Category: Mobil BMW

BMW 700 LS: Mobil Mini Penyelamat BMW

BMW 700 LS LUXUS 1964

Pengantar: Mobil Mini, Peran Besar

Buat kamu yang suka dunia otomotif, pasti tahu BMW sebagai merek mobil mewah dan sporty. Tapi, siapa sangka, di balik kesuksesan BMW sekarang, ada satu mobil kecil yang pernah jadi penyelamat? Namanya BMW 700 LS https://mercedes-saigon.com/ . Mobil mungil ini punya peran besar di balik kelangsungan hidup BMW di masa lalu. Yuk, kita bahas kenapa mobil ini bisa dibilang sebagai penyelamat sejati.


Awal Mula BMW Hampir Bangkrut

Di akhir tahun 1950-an, BMW sedang berada di ujung tanduk. Persaingan ketat, penjualan lesu, dan produk yang kurang laku bikin keuangan BMW kacau. Bahkan, sempat ada pembicaraan kalau BMW akan diakuisisi oleh Mercedes-Benz! Tapi, di tengah kondisi yang mencekam itu, muncullah ide untuk membuat mobil kecil yang terjangkau dan cocok buat masyarakat luas. Dari situlah lahir konsep BMW 700.


Lahirnya BMW 700: Mobil Rakyat dari BMW

BMW 700 pertama kali diperkenalkan tahun 1959. Desain bodinya dibuat oleh Giovanni Michelotti, seorang desainer mobil terkenal dari Italia. Desainnya simpel, mungil, tapi tetap punya sentuhan elegan khas Eropa.

BMW 700 LS (Luxury Sedan) adalah varian lebih panjang dan mewah dari versi standar. Mobil ini punya desain dua pintu dengan ruang kabin yang lebih lega. Mesin yang digunakan adalah 697cc dua silinder, hasil pengembangan dari mesin motor BMW. Tenaganya sekitar 32 hp—terkesan kecil, tapi cukup buat mobil seukuran itu melaju gesit di jalanan kota.


Kenapa BMW 700 LS Laris Manis?

BMW 700 LS langsung jadi primadona di pasar Eropa. Ada beberapa alasan kenapa mobil ini bisa sukses besar:

  1. Harga Terjangkau: Saat itu, harga mobil ini relatif murah buat ukuran mobil Eropa. Jadi bisa dijangkau oleh kelas menengah.

  2. Efisien Bahan Bakar: Dengan mesin kecil, konsumsi bahan bakarnya irit banget. Cocok buat kondisi ekonomi pasca perang yang belum sepenuhnya stabil.

  3. Desain Menarik: Walau mungil, tampilannya tetap elegan dan modern untuk zamannya.

  4. Handling Mantap: Karena bobotnya ringan, BMW 700 LS enak dikendarai, bahkan untuk pemula.


Sukses di Pasaran, BMW Selamat

Dalam waktu singkat, BMW 700 jadi penyelamat keuangan BMW. Mobil ini laku keras—bahkan lebih dari 180.000 unit terjual antara tahun 1959 sampai 1965. Penjualannya membantu menstabilkan keuangan perusahaan, dan bahkan membuat BMW bisa menolak akuisisi dari Mercedes-Benz.

Bisa dibilang, tanpa BMW 700, mungkin BMW nggak bakal eksis seperti sekarang. Mobil ini jadi titik balik kebangkitan perusahaan, membuka jalan bagi model-model legendaris seperti BMW 3 Series dan BMW 5 Series di tahun-tahun berikutnya.


BMW 700 LS di Mata Kolektor

Sekarang, BMW 700 LS udah jadi barang langka. Buat para kolektor mobil klasik, model ini punya nilai sejarah yang tinggi. Nggak cuma karena desainnya yang unik, tapi karena statusnya sebagai mobil penyelamat.

Harga di pasaran mobil klasik pun bisa bervariasi, tergantung kondisi, keaslian, dan kelengkapan unitnya. Yang jelas, kalau kamu punya satu, itu bukan cuma mobil tua—itu warisan sejarah otomotif.


Penutup: Mobil Mini, Legenda Besar

BMW 700 LS bukan mobil dengan mesin besar atau fitur canggih, tapi mobil ini punya cerita besar di baliknya. Mobil kecil, tapi punya nyali dan dampak luar biasa. Jadi, kalau kamu ngelihat BMW zaman sekarang yang penuh teknologi dan kemewahan, ingatlah bahwa semuanya bisa terjadi karena satu mobil kecil—BMW 700 LS.

Audi V8 D1: Sedan Flagship Langka dan Berkelas

Audi V8L (D11) 4.2 (280 Hp) quattro Automatic | Technical specs, data, fuel  consumption, Dimensions

Kenalan Yuk Sama Audi V8 D1

Buat kamu yang suka mobil klasik, apalagi buatan Eropa, nama Audi V8 D1 mercedes-saigon.com pasti bikin penasaran. Mobil ini bukan sembarang sedan mewah, tapi merupakan flagship pertama dari Audi yang meluncur di akhir tahun 1980-an sampai awal 1990-an. Di masanya, mobil ini jadi simbol kemewahan dan teknologi canggih dari Audi.

Banyak yang belum tahu, Audi V8 ini jadi cikal bakal lahirnya seri Audi A8, lho! Jadi bisa dibilang, mobil ini adalah nenek moyang dari sedan-sedan mewah Audi yang sekarang.


Desain Gagah tapi Tetap Kalem

Kalau dilihat sekilas, desain Audi V8 D1 memang simpel. Tapi jangan salah, di balik tampangnya yang kalem, mobil ini punya aura mewah khas mobil eksekutif Jerman. Grill besar khas Audi, lampu kotak klasik, dan bodi yang panjang bikin mobil ini terlihat elegan tapi tetap berwibawa.

Interiornya juga nggak kalah keren. Jok kulit, panel kayu, dan dashboard yang rapi bikin kabin terasa nyaman dan eksklusif. Di zamannya, fitur-fitur seperti climate control otomatis dan sunroof elektrik udah ada di mobil ini. Gokil, kan?


