Category: Koleksi Mobil

Opel Commodore C: Sedan Medium dari Era 70-an

Die Website rund um den Opel Commodore C und die Schwestermodelle. Wer  einen Opel Commodore kaufen will, findet hier wertvolle Informationen. -  Wissenswertes über den Opel Commodore C

Sedan Gagah dari Masa Lalu

Kalau ngomongin mobil klasik dari Eropa, nama Opel https://mercedes-saigon.com/ mungkin nggak langsung muncul di benak banyak orang. Tapi buat penggemar mobil retro, Opel Commodore C itu punya tempat khusus. Mobil ini adalah salah satu sedan medium dari era 70-an yang tampilannya sederhana, tapi elegan dan berkarakter.

Commodore C ini terakhir dari lini Commodore sebelum akhirnya digantikan model lainnya. Diperkenalkan sekitar tahun 1978, mobil ini membawa nuansa khas Eropa: simpel tapi solid, dengan mesin yang cukup bertenaga buat zaman itu.


Apa Sih Opel Commodore C Itu?

Opel Commodore C adalah versi “naik kelas” dari Opel Rekord E. Secara bentuk dan dimensi memang mirip, tapi Commodore punya mesin yang lebih besar dan fitur yang sedikit lebih mewah.

Mobil ini biasanya dibekali mesin 6 silinder berkapasitas 2.5 hingga 2.8 liter. Untuk tahun 70-an, mesin segitu udah tergolong gede dan bertenaga. Tenaganya bisa mencapai 130 hp, cukup untuk bikin mobil ini nyaman buat jalan jauh atau ngebut di jalan tol.


Tampilan Klasik yang Masih Enak Dilihat

Kalau dilihat dari luar, Opel Commodore C punya gaya khas mobil Eropa era 70-an. Desain kotak, garis bodi tegas, dan lampu depan kotak yang jadi ciri khas. Gril depannya sederhana tapi gagah, dan dari samping mobil ini kelihatan panjang dan elegan.

Interiornya juga mencerminkan zamannya: dashboard datar, jok kain tebal, dan panel kayu imitasi yang menambah kesan mewah. Meskipun fiturnya minim dibanding mobil zaman sekarang, tapi justru itulah daya tariknya—semua terasa mekanis dan analog, tanpa banyak sensor atau elektronik.


Sekarang Mulai Langka

Commodore C ini memang nggak sebanyak saudara Opel lainnya yang lebih terkenal. Itu sebabnya sekarang unit yang masih selamat dan dalam kondisi bagus sudah mulai langka. Apalagi banyak unitnya yang dulu dipakai harian dan akhirnya rusak atau dirombak.

Karena itulah, mobil ini makin dilirik oleh kolektor atau penggemar mobil klasik, terutama yang suka mobil Eropa dengan tampilan kalem tapi punya potensi performa.


Sensasi Nyetir yang Berbeda

Jangan berharap teknologi tinggi dari Commodore C. Tapi justru karena kesederhanaannya itu, sensasi mengemudinya beda banget. Stirnya berat (karena belum power steering), perpindahan giginya terasa, dan suara mesin 6 silindernya halus tapi punya “dentuman” khas.

Buat sebagian orang, ini justru jadi daya tarik utama. Nyetir mobil ini bikin kamu benar-benar “nyatu” sama mesin dan jalanan. Rasanya lebih jujur dan nggak terlalu dibantu teknologi.


Cocok Buat Kolektor dan Restorasi

Kalau kamu hobi restorasi atau pengen punya mobil klasik Eropa yang beda dari yang lain, Commodore C bisa jadi pilihan menarik. Komponennya masih bisa dicari di beberapa negara Eropa, dan komunitas Opel juga cukup aktif.

Yang penting, cari unit yang bodinya masih bagus—karena bagian ini yang paling susah dibetulin kalau udah karatan. Mesin dan interior bisa dikejar, tapi rangka yang masih utuh nilainya jauh lebih tinggi.


Investasi Jangka Panjang

Meskipun belum seterkenal BMW atau Mercedes klasik, tapi Opel Commodore C punya potensi nilai yang naik. Terutama karena jumlahnya yang terbatas dan desainnya yang timeless.

