Gak Murah, Tapi Sesuai Rasa

Oke, sekarang bagian seriusnya. Mesin V12 itu butuh perawatan ekstra. Spare part nggak murah, dan harus ngerti cara rawatnya.

Kalau dapet unit yang nggak dirawat dengan benar, siap-siap keluar duit lebih buat perbaikan. Tapi kalau kamu rajin, punya mekanik yang paham, dan sabar, mobil ini bisa awet banget.

Dan inget: ini bukan mobil buat dipake harian. Cocoknya buat weekend car, pameran mobil klasik, atau sekadar disimpan sebagai investasi.


Bukan Sekadar Mobil, Tapi Warisan Otomotif

BMW 850CSi E31 ini bukan cuma soal angka tenaga atau kecepatan. Ini soal era ketika mobil dibuat dengan hati, bukan spreadsheet.

V12 manual, bodi coupe, desain ikonik, dan status ultra-langka — semua itu bikin 850CSi bukan cuma mobil, tapi warisan otomotif yang layak disimpan.


Kesimpulan: Mobil Impian Pecinta Mobil Sejati

Kalau kamu pecinta mobil yang ngerti rasa, sejarah, dan pengalaman berkendara sejati, BMW 850CSi adalah Holy Grail.
Ini bukan cuma soal tampil beda, tapi soal punya sesuatu yang benar-benar spesial dan nggak tergantikan.

Apalagi sekarang mobil V12 makin punah, dan manual nyaris tinggal kenangan. Jadi punya 850CSi? Itu bukan cuma mimpi, tapi prestasi.

Audi 200 Avant 20V Turbo: Wagon Bertenaga Monster

Audi 200 Avant quattro 20V | The second generation of the Au… | Flickr

Mobil Wagon Tapi Buasnya Kayak Sport Car

Kalau denger kata “wagon”, kebanyakan orang pasti mikir mobil keluarga yang kalem dan santai. Tapi beda ceritanya sama Audi 200 Avant 20V Turbo mercedes saigon ini. Bentuknya boleh wagon, tapi jeroannya? Monster!

Mobil ini bukan wagon biasa. Audi ngasih mesin turbo yang bikin mobil ini punya tenaga lebih dari cukup buat ngagetin siapa pun yang sok ngebut di jalan tol.


Mesin Turbo 5 Silinder yang Legendaris

Nah, yang bikin Audi 200 Avant 20V Turbo ini spesial adalah mesinnya. Mobil ini pakai mesin 2.2L turbo 5 silinder segaris, yang dikenal dengan kode MC atau 3B, tergantung tahun produksinya.

Tenaganya? Bisa sampai 220 hp! Di akhir tahun 80-an dan awal 90-an, itu udah termasuk luar biasa. Apalagi buat ukuran mobil wagon. Suara mesinnya juga khas banget — ngebas, kasar, tapi bikin nagih.


Teknologi Quattro: Nempel di Aspal

Selain mesin, satu hal yang bikin mobil ini makin gokil adalah sistem penggerak semua roda alias Quattro. Buat kamu yang doyan ngebut tapi pengen tetap aman, sistem ini ibarat sabuk pengaman ekstra.

Mobil tetap stabil, walau tikungan tajam atau jalanan basah. Bahkan di jalan pegunungan atau turunan, Audi 200 Avant 20V Turbo tetap nunjukin tajinya.


Desain Kalem, Tapi Kharismanya Dapat Banget

Sekilas, tampilan luar mobil ini mungkin gak terlalu mencolok. Bentuknya kotak khas mobil 90-an, lampu kotak, dan grill sederhana. Tapi justru di situ letak pesonanya.

Wagon ini punya aura “sleeper” — mobil yang kelihatan biasa aja, tapi performanya luar biasa. Buat penggemar mobil klasik, desain minimalis kayak gini justru jadi daya tarik utama.


Interior yang Fungsional dan Nyaman

Masuk ke dalam kabin, kamu bakal nemu interior khas Audi: rapih, fungsional, dan nggak neko-neko. Jok kulit, panel kayu, dan instrumen analog yang bikin nostalgia.

Posisi duduknya nyaman banget, cocok buat perjalanan jauh. Bagasi juga luas, cocok buat bawa barang atau mudik bareng keluarga. Tapi inget, kamu lagi naik wagon turbo, bukan minibus!


Kolektor Mulai Incar Lagi Wagon Ini

Karena usianya yang udah lawas dan jumlahnya terbatas, Audi 200 Avant 20V Turbo sekarang jadi incaran para kolektor mobil klasik, terutama yang ngerti sejarah dan teknologi Audi.

Nilainya pelan-pelan naik, apalagi kalau kondisi masih orisinal dan terawat. Nggak cuma enak dikendarai, tapi juga punya potensi jadi investasi.


Perawatan Nggak Murah, Tapi Worth It

Namanya juga mobil Eropa lawas, pasti butuh perhatian ekstra. Spare part mungkin agak susah dicari, dan harga servisnya juga nggak bisa dibilang murah.

Tapi buat yang paham dan cinta mobil klasik, itu bukan masalah. Selama dirawat dengan benar, Audi ini masih bisa dipakai harian atau sekadar buat jalan santai di akhir pekan.


Kesimpulan: Wagon Satu Ini Gak Boleh Diremehin

Audi 200 Avant 20V Turbo memang bukan mobil biasa. Kombinasi tenaga turbo, penggerak Quattro, dan bentuk wagon yang kalem bikin dia unik banget. Kalau kamu cari mobil klasik yang beda dari yang lain, dan bisa kasih sensasi ngebut tanpa kelihatan norak — ini jawabannya.