Mesin Gahar dan Fitur Canggih di Masanya

Namanya juga V8, jelas dong kalau Audi ini dibekali mesin V8. Kapasitasnya 3.6 sampai 4.2 liter, tergantung varian. Tenaga yang dihasilkan bisa sampai 280 hp, dan ini udah kenceng banget buat ukuran mobil tahun 90-an.

Transmisinya juga udah otomatis dan bahkan full-time Quattro AWD, jadi handling-nya mantap di berbagai kondisi jalan. Audi V8 ini adalah salah satu mobil pertama yang ngasih kombinasi antara mesin V8 dan sistem AWD di sedan mewah. Nggak heran kalau mobil ini jadi legenda.


Langka dan Sulit Ditemui di Indonesia

Salah satu alasan kenapa Audi V8 D1 sekarang jadi incaran kolektor adalah karena jumlahnya sangat terbatas, apalagi di Indonesia. Mobil ini dulu tidak resmi masuk lewat ATPM, jadi hanya bisa ditemui lewat jalur importir umum atau koleksi pribadi.

Karena itu, harga unit yang masih bagus dan orisinal sekarang bisa tinggi banget. Tapi buat para penggemar Audi atau kolektor mobil klasik Eropa, harga segitu sebanding sama prestige dan sejarah yang dibawa mobil ini.


Kenapa Audi V8 D1 Layak Diburu Kolektor?

Mobil ini bukan cuma soal performa dan tampang, tapi juga sejarah dan statusnya sebagai pelopor. Audi V8 D1 adalah tonggak penting dalam perjalanan Audi menuju pasar mobil mewah. Tanpa mobil ini, mungkin kita nggak akan kenal Audi A8 atau teknologi Quattro di sedan mewah.

Nilai historis ini bikin Audi V8 D1 makin dicari, terutama oleh pecinta otomotif yang ngerti sejarah dan suka dengan mobil yang punya cerita. Kalau kamu nemu unit yang masih sehat dan terawat, bisa jadi investasi yang nilainya naik terus!


Tips Merawat Audi V8 D1 Buat Kamu yang Beruntung Punya

Karena umurnya udah lebih dari 30 tahun, perawatan Audi V8 jelas perlu perhatian ekstra. Suku cadang mungkin agak susah dicari, tapi komunitas mobil klasik bisa jadi sumber informasi dan solusi.

Beberapa tips penting:

  • Gunakan oli mesin dan transmisi yang direkomendasikan

  • Perhatikan sistem kelistrikan dan AC

  • Rutin cek sistem AWD dan suspensi

  • Gunakan bahan bakar berkualitas tinggi

Penting juga buat gabung komunitas mobil lawas atau Audi klasik, biar bisa saling sharing info dan support soal perawatan dan suku cadang.


Kesimpulan: Mobil Berkelas yang Penuh Cerita

Audi V8 D1 bukan cuma mobil biasa. Ini adalah simbol kejayaan awal Audi di dunia sedan mewah, lengkap dengan teknologi canggih dan desain elegan. Walau langka dan butuh perawatan ekstra, punya mobil ini berarti kamu punya bagian dari sejarah otomotif Eropa.

Jadi kalau kamu penggemar mobil klasik atau lagi cari sedan Eropa yang beda dari yang lain, Audi V8 D1 layak banget masuk wishlist. Siapa tahu kamu bisa nemu satu di garasi kolektor atau lelang mobil klasik.

BMW E32 730i: Kemewahan Tua Penuh Teknologi

BMW 730i E32 7-Series 315hp 1987, NL registration. - Automotive Auctions

1. BMW E32 730i: Ikon Sedan Mewah Era 80-an

Kalau ngomongin sedan mewah tahun 80-an, mercedes-saigon.com BMW E32 730i pasti masuk daftar utama. Mobil ini diperkenalkan pada tahun 1986 sebagai generasi ketiga seri 7 BMW. Saat itu, E32 jadi salah satu mobil paling canggih dan elegan di kelasnya.

E32 730i bukan cuma sekadar mobil buat naik dari A ke B, tapi juga jadi simbol status dan kemewahan yang didukung teknologi mutakhir zaman itu.


2. Desain Elegan yang Tetap Klasik

Desain E32 730i terbilang timeless alias nggak lekang oleh waktu. Bentuknya tegas tapi tetap smooth dengan garis bodi yang mengalir, dan punya gril khas BMW yang besar serta lampu depan ganda yang jadi ciri khas mobil BMW.

Meski sudah berumur puluhan tahun, tampilannya masih terlihat mewah dan elegan. Mobil ini memang dibuat buat mereka yang mengutamakan gaya tanpa harus berlebihan.


3. Mesin 3.0 Liter yang Andal dan Halus

BMW E32 730i dibekali mesin 3.0 liter 6-silinder segaris yang menghasilkan tenaga sekitar 188 hp. Mesin ini terkenal halus dan responsif, sangat cocok buat mobil sedan mewah yang fokus ke kenyamanan berkendara.

Akselerasi dari 0-100 km/jam bisa dicapai dalam waktu sekitar 8 detik, yang cukup mantap untuk kelas sedan besar di zamannya.


4. Teknologi Canggih di Zaman Dulu

Salah satu alasan E32 730i begitu istimewa adalah teknologi yang dibawanya. Mobil ini termasuk pionir penggunaan fitur-fitur canggih seperti:

  • Sistem ABS (Anti-lock Braking System) pertama di BMW

  • Elektronik suspensi otomatis

  • Cruise control

  • Sistem audio premium

  • Airbag pengemudi (mulai versi akhir produksi)

Fitur-fitur ini sekarang biasa, tapi di era 80-an, semua itu adalah hal super modern.


5. Interior Mewah dan Nyaman

Masuk ke dalam kabin BMW E32 730i, kamu akan langsung disambut oleh kemewahan khas BMW. Dashboard dibuat rapi dan ergonomis, dengan material berkualitas tinggi seperti kayu asli dan kulit lembut di jok.

Ruang kaki dan kepala luas, bikin penumpang belakang juga betah. Suasana kabin terasa hangat dan mewah, cocok buat perjalanan jauh dengan kenyamanan maksimal.


6. Handling yang Stabil dan Mantap

Walaupun ukurannya besar dan mewah, BMW E32 730i nggak lupa soal performa handling. Mobil ini punya suspensi yang cukup kaku untuk ukuran sedan besar, tapi tetap nyaman dan stabil di jalan.