Di beberapa pasar Eropa, harga unit yang terawat udah mulai naik sejak 5 tahun terakhir. Kalau kamu bisa dapetin unit mulus, rawat baik-baik—bisa jadi tabungan masa depan.


Tips Sebelum Membeli Commodore C

Kalau kamu tertarik untuk punya Opel Commodore C, ini beberapa tips penting:

  1. Periksa kondisi rangka dan bodi, karena ini yang paling rawan karat.

  2. Cari tahu riwayat mobil, apakah pernah dimodifikasi atau masih original.

  3. Cek ketersediaan sparepart, terutama untuk mesin dan interior.

  4. Gabung komunitas klasik, banyak info dan dukungan dari sana.


Kesimpulan: Mobil Eropa yang Layak Dilirik

Opel Commodore C memang bukan mobil yang sering terlihat, tapi justru itu yang bikin dia spesial. Sedan medium ini punya kombinasi antara desain elegan, mesin bertenaga, dan karakter klasik yang kuat.

Buat kamu yang lagi cari mobil klasik Eropa yang beda dari yang lain, Commodore C patut masuk wishlist. Baik buat koleksi, buat jalan-jalan akhir pekan, atau sekadar nostalgia era 70-an, mobil ini punya semua yang dibutuhkan.

Porsche 944 S2: Coupe Sport yang Kini Langka

1990 PORSCHE 944 S2 for sale by auction in Sydney, NSW, Australia

Nostalgia Mobil Sport Era 80-an

Kalau ngomongin soal mobil sport legendaris https://mercedes-saigon.com/ dari era 80 sampai 90-an, Porsche selalu punya tempat spesial di hati pecinta otomotif. Salah satu model yang makin dicari sekarang adalah Porsche 944 S2. Mobil ini bukan cuma soal tampilan yang khas, tapi juga soal performa dan sensasi berkendara yang nggak kalah sama mobil modern.

Meskipun sekarang sudah jarang terlihat di jalan, Porsche 944 S2 tetap punya daya tarik yang kuat, terutama buat para kolektor dan penggemar mobil klasik. Mobil ini adalah salah satu coupe sport yang bisa dibilang underrated, tapi justru karena itulah sekarang jadi incaran.


Sekilas Tentang Porsche 944 S2

Porsche 944 S2 pertama kali diluncurkan tahun 1989, sebagai penyempurnaan dari generasi sebelumnya, Porsche 944 biasa dan 944 Turbo. Bedanya, S2 ini pakai mesin 3.0 liter naturally aspirated (NA) yang jadi salah satu mesin 4-silinder terbesar yang pernah diproduksi Porsche.

Tenaga yang dihasilkan sekitar 208 hp, yang cukup besar untuk ukuran mobil ringan seperti ini. Torsinya juga enak banget buat jalan jauh atau sekadar nikmatin tikungan-tikungan di pegunungan.


Desain Khas Era 80-an yang Masih Keren

Desainnya? Nggak usah diragukan. Porsche 944 S2 punya bentuk khas coupe sport era 80-an dengan lekukan tegas, lampu pop-up yang ikonik, dan buritan lebar. Buat kamu yang suka tampilan retro tapi tetap sporty, mobil ini adalah jawaban yang pas.

Interiornya simpel tapi fungsional. Dashboard lurus, panel instrumen yang mudah dibaca, dan posisi duduk yang rendah bikin pengemudi benar-benar merasa menyatu dengan mobil.


Kenapa Sekarang Jadi Langka?

Salah satu alasan kenapa Porsche 944 S2 sekarang makin langka adalah karena dulu nggak sebanyak 911 yang diproduksi. Selain itu, banyak yang dulu memakainya sebagai mobil harian, jadi unit yang masih orisinil dan terawat jumlahnya makin sedikit.

Bahkan, menurut komunitas Porsche global, unit 944 S2 yang masih dalam kondisi prima bisa dihitung jari—apalagi yang full original. Inilah yang bikin harganya sekarang mulai naik, terutama di pasar mobil klasik Eropa dan Amerika.


Cocok Buat Kolektor dan Penggemar Mobil Unik

Buat kamu yang pengen punya mobil beda dari yang lain, Porsche 944 S2 bisa jadi pilihan menarik. Meskipun usianya sudah lebih dari 30 tahun, tapi kalau dapet unit yang terawat, sensasi nyetirnya tetap asik banget.