Opel Lotus Omega: Sedan Jerman Terkencang Era 90-an

File:Lotus Omega Nr. 460 (schräg vorne).JPG - Wikimedia Commons

Sedan Kalem Tapi Bisa Ngamuk

Kalau lihat Opel Omega mercedes saigon dari luar, kesannya cuma sedan Jerman kalem buat antar anak sekolah atau pulang kerja. Tapi kalau kamu tahu versi Lotus Omega, siap-siap kaget. Ini mobil tahun 90-an yang bisa bikin Ferrari dan Porsche panas hati.

Dibuat hasil kolaborasi antara Opel dan Lotus, mobil ini sempat jadi sedan produksi terkencang di dunia. Tenaganya gila, tampilannya kalem, dan ceritanya? Menarik banget buat dibahas!


Latar Belakang: Ketika Opel Gandeng Lotus

Tahun 1989, General Motors (yang punya Opel dan Lotus saat itu) kasih tugas ke Lotus buat bikin versi kenceng dari Opel Omega, sedan eksekutif yang waktu itu jadi andalan Opel di Eropa.

Daripada bikin mobil baru dari nol, Lotus ambil Omega 3000 dan diubah total. Mulai dari mesin, suspensi, rem, sampai bodi, semuanya dituning ulang. Hasilnya? Jadilah Opel Lotus Omega (atau Lotus Carlton kalau di Inggris).


Mesin: Gak Main-Main, Kencangnya Gila!

Di balik kap mesin, Opel Lotus Omega dipasangin mesin 3.6 liter inline-6 twin-turbo yang dimodifikasi dari mesin 3.0L bawaan Omega. Lotus kasih dua turbo Garrett T25 dan hasilnya tenaga naik jadi 377 HP dengan torsi 568 Nm!

Untuk ukuran sedan tahun 90-an, ini udah kategori monster. Mobil ini bisa:

  • 0-100 km/jam dalam 5 detik

  • Top speed tembus 285 km/jam+

Waktu itu, cuma supercar yang bisa segila itu. Bahkan banyak yang bilang mobil ini terlalu cepat untuk zamannya.


Transmisi dan Penggerak: Pakai Gearbox Corvette!

Untuk bisa tahan tenaga segede itu, Lotus pasangin transmisi 6-percepatan manual ZF yang sama dipakai di Chevrolet Corvette ZR-1. Penggeraknya tetap RWD (rear-wheel drive), bikin mobil ini bisa nge-drift kalau diajak nakal.

Suspensinya juga dikasih settingan Lotus khas sirkuit: stiff tapi tetap nyaman buat harian. Remnya gede, dengan kaliper 4 piston dari AP Racing biar bisa ngerem secepat ngegas.


Desain Eksterior: Kalem Tapi Sangar

Kalau kamu lihat sekilas, Opel Lotus Omega memang masih kelihatan kayak sedan biasa. Tapi kalau diperhatiin lebih dekat, ada banyak detail yang beda:

  • Bodykit aerodinamis

  • Fender melebar

  • Spoiler belakang

  • Pelek 17 inci khas Lotus

  • Warna khas: Imperial Green yang terlihat hitam di malam hari

Gayanya low-profile, tapi justru itu yang bikin dia dijuluki “sleeper car”. Mobil yang nggak kelihatan kencang, tapi bisa bikin sportcar malu di jalan tol.


Kontroversi: Terlalu Cepat untuk Polisi

Waktu mobil ini rilis, banyak media Inggris dan Jerman panik. Bayangin, ada sedan biasa yang bisa ngebut hampir 300 km/jam dan dijual bebas ke umum. Polisi sampai protes karena gak ada mobil patroli yang bisa ngejar!

Karena itu, Lotus Omega sering masuk berita dan jadi ikon mobil “nakal” yang legal. Di sisi lain, performanya bikin banyak orang penasaran dan mobil ini jadi legenda dalam komunitas otomotif.


Produksi Terbatas: Cuma untuk yang Beruntung

Mobil ini sangat langka. Total hanya diproduksi sekitar 950 unit saja di seluruh dunia. Kebanyakan beredar di Eropa, dan sekarang jadi barang kolektor yang harganya makin naik tiap tahun.

Kondisi orisinal dengan jarak tempuh rendah bisa dibanderol miliaran rupiah, tergantung kelengkapannya. Di Indonesia? Hampir mustahil nemu unit aslinya.


Penutup: Salah Satu Sedan Terbaik yang Pernah Dibuat

Opel Lotus Omega adalah bukti kalau mobil kencang gak harus pakai logo supercar. Ini sedan nyaman, kalem, tapi bisa bikin jantung deg-degan. Dengan tenaga buas, desain understated, dan sejarah unik, mobil ini layak banget disebut ikon era 90-an.

Opel Corsa A TR: Rally Homologation dari Corsa Klasik

Opel Corsa A TR

Si Kecil yang Punya Taring

Kalau kamu pernah lihat Opel Corsa mercedes saigon jadul di jalanan, mungkin kamu bakal mikir itu cuma mobil kecil biasa buat ke pasar. Tapi jangan salah. Ada satu versi dari Corsa generasi pertama yang beda banget: Opel Corsa A TR . Mobil ini bukan cuma buat harian, tapi dibuat khusus biar bisa ikut balapan rally!