Sistem kemudi yang presisi bikin pengemudi punya kontrol penuh, jadi mobil ini bukan cuma enak ditumpangi, tapi juga asyik buat dikendarai.


7. Koleksi yang Semakin Dicari

Sekarang, BMW E32 730i sudah masuk kategori mobil klasik dan makin banyak dicari oleh kolektor atau pecinta BMW. Mobil ini punya nilai sejarah dan kualitas yang masih bertahan.

Kalau kamu nemu E32 730i dalam kondisi bagus dan terawat, harganya bisa melonjak cukup tinggi karena semakin sulit dicari yang masih orisinal.


8. Kesimpulan: Elegan dan Penuh Teknologi Zaman Dulu

BMW E32 730i bukan cuma mobil sedan biasa. Dia adalah simbol kemewahan dan teknologi yang maju di masanya. Dengan desain elegan, mesin handal, dan fitur-fitur canggih, mobil ini membuktikan bahwa teknologi dan kemewahan bisa berjalan beriringan, bahkan di era 80-an.

Buat kamu yang suka mobil klasik dengan nilai historis dan performa solid, BMW E32 730i adalah pilihan yang wajib dipertimbangkan.

BMW Z1: Roadster Eksentrik dengan Pintu Unik

Nostalgia BMW Z1, Sports Car Langka yang Pakai Sliding Doors - Gridoto

1. Mobil Aneh Tapi Bikin Penasaran

Kalau kamu ngelihat BMW Z1 mercedes-saigon.com untuk pertama kali, kemungkinan besar kamu bakal mikir, “Lho, ini pintunya ke mana?” Ya, mobil ini punya pintu yang bisa turun ke dalam bodi, bukan dibuka ke samping kayak mobil biasa. Inilah salah satu hal yang bikin BMW Z1 jadi roadster paling eksentrik yang pernah dibuat BMW.

Mobil ini pertama kali dikenalin ke publik tahun 1987, dan langsung bikin heboh karena desainnya yang nggak biasa. Bukan cuma pintu aja yang aneh, tapi hampir semua bagian mobil ini punya sentuhan unik.


2. Proyek Eksperimen yang Jadi Kenyataan

BMW Z1 awalnya bukan proyek massal. Mobil ini dikembangkan oleh divisi riset BMW yang namanya BMW Technik GmbH. Tujuannya? Ngetes teknologi baru dan desain masa depan.

Tapi karena respon publik waktu peluncuran prototipenya bagus banget, akhirnya mobil ini diproduksi terbatas. Total hanya sekitar 8.000 unit yang diproduksi dari tahun 1989 sampai 1991. Artinya, sekarang Z1 udah jadi barang langka dan kolektor banget.


3. Desain yang Beda dari Biasanya

BMW Z1 tampil beda dari semua mobil BMW lain di zamannya. Bodinya dibuat dari panel plastik termoplastik yang bisa diganti dengan mudah. Bahkan, kabarnya kamu bisa copot panel bodi dan ganti warna mobil sendiri tanpa perlu ngecat ulang.

Bagian bawahnya dibuat rata (flat floor) untuk aerodinamika. Dan tentu saja, bintang utamanya adalah pintu yang turun ke bawah masuk ke dalam sill. Mau naik atau turun, pintunya bisa diturunin dan kamu bisa loncat masuk. Serasa naik mobil konsep yang nyasar ke jalanan umum!


4. Performa yang Nggak Kalah Serius

Jangan salah, meskipun desainnya nyentrik, performa Z1 tetap serius. Mobil ini pake mesin 2.5 liter 6-silinder segaris yang sama kayak BMW 325i E30, dengan tenaga sekitar 170 hp. Transmisinya manual 5 percepatan, khas mobil Eropa era 80-an.

Dengan berat sekitar 1.250 kg, akselerasinya 0–100 km/jam dalam waktu sekitar 7,9 detik. Buat roadster open-top di era itu, ini udah cukup lincah dan fun buat dibawa nikung atau touring santai.


5. Interiornya Sederhana Tapi Fungsional

Masuk ke kabin Z1, kesannya simpel tapi fungsional. Dashboard-nya mirip dengan model E30, tapi lebih ramping. Joknya dibuat rendah banget supaya pas sama bodi mobil yang pendek.

Yang keren, bagian pintu dilapisi material khusus yang nyatu sama bodi. Jadi walaupun pintunya turun ke bawah, kamu tetap punya armrest dan perlindungan samping. Kabin juga didesain tahan cuaca, karena mobil ini emang dirancang untuk dinikmati atap terbuka.


6. Mobil Konsep yang Bisa Kamu Kendarai

Banyak orang bilang BMW Z1 itu kayak mobil konsep yang lolos ke jalur produksi. Dan emang iya. Hampir semua elemen desain dan teknologinya waktu itu masih baru dan nggak umum dipakai mobil lain.

Mulai dari bodi plastik, pintu sliding-down, sasis monocoque dengan bagian bawah galvanis, sampai aerodinamika yang diutamakan — semuanya bikin mobil ini keliatan futuristik walaupun usianya udah 30+ tahun.


7. Sekarang Jadi Koleksi Langka

Karena jumlah produksinya yang terbatas dan desainnya yang unik, BMW Z1 sekarang jadi incaran kolektor mobil klasik. Harga pasarannya makin naik tiap tahun, terutama kalau kondisinya masih orisinal.

Di Eropa dan Jepang, Z1 masih sering muncul di ajang pameran atau kontes mobil klasik. Tapi di Indonesia, mobil ini sangat langka. Bisa dihitung jari yang punya, dan tentunya harganya juga nggak murah.


8. Kesimpulan: Nyentrik, Langka, dan Beda Sendiri

BMW Z1 adalah salah satu contoh keberanian BMW dalam bereksperimen. Desain pintunya yang nyeleneh, bodi plastik yang bisa diganti-ganti, dan teknologi canggih di zamannya bikin mobil ini tetap ikonik sampai sekarang.

Buat kamu yang suka mobil beda dari yang lain, suka tampil unik, dan punya jiwa kolektor, BMW Z1 adalah pilihan yang tepat. Ini bukan sekadar mobil, tapi juga bagian dari sejarah desain otomotif yang berani keluar dari pakem.