Perawatan juga nggak terlalu susah, asal tahu tempat bengkel yang ngerti mobil klasik Eropa. Suku cadangnya masih bisa dicari, meskipun memang ada beberapa part yang harganya lumayan karena langka.


Investasi atau Hobi? Bisa Dua-duanya

Beberapa orang beli mobil klasik seperti Porsche 944 S2 buat investasi jangka panjang. Tapi banyak juga yang beli murni karena cinta otomotif. Menariknya, mobil ini bisa jadi keduanya: hobi yang menyenangkan sekaligus aset yang nilainya naik tiap tahun.

Tren mobil klasik makin naik daun, dan model-model unik seperti ini makin diburu. Kalau kamu punya unit dalam kondisi bagus, kemungkinan besar harganya akan terus naik dalam beberapa tahun ke depan.


Tips Kalau Mau Beli Porsche 944 S2

Kalau kamu tertarik beli Porsche 944 S2, ini beberapa tips sederhana:

  1. Cek sejarah servis – pastikan mobil punya riwayat servis yang lengkap.

  2. Perhatikan bodi dan sasis – hindari unit yang pernah tabrakan besar.

  3. Cek keaslian part – makin orisinil, makin tinggi nilai investasinya.

  4. Gabung komunitas – banyak insight soal perawatan dan informasi part di komunitas Porsche klasik.


Kesimpulan: Coupe Klasik yang Bikin Bangga

Porsche 944 S2 adalah mobil yang unik. Desain retro, performa oke, dan statusnya yang makin langka bikin mobil ini punya daya tarik tersendiri. Cocok buat kamu yang ingin tampil beda, sekaligus punya aset otomotif yang bernilai tinggi.

Kalau ketemu unit yang pas, jangan ragu. Bisa jadi ini kesempatan langka buat punya salah satu coupe sport klasik terbaik dari Porsche.

Volkswagen Polo Mk1: Hatchback Tua Penuh Kenangan

RM Home | Retro-Motoring

1. Volkswagen Polo Mk1, Si Hatchback Legendaris

Kalau ngomongin hatchback legendaris yang penuh cerita, gak lengkap tanpa nyebutin Volkswagen Polo Mk1 mercedes-saigon.com . Mobil kecil ini muncul pertama kali di akhir tahun 70-an dan langsung jadi favorit banyak orang. Gak heran sih, karena desainnya yang simpel tapi gak ngebosenin, cocok banget buat orang yang pengen mobil praktis tapi tetap keren.

Polo Mk1 ini bisa dibilang pelopor hatchback modern di Eropa, lho! Dengan ukuran yang compact, dia gampang banget diparkir dan irit bahan bakar. Cocok banget buat yang tinggal di kota dengan jalan sempit.


2. Desain Simpel Tapi Gak Murahan

Sekilas Volkswagen Polo Mk1 ini tampilannya sederhana, gak neko-neko. Bentuknya kotak dan mungil, tapi justru itu yang bikin banyak orang jatuh hati. Gak perlu ornamen berlebihan, Polo Mk1 sudah tampil percaya diri dengan garis bodi yang tegas dan lampu depan kotak yang khas.

Interiornya juga sederhana, tapi fungsional banget. Semua tombol dan fitur dibuat gampang diakses, bikin pengalaman nyetir jadi nyaman walaupun cuma mobil kecil.


3. Mesin Irit dan Andal, Teman Setia Harian

Bicara mesin, Polo Mk1 gak main-main soal ketahanan. Biasanya mobil ini pakai mesin 1.0 sampai 1.3 liter, yang terkenal irit tapi cukup bertenaga untuk keperluan sehari-hari. Mesin ini juga gampang dirawat, jadi biaya perawatan tetap hemat.

Kelebihan lain, Polo Mk1 punya suspensi yang cukup nyaman untuk ukuran hatchback kecil, jadi walau dipakai di jalanan kota yang macet dan berlubang, kamu gak bakal cepat capek.


4. Dari Jalanan Kota Sampai Balap Rally

Kalau kamu kira Polo Mk1 cuma mobil kota biasa, salah besar. Di beberapa negara, Polo Mk1 bahkan dipakai sebagai mobil rally yang cukup tangguh. Versi racing-nya punya performa yang lebih buas, bikin mobil mungil ini jadi bintang di lintasan balap.