Jangan bayangin Corsa A TR ini ada di brosur resmi showroom. Ini mobil homologasi—artinya dibuat dalam jumlah terbatas supaya versi balapnya bisa ikut kejuaraan resmi. Unik, langka, dan sekarang jadi incaran kolektor.


Asal Usulnya: Rally Jadi Alasan Lahirnya Corsa A TR

Di era 1980-an, balapan rally lagi naik daun banget, dan banyak pabrikan mobil bikin versi jalan raya dari mobil balap mereka. Opel pun nggak mau kalah. Mereka ambil basis dari Corsa A, mobil kecil FWD yang kompak, terus dibuat versi “ngebutnya” yang dinamain Corsa A TR.

TR sendiri singkatan dari “Touring Rally”, bukan “Turbo” kayak yang sering disalahartikan. Tujuannya? Supaya bisa ikut balapan di kelas Group A, yang waktu itu mewajibkan mobil balap punya versi produksi masal.


Spesifikasi: Lebih Garang dari Tampilan Luar

Walaupun tampilannya simpel dan nggak neko-neko, dalemannya beda cerita. Corsa A TR ini dapet mesin 1.3L dengan injeksi, bukan karburator biasa. Tenaganya sekitar 82-90 HP, cukup buas untuk bobot mobil yang super ringan (kurang dari 850 kg!).

Selain itu, mobil ini juga dapet:

  • Suspensi yang lebih stiff

  • Rem yang ditingkatkan

  • Gearbox close-ratio buat akselerasi cepat

  • Velg ringan khas mobil balap

Jadi, meskipun keliatan kalem, performanya jauh di atas Corsa biasa.


Desain: Gaya Sederhana Tapi Siap Tempur

Dari luar, perbedaan Corsa A TR nggak terlalu mencolok. Tapi buat mata yang jeli, kamu bisa lihat:

  • Fender sedikit lebih lebar

  • Spoiler kecil di belakang

  • Lencana TR yang langka

  • Velg khusus berukuran lebih besar

Interiornya juga agak spartan, sesuai kebutuhan balap. Joknya semi-bucket, dan kadang dilengkapi roll-cage ringan untuk versi kompetisi.


Produksi Terbatas: Bikin Nilainya Naik Tajam

Namanya juga mobil homologasi, jumlah produksinya sangat terbatas. Diperkirakan cuma diproduksi beberapa ratus unit saja, dan mayoritas hanya beredar di Eropa.

Makanya sekarang mobil ini langka banget, apalagi dalam kondisi orisinal. Di pasar kolektor, harganya bisa menyamai mobil sport kecil, tergantung kondisi dan dokumen sejarahnya.


Status Hari Ini: Jadi Buruan Kolektor Mobil Klasik

Corsa A TR kini bukan cuma sekadar mobil kecil jadul. Buat para penggemar mobil klasik dan rally, mobil ini punya nilai sejarah tinggi. Beberapa unit bahkan udah direstorasi total dan dipajang di pameran otomotif bergengsi.

Di Indonesia sendiri, keberadaan Corsa A TR nyaris nggak ada. Kalaupun ada, pasti udah dimodif atau disamarkan jadi Corsa biasa. Tapi buat pecinta mobil klasik sejati, menemukan satu unit Corsa A TR asli itu kayak nemu harta karun.


Penutup: Kecil-Kecil Cabai Rawit

Opel Corsa A TR nunjukin kalau mobil kecil pun bisa punya DNA balap yang serius. Dibuat khusus buat homologasi rally, mobil ini jadi salah satu versi paling spesial dari Corsa generasi pertama. Buat kamu yang suka sejarah otomotif dan mobil langka, Corsa A TR jelas layak masuk wishlist.

BMW M535i E12: Pionir Sebelum M5 Lahir

1981 BMW M535i (E12)

Awal Mula Sebelum M5 Tenar

Kalau kamu kenal BMW M5 sebagai sedan buas yang nyaman, tahu nggak kalau semua itu berawal dari M535i E12 https://mercedes-saigon.com/ ? Yup, sebelum M5 resmi dilahirkan, BMW udah lebih dulu nyoba bikin sedan performa tinggi lewat M535i. Mobil ini jadi pionir konsep “mobil keluarga rasa balap”.

Diperkenalkan sekitar tahun 1980, M535i berbasis dari BMW Seri 5 generasi pertama (E12). Tapi jangan salah, meski tampangnya klasik, tenaganya nggak kalah galak sama mobil-mobil modern.


Desain Simpel Tapi Gagah

Dilihat dari luar, desain M535i E12 emang kelihatan sederhana, khas mobil Eropa tahun 70-80an. Tapi justru di situlah daya tariknya. Garis bodi tegas, lampu depan bulat ganda, dan gril khas BMW bikin tampilannya tetap keren sampai sekarang.

Beberapa versi bahkan udah dibekali spoiler depan dan belakang yang waktu itu dianggap cukup sporty. Ditambah emblem “M535i” yang jadi simbol bahwa mobil ini beda dari 5 Series biasa.


Mesin Bertenaga, Nggak Cuma Gaya

Nah, bagian paling menarik tentu ada di balik kap mesinnya. BMW M535i E12 dibekali mesin M30B34 3.5 liter inline-six yang bisa ngeluarin tenaga sekitar 218 hp. Waktu itu, angka segitu udah termasuk “kenceng banget”, apalagi buat ukuran sedan.