BMW 501: Sedan Barok dari Bavaria

BMW 501 V8 'Baroque Angel' 1956 - Gallery Aaldering

1. Mobil Jerman dengan Gaya Unik

Kalau bicara soal mobil klasik dari Jerman, biasanya orang langsung ingat Mercedes atau Volkswagen. Tapi sebenarnya, BMW mercedes-saigon.com juga punya jagoan dari era 50-an yang nggak kalah keren, yaitu BMW 501. Mobil ini bukan cuma soal tampilan, tapi juga punya cerita besar di balik pembuatannya.

Dirilis tahun 1952, BMW 501 jadi sedan pertama buatan BMW setelah Perang Dunia II. Desainnya yang elegan dan sedikit “barok” langsung bikin mobil ini dijuluki “Barockengel” alias Malaikat Barok oleh masyarakat Jerman.


2. Desainnya Klasik Tapi Elegan

Coba deh lihat bentuk BMW 501. Bodi mobilnya membulat dengan lekukan-lekukan tegas tapi halus, khas gaya barok yang mewah dan megah. Bagian depan punya gril khas BMW dengan dua “kidney grille” yang sekarang jadi ciri khas semua BMW.

Desain kaca, fender, dan lampunya dibuat sangat simetris dan artistik. Bisa dibilang, 501 ini bukan cuma mobil, tapi juga karya seni berjalan. Meski gaya desainnya dari tahun 50-an, kesan klasiknya justru makin bikin banyak orang jatuh cinta sekarang.


3. Mesin Enak, Jalan Nyaman

BMW 501 dibekali mesin 6 silinder segaris 2.0 liter yang halus banget saat dinyalakan. Mesin ini awalnya nggak dirancang buat ngebut, tapi lebih fokus ke kenyamanan dan ketahanan. Buat zaman itu, performanya udah termasuk oke, dengan tenaga sekitar 65 hp.

Di tahun-tahun selanjutnya, BMW juga ngeluarin varian 501 V8 yang jauh lebih bertenaga. Tapi tetap, karakter utamanya bukan sport, melainkan sedan nyaman dengan gaya elegan.

Suspensinya empuk, kabinnya kedap, dan posisi duduknya dibuat senyaman mungkin. Cocok banget buat orang-orang kaya atau pejabat pada zamannya.


4. Kabin Luas, Nuansa Mewah

Begitu masuk ke kabin, nuansa klasik langsung terasa. Dashboard-nya dari kayu, setir besar khas mobil zaman dulu, dan jok-joknya empuk banget. Material yang dipakai juga premium untuk zamannya, bikin pengalaman berkendara makin istimewa.

Yang bikin unik, banyak varian BMW 501 juga dipakai sebagai mobil dinas, taksi, bahkan ambulans di Jerman. Artinya, mobil ini fleksibel banget – bisa jadi kendaraan elegan, tapi juga fungsional.


5. Simbol Kebangkitan BMW

Yang bikin BMW 501 istimewa bukan cuma karena bentuk dan mesinnya, tapi juga karena makna historisnya. Setelah perang dunia, BMW nyaris bangkrut. Mereka berhenti produksi mobil, pabriknya rusak, dan cuma bikin alat dapur serta sepeda.

Nah, kemunculan BMW 501 ini jadi simbol bahwa BMW bisa bangkit lagi. Meski awalnya penjualannya nggak terlalu besar, tapi mobil ini berhasil bangun citra merek BMW sebagai produsen mobil elegan dan berkelas.

Bisa dibilang, tanpa 501, mungkin nggak akan ada BMW seperti sekarang.


6. Sekarang Jadi Barang Langka

Hari ini, BMW 501 udah jadi barang kolektor yang langka banget. Nggak banyak yang bertahan dalam kondisi bagus, karena mobil ini cukup sulit dirawat. Suku cadangnya nggak gampang dicari, dan perbaikannya butuh tenaga spesialis.

Tapi justru karena itulah harganya bisa mahal. Kalau ada yang jual dalam kondisi orisinal dan masih jalan, bisa tembus ratusan juta, bahkan lebih. Apalagi kalau versi V8, makin dicari para penggemar mobil klasik.


7. Cocok Buat Pecinta Klasik Sejati

BMW 501 jelas bukan buat semua orang. Mobil ini lebih cocok buat yang punya jiwa nostalgia, suka detail, dan paham soal seni dalam otomotif. Ini bukan mobil buat ngebut atau pamer doang, tapi buat dinikmati pelan-pelan – sambil menikmati suara mesin klasik dan sensasi nyetir yang beda.

Kalau kamu termasuk penggemar mobil klasik bergaya elegan dan historis, BMW 501 bisa jadi salah satu impian yang layak dikejar.


8. Penutup: Elegan, Bersejarah, dan Tetap Memikat

BMW 501 adalah bukti nyata kalau mobil nggak cuma alat transportasi. Dia adalah bagian dari sejarah, seni, dan cerita perjuangan sebuah perusahaan otomotif besar. Dari tampilannya yang barok, mesinnya yang tenang, sampai makna di baliknya – semua bikin mobil ini layak dihargai lebih dari sekadar kendaraan.

BMW E24 635CSi: Coupe Grand Tourer Penuh Gaya

1989 BMW 635CSi for Sale - Cars & Bids

1. Coupe Beda Kelas yang Punya Karakter

BMW E24 635CSi mercedes saigon bukan cuma coupe biasa. Mobil ini lahir buat kamu yang suka ngebut, tapi tetap pengin kelihatan berkelas. Di eranya (tahun 1976–1989), E24 jadi simbol kemewahan dan performa ala Jerman. Desain bodinya panjang, rendah, dan sporty banget, cocok banget buat mobil grand tourer sejati.

Beda dari coupe Jepang yang kental nuansa sporty, E24 lebih ke arah elegan dan matang. Cocok buat yang pengin tampil dewasa tapi tetap doyan kecepatan. Sampai sekarang pun, desainnya masih kelihatan keren dan nggak ketinggalan zaman.

2. Desain “Shark Nose” yang Nggak Pernah Salah

Salah satu ciri khas paling ikonik dari E24 adalah desain moncongnya yang meruncing—dikenal dengan istilah “shark nose”. Lekukan garis bodi tajam, grill khas BMW, dan lampu depan ganda bikin mobil ini kelihatan agresif tapi tetap sopan.

Interiornya juga mewah untuk standar mobil tahun 80-an. Dashboard-nya mengarah ke pengemudi (driver-oriented cockpit), jok kulit yang nyaman, dan panel kayu bikin suasana kabin terasa eksklusif. Ini mobil yang dibikin buat perjalanan jauh dengan gaya.

3. Mesin 6 Silinder yang Siap Diajak Lari

BMW E24 635CSi pakai mesin 3.4 liter 6 silinder segaris (M30B34 atau M30B35 tergantung tahun produksi). Tenaganya berkisar 215 hp—angka yang besar untuk mobil era 80-an. Akselerasinya mantap dan tarikannya halus khas mesin BMW M30 yang terkenal bandel.

Transmisinya ada yang manual 5-percepatan dan juga otomatis. Tapi, unit manual jelas lebih dicari karena lebih fun buat dikendarai. Karakter mesinnya cocok buat touring jauh di jalan tol, makanya disebut sebagai grand tourer.

4. Rasanya Nyetir Mobil Ini Masih Bikin Senyum

Meskipun udah berumur, nyetir BMW 635CSi tetap terasa menyenangkan. Handling-nya stabil, setirnya berat tapi presisi, dan suara mesinnya punya karakter yang khas. Nggak cuma jadi barang koleksi, E24 ini masih sangat layak buat dibawa jalan-jalan akhir pekan.

Suspensinya dibuat untuk kenyamanan, tapi tetap terasa sporty di tikungan. Ini bukan mobil balap, tapi lebih ke mobil yang ngajak kamu menikmati perjalanan. Sensasi berkendara yang mungkin udah jarang ditemuin di mobil-mobil modern sekarang.

5. Harga Naik, Tapi Masih Dicari Kolektor

Karena populasinya nggak banyak, dan termasuk mobil klasik yang punya nilai sejarah tinggi, harga BMW E24 makin naik tiap tahun. Unit yang masih orisinil dan terawat dengan baik bisa dihargai ratusan juta, bahkan lebih kalau udah rare spec.

Kalau kamu nemu E24 635CSi yang masih orisinal, itu kayak nemu harta karun. Mobil ini jadi incaran kolektor, terutama versi yang jarang seperti yang masih full Eropa atau edisi M635CSi (versi semi-M yang lebih galak).

6. Suku Cadang Masih Bisa Dikejar

Meski udah berumur, spare part BMW E24 ternyata masih bisa dicari—baik original maupun aftermarket. Di Indonesia, komunitas BMW klasik cukup aktif, dan ada juga bengkel spesialis BMW yang biasa nanganin mobil-mobil tua.

Penting banget buat cari unit yang sehat sejak awal, biar nggak banyak PR. Tapi selama kamu sabar dan telaten, merawat E24 itu bukan hal yang mustahil. Malah bisa jadi hobi yang menyenangkan karena karakter mobil ini bikin nagih.


Kesimpulan: E24, Si Tua Elegan yang Selalu Jadi Pusat Perhatian

BMW E24 635CSi itu tipe mobil yang nggak banyak omong, tapi begitu lewat bikin orang nengok. Desainnya yang ikonik, performanya yang masih oke, dan kenyamanannya bikin dia tetap relevan sampai sekarang.

Buat kamu yang suka mobil klasik Eropa dengan karakter kuat dan gaya elegan sporty, E24 ini bisa jadi pasangan yang tepat. Nggak sekadar kendaraan, tapi juga bagian dari gaya hidup. Mau dipakai harian atau cuma buat koleksi, mobil ini tetap punya kelasnya sendiri.

BMW E36 323i: Sedan Sporty Favorit Anak Muda Zaman Dulu

BMW E36 Bangkit dari Gudang, Modif Cukup Minimalis Asalkan Kaki-kaki Modis  - NMAA

1. Mobil Keren di Masanya

Di era 90-an akhir sampai awal 2000-an, BMW E36 323i mercedes saigon jadi salah satu mobil impian anak muda. Waktu itu, mobil ini punya aura keren yang nggak bisa disaingi mobil lain di kelasnya. Desainnya ramping, sporty, tapi tetap elegan. Kalau udah naik E36, rasanya kayak naik kasta.

Mobil ini sering nongol di film-film atau video klip musik era itu. Anak-anak muda hits yang suka nongkrong di kafe atau komunitas mobil pasti ngidam punya BMW ini. Pokoknya kalau bawa E36, otomatis jadi pusat perhatian.

2. Mesin Galak, Tapi Tetap Nyaman

BMW E36 323i dibekali mesin 2500cc 6 silinder segaris (inline-6) yang dikenal dengan kode M52B25. Tenaganya bisa tembus 170 hp, cukup galak untuk ukuran mobil tahun 90-an. Akselerasinya juga enak, nggak perlu ngegas dalam-dalam buat ngerasain tenaga mobil ini.

Yang bikin banyak orang suka, meskipun tenaganya besar, tapi tetap nyaman buat dipakai harian. Suspensinya empuk, handling-nya presisi, dan posisi duduknya ergonomis banget. Cocok banget buat yang suka ngebut tapi tetap pengen nyaman di jalan.

3. Desain yang Nggak Pernah Ketinggalan Zaman

Sampai sekarang pun, desain E36 masih banyak yang bilang timeless alias nggak ketinggalan zaman. Body-nya kotak tapi proporsional, lampu depan kotak ganda yang khas, serta lekuk bodi yang clean dan berkelas.

Tampilannya bisa dibilang nggak neko-neko, tapi justru itu yang bikin elegan. Banyak juga yang suka modifikasi E36 dengan gaya stance, racing look, sampai OEM+ (modifikasi ringan tapi tetap mempertahankan tampilan aslinya). Pokoknya fleksibel banget.

4. Harga Sekarang Masih Ramai Diburu

Walaupun mobil ini udah tua, tapi harga bekasnya masih stabil dan bahkan cenderung naik untuk unit yang terawat. Banyak kolektor atau penggemar BMW klasik yang masih nyari unit E36 323i yang orisinil dan belum banyak diutak-atik.