Transmisi manual 5-percepatan bikin pengalaman nyetir makin seru. Mobil ini bisa melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu sekitar 7 detik. Belum ada turbo, belum ada komputer canggih—semua murni dari mesin dan kaki-kaki.


Suspensi dan Handling Nggak Main-Main

BMW dari dulu terkenal dengan pengendalian yang mantap, dan M535i E12 nggak ketinggalan. Suspensinya dibuat lebih kaku dari versi biasa, rem lebih besar, dan setir yang lebih responsif.

Bahkan untuk ukuran zaman sekarang, banyak yang bilang M535i masih punya feel berkendara yang asyik banget. Kalau kamu suka mobil yang “nyambung sama tangan dan kaki”, ini mobil yang wajib kamu cobain.


Langka dan Dicari Kolektor

Karena diproduksi dalam jumlah terbatas, sekarang M535i E12 jadi buruan kolektor. Produksinya hanya sekitar 1.650 unit di seluruh dunia, dan nggak semuanya masih selamat atau dalam kondisi bagus.

Harga unit orisinal yang masih mulus bisa tembus ratusan juta sampai miliaran rupiah, tergantung kondisi dan kelengkapan. Jadi kalau kamu punya satu, bisa dibilang kamu punya sepotong sejarah BMW M.


Punya Peran Besar di Keluarga “M”

M535i bukan cuma mobil keren. Dia juga punya peran penting dalam sejarah BMW Motorsport (M Division). Mobil ini yang pertama kali coba gabungin kenyamanan sedan dengan performa mobil sport.

Dari situlah BMW belajar dan akhirnya melahirkan BMW M5 E28 beberapa tahun kemudian. Tanpa M535i, mungkin M5 nggak akan lahir secepat itu. Bisa dibilang, M535i adalah “prototype jalanan” dari M5 yang kita kenal sekarang.


Gimana Rasanya Nyetir BMW M535i?

Buat yang udah pernah nyetir M535i, pasti ngerti kenapa mobil ini punya banyak penggemar. Suara mesinnya khas, torsi terasa dari putaran bawah, dan sensasi manual shifting-nya bikin nagih.

Nggak ada fitur canggih macam traction control, ABS, atau cruise control. Tapi justru itu yang bikin pengalaman nyetirnya terasa “pure” dan jujur. Kamu jadi benar-benar merasa satu dengan mobil.


Kesimpulan: Bukan Sekadar Sedan Tua

BMW M535i E12 bukan cuma mobil tua yang keren dilihat. Dia adalah bagian penting dari sejarah mobil performa Eropa. Sebagai pendahulu M5, M535i udah berhasil nunjukin kalau sedan bisa punya tenaga dan handling layaknya mobil balap, tanpa harus kehilangan kenyamanan.

Kalau kamu penggemar BMW sejati, M535i E12 adalah mobil wajib tahu, bahkan mungkin wajib punya. Dia bukan cuma legenda, tapi juga saksi lahirnya era mobil sport berkelas.

Auto Union 1000 Coupe: Sebelum Era Audi Dimulai

1959 Auto Union 1000 Sp Coupe for sale on BaT Auctions - closed on May 20, 2023 (Lot #107,780) | Bring a Trailer

Mobil Klasik yang Sering Terlupakan

Kalau kita bicara soal Audi, yang kebayang pasti mobil-mobil modern yang elegan dan canggih. Tapi nggak banyak yang tahu, sebelum Audi jadi brand seperti sekarang, dulu ada yang namanya Auto Union.

Nah, salah satu model legendaris mereka adalah Auto Union 1000 Coupe https://mercedes-saigon.com/ , mobil dua pintu dengan desain yang ikonik dan mesin yang unik banget — mesin 2-tak! Mobil ini diproduksi antara tahun 1958 sampai awal 60-an, dan jadi bagian penting dari sejarah otomotif Jerman.


Desain yang Nggak Biasa tapi Keren

Lihat mobil ini sekilas, langsung kelihatan banget nuansa klasiknya. Garis bodi yang membulat, gril depan kecil, dan lampu bulat ganda bikin tampilannya retro abis. Coupe ini punya bentuk yang ramping dan elegan, sangat menggambarkan desain Eropa era 50–60an.

Yang unik dari Auto Union 1000 Coupe ini adalah posisi spion yang nempel di fender depan, bukan di pintu kayak mobil zaman sekarang. Velg kaleng dengan dop krom juga menambah aura klasiknya. Dan kalau kamu lihat bagian belakangnya, desain lampunya cukup minimalis tapi tetap enak dipandang.


Interior Sederhana tapi Berkelas

Masuk ke dalam kabin, kamu bakal merasakan vibe tahun 60-an banget. Dashboard-nya simpel, dengan instrumen analog berbentuk bulat, dan kemudi besar bergaya vintage. Meskipun fiturnya terbatas, kabinnya dibuat cukup nyaman.

Jok depannya bisa dilipat untuk akses ke kursi belakang. Material jok biasanya dilapis bahan vinil atau kain, tergantung trim-nya. Warna interior juga biasanya senada dengan warna eksterior, jadi kesannya rapi dan klasik.


Mesinnya 2-Tak, Serasa Naik Motor Besar

Salah satu hal paling menarik dari Auto Union 1000 Coupe adalah mesinnya. Mobil ini pakai mesin dua langkah (2-tak) 3 silinder berkapasitas 981 cc. Tenaganya sekitar 50 hp, dan karena ringan, mobil ini cukup gesit di jamannya.