Harganya sekarang berkisar antara 90 juta sampai 160 jutaan tergantung kondisi. Buat sebagian orang, mungkin terdengar mahal, tapi bagi pecinta mobil klasik, ini termasuk worth it banget. Karena selain tampil beda, E36 punya rasa berkendara yang nggak bisa dibandingkan dengan mobil-mobil baru.

5. Biaya Perawatan? Nggak Semahal yang Dikira

Banyak yang mikir kalau punya BMW, pasti biaya servisnya mahal. Tapi kenyataannya, E36 ini termasuk salah satu seri BMW yang parts-nya masih banyak dan harganya cukup terjangkau. Selama rutin servis dan nggak asal-asalan pakai, mobil ini bisa awet banget.

Apalagi sekarang udah banyak bengkel spesialis BMW yang ngerti banget seluk-beluk E36. Jadi nggak perlu takut soal perawatan. Yang penting jangan asal beli, pastikan mobilnya dalam kondisi baik dan nggak banyak PR.

6. Komunitasnya Solid dan Aktif

Salah satu alasan kenapa E36 masih eksis sampai sekarang adalah karena komunitasnya yang aktif dan solid. Banyak klub BMW di Indonesia yang rutin ngadain kumpul bareng, touring, sampai kontes modifikasi.

Kalau kamu punya E36, gampang banget buat dapet temen baru dan sharing soal perawatan atau modifikasi. Komunitasnya juga ramah buat pemula yang baru belajar soal dunia otomotif klasik.


Kesimpulan: E36, Legenda yang Nggak Pernah Mati

BMW E36 323i bukan sekadar mobil biasa. Ini adalah simbol gaya hidup anak muda zaman dulu yang cinta kecepatan, kenyamanan, dan gaya. Sampai sekarang pun, mobil ini tetap punya tempat spesial di hati para pecinta otomotif klasik.

Kalau kamu lagi cari mobil klasik yang sporty, nyaman, dan punya nilai sejarah, E36 323i adalah salah satu pilihan terbaik. Dengan catatan, cari unit yang sehat dan siap diajak jalan jauh. Karena begitu kamu nyobain, susah buat nggak jatuh cinta.

BMW E23 733i: Seri 7 Pertama yang Menggebrak Pasar

1978 E23 733i #5770053 Old Lady – The Ultimate Driving Museum

Awal Mula Seri 7: BMW Mulai Serius di Segmen Mewah

Sebelum tahun 1977, BMW dikenal sebagai pabrikan mobil sporty dan elegan. Tapi begitu BMW E23 733i mercedes saigon diluncurkan, dunia otomotif langsung tahu: BMW juga bisa main di segmen sedan mewah, dan mainnya serius. Mobil ini adalah generasi pertama dari Seri 7, yang sekarang jadi andalan BMW untuk pasar eksekutif dan premium.

Dibanding mobil lain di zamannya, 733i tampil beda. Desainnya berkelas, mesinnya bertenaga, dan fiturnya terbilang canggih untuk ukuran akhir 70-an. Nggak heran kalau E23 langsung jadi favorit para bos dan pengusaha sukses.


Desain Gagah yang Tetap Elegan

BMW E23 punya bentuk yang khas banget—kotak, tegas, tapi tetap elegan. Lampu depan ganda bulat yang jadi ciri khas BMW tetap dipertahankan, sementara grille ginjalnya tampil lebih besar dari generasi sebelumnya. Garis bodinya rapi dan berotot, bikin kesan mobil ini mewah sekaligus berwibawa.

Walaupun sekarang mobil-mobil sudah punya lekukan lebih halus, desain E23 tetap punya daya tarik tersendiri. Banyak kolektor mobil klasik bilang kalau tampilan E23 itu “clean dan maskulin”.


Mesin 3.2L yang Siap Diajak Lari

BMW 733i dibekali mesin inline-6 3.2 liter yang tenaganya sekitar 197 hp. Di tahun 1977, angka itu bukan main-main. Mobil ini bukan cuma buat gaya, tapi juga bisa diajak ngebut dengan stabil. Transmisi otomatis jadi standar, tapi ada juga versi manual yang lebih disukai oleh para pencinta performa.

Salah satu keunggulan mesin M30 ini adalah kehalusan dan kekuatannya. Sampai sekarang, mesin ini dikenal tahan banting dan gampang diservis kalau dirawat dengan benar. Suaranya juga enak didengar—halus tapi punya karakter.


Interior Mewah Ala Mobil Eksekutif

Masuk ke kabin BMW 733i, nuansa mewah langsung terasa. Joknya lebar dan empuk, dasbornya dibungkus bahan berkualitas, dan layout-nya mengarah ke pengemudi—fokus khas BMW. Mobil ini sudah dilengkapi dengan power window, AC digital (di varian tertentu), dan bahkan ada sistem on-board computer—fitur yang sangat modern di zamannya.

BMW memang ingin menjadikan E23 sebagai mobil yang nyaman untuk disetiri, tapi juga nyaman ditumpangi. Dan mereka berhasil. Sampai sekarang, kabin E23 masih terasa lega dan enak dipakai jalan jauh.


Teknologi Canggih untuk Zamannya

BMW E23 733i bukan cuma soal mesin dan desain. Mobil ini juga jadi pionir dalam teknologi keselamatan dan kenyamanan. Di beberapa varian, sudah ada ABS (Anti-lock Braking System)—fitur langka di akhir 70-an! Selain itu, sistem suspensinya juga dirancang agar tetap stabil walau dipakai di kecepatan tinggi.

Ada juga fitur Check Control System yang bisa kasih tahu kondisi kendaraan lewat indikator digital. Sekarang sih kelihatan biasa, tapi waktu itu teknologi ini tergolong mewah banget.


Harga dan Kolektor: Masih Dicari Sampai Sekarang

BMW 733i sekarang masuk kategori mobil klasik. Buat penggemar BMW sejati, E23 adalah model yang punya nilai sejarah tinggi karena jadi awal dari lini Seri 7. Harganya? Bervariasi. Kalau kamu beruntung, bisa dapet unit yang layak jalan di bawah 200 jutaan. Tapi kalau yang kondisinya orisinal dan mulus, bisa tembus ratusan juta juga.

Beberapa komunitas BMW klasik di Indonesia masih aktif merawat dan merestorasi E23. Jadi buat kamu yang tertarik, masih ada peluang buat punya mobil ini dan ikut ngumpul bareng para pencinta BMW retro.


Sensasi Nyetir yang Tetap Memuaskan

Walaupun usianya udah lebih dari 40 tahun, nyetir BMW 733i tetap terasa mantap. Posisi duduknya nyaman, visibilitas luas, dan setirnya punya feedback yang jelas. Suspensinya lembut tapi stabil, cocok banget buat jalanan luar kota yang mulus.

Dan yang paling penting, mobil ini punya karakter. Setiap kali kamu starter mesin dan mulai jalan, ada rasa nostalgia yang muncul. Nggak semua mobil bisa ngasih sensasi itu.


Kesimpulan: Bukan Cuma Mobil, Tapi Warisan

BMW E23 733i bukan sekadar mobil tua. Dia adalah awal dari sejarah panjang Seri 7 yang kita kenal sekarang. Desainnya timeless, performanya tetap bisa diandalkan, dan fiturnya masih bikin kagum meskipun udah berumur.

Kalau kamu pencinta mobil klasik Eropa, 733i adalah salah satu yang layak masuk garasi. Nggak cuma buat koleksi, tapi juga buat dinikmati di akhir pekan.

BMW E10 1602: Leluhur Legendaris Seri 3

BMW E10 1602/1802/2002 turbo alpina look body kit

Mobil Klasik yang Bikin BMW Mendunia

Kalau kamu pernah denger atau ngefans sama BMW Seri 3, kamu harus kenalan dulu sama BMW E10 1602 mercedes saigon . Ini adalah mobil yang bisa dibilang leluhur langsung dari BMW Seri 3 yang kita kenal sekarang. Pertama kali diperkenalkan di tahun 1966, BMW 1602 jadi bagian penting dari keluarga “Neue Klasse”—generasi baru BMW yang menyelamatkan merek ini dari krisis.

Dengan desain compact, bobot ringan, dan handling yang tajam, 1602 bukan cuma sedan biasa. Mobil ini meletakkan dasar DNA “sheer driving pleasure” yang jadi slogan BMW sampai sekarang.


Desain Eksterior: Simpel Tapi Ikonik

Dilihat dari luar, BMW 1602 punya tampilan klasik khas mobil Eropa 60-an. Desain bodinya simpel banget—nggak banyak lekukan, tapi justru itu yang bikin tampilannya awet ditelan zaman. Grille “kidney” khas BMW udah muncul, walaupun masih kecil dan kalem.

Lampu bulat ganda, overhang pendek, dan kap mesin panjang bikin siluetnya kelihatan sporty. Ukurannya yang compact bikin mobil ini terlihat ringkas tapi tetap elegan. Banyak yang bilang, desain E10 itu kombinasi pas antara klasik dan fungsional.


Interior: Minimalis Tapi Bikin Betah

Masuk ke dalam kabin, nuansanya minimalis tapi nyaman. Dashboard-nya sederhana, cuma ada instrumen dasar dan beberapa tombol penting. Tapi semuanya jelas dan gampang dibaca. Posisi duduk juga ergonomis—walaupun ini mobil tahun 60-an, tapi masih enak banget buat nyetir.

Joknya empuk, kabinnya cukup lega buat empat orang dewasa, dan visibilitasnya luar biasa bagus berkat jendela besar. Nggak heran banyak orang bilang, nyetir 1602 itu pengalaman yang bikin kangen.


Performa Mesin: Kecil-Kecil Cabe Rawit

BMW 1602 dibekali mesin 1.6 liter 4 silinder segaris (inline-4), tenaga sekitar 85 hp. Mungkin kalau dibandingin mobil sekarang, angkanya kecil. Tapi karena bobot mobil ini ringan (kurang dari 1 ton), performanya terasa lincah banget.

Mobil ini pakai penggerak roda belakang (RWD), dan itu salah satu alasan kenapa handling-nya mantap. Transmisi manual 4-percepatan bikin pengalaman nyetirnya lebih seru. Akselerasi dari 0-100 km/jam sekitar 12 detik—lumayan cepat buat zamannya.


Handling dan Pengalaman Berkendara: Pure Driving Feel

Satu hal yang bikin 1602 spesial adalah rasa berkendaranya. Setirnya terasa langsung, suspensinya cukup keras tapi stabil, dan mobil ini benar-benar terasa “menyatu” sama jalan. Nggak banyak bantuan elektronik, jadi semua terasa alami.

Kalau kamu suka nyetir dan pengin mobil yang ngasih feedback asli dari jalan, E10 ini cocok banget. Banyak penggemar BMW bilang, 1602 adalah mobil yang bikin mereka jatuh cinta sama dunia otomotif.


Perawatan dan Suku Cadang: Nggak Sesulit yang Dikira

Meskipun mobil ini udah berusia lebih dari 50 tahun, tapi perawatannya nggak sesulit yang kamu bayangkan. Mesin M10 yang digunakan terkenal tahan banting dan mudah diservis. Banyak suku cadang masih tersedia—baik asli, aftermarket, atau hasil kanibal dari unit lain.

Ada komunitas pecinta BMW klasik di Indonesia yang aktif sharing info, bengkel spesialis, bahkan jual beli part langka. Jadi kalau kamu punya 1602 dan pengin ngerawatnya tetap prima, kamu nggak sendirian.


Komunitas dan Nilai Koleksi: Makin Langka, Makin Dicari

BMW E10 1602 sekarang udah jadi barang kolektor. Unit yang masih orisinil, lengkap surat, dan bodi mulus, nilainya bisa terus naik. Apalagi kalau warnanya langka atau udah direstorasi dengan kualitas tinggi.

Di Indonesia, pemiliknya memang nggak banyak, tapi komunitasnya solid. Beberapa bahkan sering ikut pameran mobil klasik atau touring bareng. Jadi selain jadi aset, mobil ini juga bisa jadi pintu masuk ke dunia mobil klasik yang seru.


Fakta Menarik: Cikal Bakal Teknologi BMW Modern

Tahukah kamu? Platform E10 inilah yang nantinya dikembangkan jadi BMW Seri 3 generasi pertama (E21). Banyak elemen dari 1602—seperti setup suspensi belakang semi-trailing arm dan karakter berkendara RWD—masih dibawa sampai sekarang.