Mesin 2-tak memang agak berbeda sama mesin 4-tak biasa. Suaranya lebih nyaring, aromanya khas, dan cara kerjanya lebih simpel. Tapi inilah yang bikin mobil ini unik dan dicari kolektor. Karena sekarang mesin 2-tak udah sangat langka di dunia mobil.


Penggerak Roda Depan? Ya, Serius!

Auto Union 1000 Coupe adalah salah satu mobil Eropa awal yang udah pakai penggerak roda depan. Di masa itu, kebanyakan mobil masih pakai penggerak belakang. Jadi teknologi ini termasuk inovatif.

Handling mobil ini cukup lincah untuk ukuran mobil lawas. Suspensinya juga nyaman buat jalanan Eropa yang berbatu waktu itu. Meskipun belum bisa dibandingkan dengan mobil modern, tapi pengalaman nyetir mobil ini tetap menyenangkan.


Menjadi Pondasi Kelahiran Audi

Setelah era Auto Union, perusahaan ini akhirnya bergabung dengan beberapa brand lain seperti DKW dan NSU. Di sinilah kemudian nama Audi kembali digunakan dan mulai membangun reputasi sebagai brand mobil premium Jerman.

Jadi, bisa dibilang Auto Union 1000 Coupe adalah nenek moyangnya Audi. Desain, teknologi, dan filosofi dasarnya banyak diwariskan ke Audi-Audi generasi awal.

Makanya, punya mobil ini tuh bukan cuma soal gaya, tapi juga soal menghargai sejarah panjang industri otomotif Jerman.


Mobil Kolektor yang Mulai Langka

Sekarang, Auto Union 1000 Coupe udah jadi mobil yang cukup langka. Produksinya memang nggak sebanyak mobil-mobil lain, dan usianya pun udah lebih dari 60 tahun. Di Indonesia sendiri, keberadaan mobil ini bisa dihitung jari.

Nilainya di pasar kolektor terus naik, apalagi kalau masih dalam kondisi orisinil dan mesin 2-taknya masih jalan. Banyak penggemar mobil klasik rela impor atau restorasi mobil ini karena memang punya nilai sejarah yang tinggi.


Kesimpulan: Mobil Klasik Penuh Sejarah

Auto Union 1000 Coupe bukan cuma sekadar mobil lawas. Mobil ini adalah saksi hidup dari evolusi industri otomotif Jerman, dan bagian penting dari sejarah sebelum Audi menjadi seperti sekarang.

Desainnya yang klasik, teknologi yang unik (kayak mesin 2-tak dan FWD), serta statusnya sebagai mobil langka bikin dia jadi incaran banyak kolektor.

Kalau kamu adalah pecinta sejarah otomotif atau sekadar ingin punya mobil klasik yang beda dari yang lain, Auto Union 1000 Coupe layak banget buat dimasukkan ke dalam wishlist kamu.

BMW 3.0 Si E3: Sedan Besar Sporty dari Era 70-an

BMW 3.0 E3 Classic Cars for Sale | Classic Trader

Apa Itu BMW 3.0 Si E3?

BMW 3.0 Si E3 adalah salah satu sedan besar yang diproduksi BMW di era 1970-an https://mercedes-saigon.com/ , tepatnya antara tahun 1971 hingga 1977. Mobil ini termasuk dalam seri E3, yang juga dikenal sebagai “New Six” — karena membawa mesin 6 silinder baru dari BMW pada masanya.

Kalau kamu lihat desainnya, mungkin kesannya klasik banget. Tapi jangan salah, di balik tampangnya yang elegan, 3.0 Si punya performa mesin yang kencang dan handling yang cukup tajam untuk ukuran sedan besar waktu itu.

Mobil ini juga bisa dibilang sebagai pendahulu dari BMW Seri 7 modern. Jadi, bisa dibilang 3.0 Si ini adalah cikal bakal sedan mewah sporty dari BMW.


Desain Eksterior: Klasik Tapi Gagah

Dari luar, desain BMW 3.0 Si E3 itu khas banget mobil tahun 70-an. Kotak, panjang, tapi tetap kelihatan gagah dan rapi. Gril “kidney” khas BMW masih berbentuk kecil, belum sebesar sekarang. Lampu depan kembar bulat memberi kesan klasik yang timeless.

Yang bikin mobil ini keren adalah proporsinya yang pas. Bagian depan panjang, bodi ramping, dan lekukan bodinya tegas. Nggak heran kalau banyak kolektor mobil klasik yang masih mencari model ini.

Velg orisinalnya juga punya desain sederhana tapi berkelas. Dan, kalau dirawat baik, bodi mobil ini masih bisa terlihat mengkilap sampai sekarang.


Interior: Nyaman, Elegan, dan Mewah untuk Zamannya

Masuk ke dalam kabin, BMW 3.0 Si E3 menawarkan kenyamanan dan kemewahan yang cukup luar biasa untuk mobil tahun 70-an. Joknya empuk, material interior dari kayu dan kulit, serta layout dashboard yang simpel tapi fungsional.

Meski belum ada layar sentuh atau fitur digital modern, mobil ini sudah dilengkapi dengan AC, sistem audio, dan instrumen analog yang lengkap. Posisi duduk pengemudi juga dibuat ergonomis, cocok buat kamu yang suka nyetir jauh.


Performa Mesin: Nggak Kalah Sama Mobil Modern

BMW 3.0 Si E3 dibekali mesin 3.0 liter inline-6 (M30) dengan tenaga sekitar 200 hp. Untuk ukuran tahun 70-an, ini tergolong besar dan bertenaga. Mobil ini bisa lari dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu sekitar 8 detik — cukup cepat untuk ukuran sedan besar zaman itu.

Transmisinya manual 4-percepatan atau otomatis 3-percepatan, tergantung varian. Suspensinya juga udah independen, bikin handling-nya enak dan nggak limbung saat dipakai ngebut di jalan tol.

Bahkan sampai sekarang, banyak penggemar mobil klasik yang masih memuji mesin M30 ini karena daya tahannya dan karakter suaranya yang khas.


BMW 3.0 Si vs Sedan Lain di Zamannya

Kalau dibandingin dengan sedan besar lain dari era 70-an, kayak Mercedes-Benz W108 atau Jaguar XJ6, BMW 3.0 Si punya pendekatan yang beda. Kalau Mercedes lebih ke arah kenyamanan dan Jaguar ke kemewahan, BMW lebih menonjolkan sisi sporty-nya.

Handling-nya lebih tajam, mesinnya lebih responsif, dan feel berkendaranya lebih dekat ke mobil sport ketimbang sedan biasa. Inilah yang bikin BMW 3.0 Si jadi pilihan menarik buat yang pengin sedan besar tapi tetap fun to drive.


Nilai Koleksi dan Reputasi Hari Ini

Sekarang, BMW 3.0 Si E3 jadi salah satu mobil klasik yang lumayan dicari, terutama versi dengan kondisi orisinil dan dokumen lengkap. Harganya memang belum setinggi BMW klasik lainnya seperti 2002 atau E9, tapi nilai historisnya nggak kalah penting.

Buat kolektor atau pecinta BMW, 3.0 Si ini punya tempat khusus karena jadi jembatan antara BMW lama dan era modern. Plus, suku cadangnya masih cukup banyak tersedia, terutama di komunitas pecinta BMW klasik.


Kesimpulan: Mobil Jadul yang Masih Punya Gaya

BMW 3.0 Si E3 mungkin udah berumur lebih dari 40 tahun, tapi aura sporty dan elegannya masih terasa banget. Desain klasik, performa mesin yang masih bisa diandalkan, dan kenyamanan khas sedan besar bikin mobil ini cocok buat kamu yang ingin tampil beda di jalan.

Porsche 914/8: Hanya Dua Unit di Dunia

1970 Porsche 914-8 by DRIVEN co

914/8: Porsche Kecil dengan Jantung V8 Ganas

Kalau dengar nama Porsche 914 https://mercedes-saigon.com/ , mungkin yang terbayang adalah mobil kecil dua pintu dengan desain simpel. Tapi tahukah kamu kalau ada versi ekstrem dari mobil ini yang dikasih mesin V8?

Itulah Porsche 914/8, versi gila dari 914 yang hanya ada dua unit di dunia. Mobil ini bukan buat umum, bukan juga buat dijual. Ini murni eksperimen teknik Porsche, dan sekarang jadi salah satu mobil paling misterius dan legendaris yang pernah mereka buat.


Kok Bisa Ada Mesin V8 di Bodi Kecil 914?

Jadi ceritanya begini. Porsche awalnya bikin 914 sebagai mobil sport entry-level. Biasanya pakai mesin 4 silinder atau 6 silinder, cukup buat jalan-jalan cepat tapi nggak ekstrem.

Tapi tahun 1969, para insinyur Porsche kepikiran buat masukin mesin V8 3.0 liter dari Porsche 908 (mobil balap Le Mans) ke dalam bodi mungil 914. Hasilnya? 914/8.

Bayangin mobil kecil dengan mesin balap di belakangnya. Kombinasi ini bikin 914/8 jadi monster kecil yang siap ngebut kapan aja.


Unit Pertama: Hadiah Ulang Tahun Bos Besar Porsche

Dari dua unit 914/8 yang dibuat, unit pertama dikasih langsung ke Ferdinand Piëch, yang waktu itu kepala divisi pengembangan Porsche (dan cucu Ferdinand Porsche sendiri). Mobil ini jadi hadiah ulang tahun dan alat tes jalan.

Mobil ini pakai mesin V8 dengan 260 hp, dan bodinya hampir mirip dengan 914 biasa. Tapi karena kecepatan dan performanya jauh di atas rata-rata, dia jadi bahan uji rahasia Porsche buat eksperimen mesin dan sasis.


Unit Kedua: Versi Track-Ready Lebih Ganas

Kalau unit pertama masih agak “kalem”, unit kedua 914/8 lebih ekstrim. Dikhususkan buat lintasan balap, mobil ini dipersenjatai mesin V8 350 hp, roll cage, rem balap, dan interior stripped-down.

Bedanya sangat jelas: nggak ada kemewahan, nggak ada kenyamanan. Ini murni mobil untuk performa maksimal. Dan sekarang mobil ini disimpan rapi di museum resmi Porsche di Stuttgart, Jerman.


Tampangnya Biasa, Isinya Luar Biasa

Satu hal menarik dari 914/8 adalah tampangnya yang low-profile. Sekilas orang bakal ngira ini 914 biasa. Tapi di balik kap belakangnya tersembunyi mesin buas yang bikin mobil ini bisa ngalahin banyak supercar di masanya.

914/8 adalah contoh nyata pepatah: “jangan nilai mobil dari tampilannya”. Mobil ini punya DNA balap, tapi disamarkan dalam wujud mobil kompak yang nggak banyak gaya.