Bahkan BMW 1602 sempat jadi bahan eksperimen mobil listrik pertama BMW di tahun 1972, buat dipamerkan di Olimpiade Munich. Walaupun masih prototipe, ini bukti kalau E10 punya peran penting dalam sejarah inovasi BMW.


Kesimpulan: Kecil, Legendaris, dan Penuh Sejarah

BMW E10 1602 bukan cuma mobil klasik biasa. Dia adalah pondasi dari seluruh filosofi performa dan kenikmatan berkendara BMW. Dengan desain klasik yang masih sedap dipandang, handling yang jempolan, serta mesin yang tahan banting, mobil ini pantas banget disebut “leluhur legendaris” Seri 3.

Kalau kamu pengin punya mobil klasik yang bukan cuma buat dipajang tapi juga enak diajak jalan, 1602 adalah pilihan yang sangat layak. Nilai sejarahnya tinggi, tampilannya ikonik, dan rasa nyetirnya? Murni BMW sejati.

BMW E34 525i: Executive Car Klasik yang Tangguh

BMW Seri 5 (E34) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mobil Klasik yang Masih Banyak Peminat

Kalau ngomongin mobil klasik Eropa, pasti nama BMW E34 525i https://mercedes-saigon.com/ bakal sering muncul. Mobil ini bukan cuma sekadar sedan tua, tapi punya nilai sejarah dan performa yang tetap oke sampai sekarang. BMW E34 termasuk generasi ke-3 dari seri 5 yang terkenal tangguh, nyaman, dan berkelas.

Di Indonesia sendiri, E34 525i masih banyak diburu karena desainnya yang masih enak dilihat dan teknologinya udah canggih di zamannya. Yuk kita bahas lebih dalam kenapa mobil ini layak disebut executive car klasik yang tangguh!


Desain Luar: Kalem Tapi Berwibawa

Dari luar, E34 525i punya tampilan yang kalem tapi tetap berwibawa. Desain khas BMW dengan kidney grille dan lampu bulat ganda bikin mobil ini langsung dikenali. Bodi kotaknya justru jadi nilai plus, karena bikin kesan maskulin dan elegan sekaligus.

Walaupun desainnya simpel, proporsinya pas banget. Tidak terlalu besar, tapi cukup buat menunjukkan status sosial penggunanya di masanya. Sekarang, gaya retro-nya malah bikin mobil ini makin keren buat koleksi.


Interior: Nyaman, Luas, dan Tetap Mewah

Masuk ke dalam kabin, nuansa mewah langsung terasa. Material jok biasanya kulit asli, dengan dashboard yang simpel tapi berkelas. Kabin juga luas banget, apalagi di baris belakang, cocok buat mobil keluarga atau bahkan dipakai harian.

Salah satu yang bikin nyaman adalah posisi duduk dan visibilitasnya. Meski mobil tahun 90-an, tapi fitur-fitur seperti AC digital, power window, dan electric mirror sudah ada. Head unit bisa dimodifikasi supaya lebih modern tanpa mengganggu keaslian interior.


Mesin dan Performa: Bukan Cuma Gaya, Tapi Juga Bertenaga

BMW E34 525i dibekali mesin 6 silinder segaris (inline-6) M50B25, kapasitas 2.5 liter. Tenaga standarnya sekitar 189 HP—cukup besar untuk mobil tahun segitu. Karakter mesinnya halus, tapi responsif banget. Suara mesinnya juga khas, bikin puas buat yang hobi nyetir.

Transmisi otomatisnya 4-speed (ada juga versi manual), dan kalau dirawat dengan baik, performanya masih sangat layak dibanding mobil-mobil baru di kelas menengah. Konsumsi BBM-nya memang agak boros, tapi sebanding sama performa dan kenyamanannya.


Kaki-kaki: Kuat Tapi Butuh Perhatian

Salah satu keunggulan E34 adalah suspensinya yang nyaman tapi tetap stabil di kecepatan tinggi. Cocok buat jalan tol maupun kondisi jalanan kota. Tapi karena mobil ini udah berumur, kaki-kakinya perlu dicek rutin. Komponen seperti bushing, shockbreaker, dan ball joint sebaiknya diganti kalau udah aus.

Untungnya, suku cadangnya masih tersedia di pasaran, meski sebagian harus inden atau cari di komunitas. Tapi banyak bengkel spesialis BMW yang bisa bantu ngerjain dengan biaya yang masih masuk akal.


Biaya Perawatan: Nggak Semahal yang Dibayangin

Banyak yang takut punya BMW tua karena katanya mahal ngerawatnya. Padahal, kalau dirawat rutin dan nggak asal pakai, E34 itu termasuk bandel. Banyak part yang masih bisa dicari, dan komunitas pengguna E34 di Indonesia juga cukup aktif—jadi bisa sharing info bengkel, spare part, atau solusi masalah.

Perawatan berkala kayak ganti oli, tune up, dan servis rem bisa kamu lakukan di bengkel umum, asal ngerti mesin BMW. Tapi untuk part khusus, sebaiknya ke bengkel spesialis.


Nilai Investasi dan Koleksi

Mobil ini udah masuk kategori youngtimer dan makin tahun makin dicari. Harga pasaran untuk E34 525i yang mulus dan orisinil bisa stabil, bahkan naik tergantung kondisi. Apalagi kalau warnanya langka atau kilometer masih rendah.

Jadi, selain enak dipakai harian atau weekend, E34 525i juga bisa jadi aset yang nilainya nggak jatuh. Cocok buat kamu yang cari mobil klasik tapi tetap bisa diandalkan.


Kesimpulan: Tangguh, Klasik, dan Tetap Berkelas

BMW E34 525i adalah pilihan pas buat kamu yang pengin mobil klasik dengan kenyamanan dan performa khas mobil executive. Meski usianya udah lebih dari 25 tahun, tapi mobil ini masih sangat layak pakai—asal dirawat dengan baik.

Mulai dari desain, mesin, hingga rasa berkendaranya, E34 tetap punya daya tarik tersendiri. Kalau kamu cari mobil klasik yang nggak cuma buat pajangan tapi juga bisa diajak jalan jauh, ini salah satu yang wajib dilirik.