Kenapa Cuma Dibikin Dua?

Alasan utamanya? Biaya dan risiko. Bikin mobil kecil dengan mesin besar itu nggak gampang. Sasis harus diperkuat, handling harus disesuaikan, dan sistem pendingin juga harus ditingkatkan.

Ditambah lagi, Porsche waktu itu lebih fokus ke model 911 dan mobil balap Le Mans. Jadi 914/8 tetap jadi proyek eksperimental internal, bukan produk massal.

Tapi justru karena itu, sekarang 914/8 jadi legenda hidup. Karena cuma ada dua unit, dan keduanya punya cerita sendiri.


Sekarang Di Mana 914/8 Berada?

  • Unit pertama milik Piëch kabarnya masih disimpan pribadi, mungkin jadi bagian dari koleksi keluarga atau museum grup Volkswagen. Sangat jarang dipamerkan ke publik.

  • Unit kedua sudah masuk ke Porsche Museum dan bisa dilihat pengunjung yang datang ke Stuttgart.

Dua mobil ini nggak pernah dijual secara resmi, jadi bisa dibilang nilainya tak ternilai. Bahkan kalau dilelang, harganya mungkin bisa tembus jutaan dolar.


Penutup: Mobil Rahasia yang Bikin Kagum Dunia

Porsche 914/8 bukan cuma mobil langka, tapi juga simbol inovasi gila dari Porsche. Di saat pabrikan lain main aman, Porsche nekat masukin mesin V8 ke mobil kecil mereka. Hasilnya? Dua unit yang sekarang jadi legenda.

Kalau kamu ngaku penggemar Porsche sejati, nama 914/8 wajib kamu kenal. Karena inilah salah satu eksperimen paling liar yang pernah keluar dari garasi Stuttgart.

Volkswagen Beetle Zwitter: Kodok Transisi Hanya Muncul Setahun

Volkswagen “Zwitter” Kumbang Coupe 1952 |

Apa Itu Volkswagen Beetle Zwitter?

Kalau kamu suka mobil klasik, nama Volkswagen Beetle https://mercedes-saigon.com/ pasti udah nggak asing. Tapi pernah denger yang namanya Zwitter? Nah, ini bukan sembarang kodok. Zwitter adalah julukan buat VW Beetle versi transisi yang cuma diproduksi dari Oktober 1952 sampai Maret 1953 aja. Cuma setengah tahun, bro!

Nama “Zwitter” sendiri asalnya dari bahasa Jerman yang artinya “campuran” atau “transisi”. Kenapa? Karena mobil ini punya campuran part dari versi lama (split window) dan versi baru (oval window). Jadilah dia anak tengah yang cuma numpang lewat sebentar, tapi sekarang diburu habis-habisan sama kolektor.


Kenapa Disebut “Kodok Transisi”?

Jadi ceritanya gini. VW waktu itu lagi mau ganti desain dari split window jadi oval window. Tapi produksi oval window belum siap 100%, jadi mereka keluarin model sementara. Nah, Zwitter ini punya body split window, tapi dashboard dan beberapa komponen udah ngikutin model oval window.

Makanya unik banget, kayak mobil yang bingung identitas. Tapi justru di situlah daya tariknya. Kombinasi unik ini bikin Zwitter jadi barang langka dan punya nilai sejarah yang tinggi.


Ciri Khas VW Zwitter yang Nggak Dimiliki Beetle Lain

Buat yang penasaran, ini nih beberapa ciri khas Zwitter:

  • Kaca belakang split (belah dua), tapi dashboard-nya udah model oval.

  • Speedometer dan panel instrumen udah pakai gaya modern.

  • Interior campuran: sebagian pakai part dari model lama, sebagian dari model baru.

  • Diproduksi sangat terbatas, cuma dalam waktu 6 bulan.

Kalau kamu nemu Beetle kayak gini, bisa dipastikan itu Zwitter. Dan harganya? Siap-siap rogoh kantong dalam-dalam.


Kenapa Zwitter Jadi Incaran Kolektor?

Pertama, karena langka. Produksi cuma beberapa bulan artinya unit yang tersisa sekarang bisa dihitung jari, apalagi yang masih orisinal. Kedua, karena transisi ini cuma sekali terjadi di sejarah VW Beetle.

Buat para kolektor, mobil kayak gini tuh emas. Semakin langka dan orisinal, harganya bisa selangit. Bahkan ada yang berani bayar ratusan juta sampai miliaran rupiah buat dapetin satu unit Zwitter yang utuh.


Restorasi Zwitter: Tantangan dan Kepuasan

Kalau kamu pengen restorasi VW Zwitter, siap-siap dengan tantangannya. Karena part-nya campuran, kamu harus cari komponen yang pas banget sama periode Oktober 1952 – Maret 1953. Salah beli part, Zwitter kamu malah jadi Beetle biasa.

Tapi kalau berhasil? Rasanya puas banget. Punya satu Zwitter yang full orisinal itu kayak punya artefak sejarah. Apalagi kalau kamu pamerin di event mobil klasik, bisa jadi bintang utama.


Penutup: Zwitter, Si Kodok yang Hanya Sekali Muncul

Zwitter bukan sekadar VW Beetle biasa. Dia adalah bukti sejarah otomotif, penanda perubahan zaman dari model lama ke model baru. Walau cuma muncul setahun, tapi pengaruhnya besar banget di komunitas pecinta kodok.

Kalau kamu nemu satu, rawat baik-baik. Karena siapa tahu, itu adalah salah satu dari sedikit Zwitter yang masih hidup sampai sekarang.

Audi S6 Plus C4: Varian Kencang dari Awal RS Era

1996 Audi S6 Plus Sedan | The European Sale featuring the Petitjean  Collection | RM Sotheby's

Awal Mula: Audi S6 Plus, Bukan S6 Biasa

Kalau kamu lihat sekilas, Audi S6 Plus C4 https://mercedes-saigon.com/ mungkin keliatan kayak sedan kalem tahun 90-an. Tapi jangan salah, ini bukan S6 biasa. Mobil ini jadi salah satu pelopor mobil performa tinggi Audi, bahkan sebelum merek RS jadi terkenal kayak sekarang.

S6 Plus C4 dirakit oleh quattro GmbH, divisi performa Audi (yang sekarang dikenal sebagai Audi Sport). Mobil ini jadi produk pertama mereka, dan itu bikin S6 Plus punya nilai sejarah yang gede banget.


Desain Kalem Tapi Nggak Kalah Gahar

Satu hal yang bikin S6 Plus keren banget: tampilannya understated alias kalem abis. Nggak ada spoiler gede, nggak ada bodykit norak. Tapi justru itu yang bikin dia keren. Orang nggak bakal nyangka kalau mobil ini bisa ngebut gila.

Pelek 17 inci model Avus, warna-warna netral, dan sedikit emblem “S6 Plus” jadi pembeda utama. Tampilan eksteriornya cocok banget buat kamu yang suka gaya sleeper — mobil kencang tapi nggak pamer.


Mesin V8 yang Galak Tapi Halus

Nah, ini bagian yang paling seru. Audi S6 Plus dibekali mesin V8 4.2 liter naturally aspirated yang bisa ngeluarin tenaga sekitar 326 hp dan torsi 400 Nm. Untuk ukuran mobil tahun 1996, ini udah gila sih.

Tenaga itu disalurin ke semua roda lewat sistem quattro AWD legendaris, bikin mobil ini bisa nempel di aspal dalam segala kondisi cuaca. 0-100 km/jam? Sekitar 5,6 detik — cepat banget buat ukuran sedan 90-an.


Interior Mewah ala Mobil Eropa

Masuk ke kabin, kamu bakal nemuin kualitas khas mobil Eropa. Jok kulit, setir sporty, dan panel instrumen yang elegan banget untuk masanya. Beberapa unit bahkan punya trim karbon atau kayu, tergantung spek negara dan customisasi waktu beli.

Audi dari era ini emang terkenal awet dan kokoh. Banyak pemilik bilang kalau interiornya masih terasa solid meski umur mobil udah lebih dari 25 tahun.


Produksi Terbatas, Jadi Barang Langka

Salah satu alasan kenapa S6 Plus C4 makin dicari kolektor adalah karena jumlah produksinya sangat terbatas. Total hanya sekitar 855 unit sedan dan 97 unit versi Avant (station wagon) yang dibuat antara 1996 sampai 1997.

Itu artinya, mobil ini lebih langka dari banyak supercar. Nggak heran kalau harganya makin naik, apalagi kalau kondisinya masih orisinil.


Cikal Bakal Audi RS yang Kita Kenal Sekarang

Banyak orang salah kira kalau mobil RS pertama adalah RS4 atau RS2. Padahal, secara teknis dan organisasi, S6 Plus adalah produk pertama quattro GmbH, yang nantinya bertanggung jawab bikin seri RS Audi.

Jadi bisa dibilang, tanpa S6 Plus, mungkin nggak bakal ada RS6, RS7, atau RS Q8 kayak sekarang. Mobil ini meletakkan fondasi awal untuk era Audi performa tinggi modern.


Performa Jalanan dan Kenyamanan Harian

Yang bikin S6 Plus menarik adalah kombinasi performa dan kenyamanan. Mesinnya galak, tapi masih enak dipakai harian. Suspensinya empuk tapi tetap stabil, dan kabinnya kedap suara.

Beda banget sama mobil performa modern yang kadang terlalu keras buat dipakai santai. S6 Plus menawarkan kenyamanan mobil eksekutif dengan tenaga mobil balap.


Harga Sekarang dan Potensi Investasi

Karena langka dan punya nilai historis, harga Audi S6 Plus terus naik. Beberapa unit dalam kondisi mint bisa dijual dengan harga puluhan ribu euro. Kalau ketemu unit yang masih orisinil, itu udah kayak nemu harta karun.

Mobil ini cocok banget buat kamu yang cari investasi otomotif jangka panjang, sambil tetap bisa menikmati performanya di jalan.


Kesimpulan: Mobil Kalem yang Nggak Bisa Diremehkan

Audi S6 Plus C4 mungkin tampil kalem, tapi di balik bodinya tersimpan performa yang buas. Ini mobil yang nunjukin kalau kekuatan sejati nggak selalu harus pamer.

Buat para penggemar mobil klasik, mobil ini adalah permata tersembunyi. Dan buat yang ngerti sejarah Audi, S6 Plus punya tempat spesial sebagai pembuka jalan menuju era RS yang melegenda.


Rekomendasi Buat Kamu yang Cari Mobil Klasik Kencang

Kalau kamu lagi nyari sedan klasik Eropa yang langka, punya performa tinggi, dan sejarah kuat — Audi S6 Plus C4 wajib masuk radar kamu. Gaya, tenaga, dan keunikannya susah ditandingi.