Hal ini membuktikan bahwa walaupun kecil, Volkswagen Polo Mk1 punya potensi besar dan karakter kuat yang jarang ditemukan di mobil sekelasnya.


5. Jadi Pilihan Favorit di Berbagai Generasi

Polo Mk1 bukan cuma favorit generasi dulu, tapi juga sering jadi incaran para kolektor mobil klasik saat ini. Karena desainnya yang timeless dan nilai nostalgia tinggi, mobil ini tetap eksis dan dicintai.

Buat kamu yang pengen punya mobil klasik tapi gak ribet, Polo Mk1 bisa jadi pilihan tepat. Selain bentuknya yang compact, suku cadangnya juga relatif mudah ditemukan karena masih banyak penggemar VW.


6. Kenangan dan Cerita di Balik Mobil Tua Ini

Banyak yang bilang punya Volkswagen Polo Mk1 itu seperti punya “teman lama” yang selalu siap diajak jalan-jalan. Mobil ini sering jadi saksi perjalanan hidup, mulai dari hangout sama teman, liburan keluarga, sampai momen-momen penting lainnya.

Gak heran kalau banyak yang masih simpan Polo Mk1 sebagai koleksi dan punya cerita personal yang bikin mobil ini lebih dari sekadar alat transportasi.


7. Kesimpulan: Hatchback Kecil dengan Sejuta Kenangan

Volkswagen Polo Mk1 memang bukan mobil mewah atau paling canggih, tapi justru itulah daya tariknya. Mobil ini sederhana, irit, dan punya karakter yang kuat. Bagi banyak orang, Polo Mk1 adalah simbol kenangan masa muda, simbol mobil kecil yang bisa diandalkan dan selalu bikin senyum.

Kalau kamu suka mobil klasik yang punya cerita dan gak lekang oleh waktu, Volkswagen Polo Mk1 wajib banget masuk daftar koleksi kamu!

Volkswagen Type 181: Jeep Kodok dari Masa Lalu

WHEN DID YOU LAST SEE A... VW TYPE 181? - Classics World

1. Mobil Aneh Tapi Bikin Penasaran

Kalau kamu lihat mobil kotak, terbuka, dan bentuknya nyentrik di jalan, bisa jadi itu Volkswagen Type 181. Mobil ini punya banyak nama panggilan—di Indonesia sering disebut Jeep Kodok mercedes-saigon.com , di Amerika dikenal sebagai VW Thing, dan di Jerman dijuluki Kurierwagen.

Desainnya emang terkesan aneh, kayak mobil militer jaman dulu, tapi justru itu yang bikin dia unik. Sekilas mirip gabungan antara VW Beetle dan Jeep. Tapi tunggu dulu, mobil ini lebih dari sekadar tampilan!


2. Asal-Usulnya Ternyata Serius Banget

VW Type 181 awalnya dibuat buat keperluan militer Jerman Barat di akhir tahun 60-an. Tapi karena banyak yang tertarik, akhirnya VW memproduksi versi sipilnya juga. Produksinya dimulai tahun 1968 dan terus berjalan sampai sekitar 1983.

Yang bikin unik, Type 181 dibangun di atas platform VW Beetle, jadi banyak komponen yang bisa saling pakai. Itu sebabnya mobil ini sering disebut “Jeep Kodok”—karena dia kuat kayak Jeep, tapi dasarnya ya dari VW Kodok.


3. Desain Sederhana, Tapi Serbaguna

Satu kata buat VW Type 181: fungsional. Bodinya kotak, pintunya bisa dilepas, atapnya dari bahan kanvas yang bisa dilipat, dan bagian dalamnya benar-benar minimalis. Tapi justru itu yang bikin mobil ini disukai banyak orang—nggak neko-neko.

Mobil ini cocok buat kamu yang suka petualangan, jalan-jalan offroad ringan, atau sekadar nongkrong sore-sore bawa mobil klasik yang beda dari yang lain. Plus, karena desainnya terbuka, rasanya nyetir jadi lebih bebas dan fun.


4. Mesin Kodok yang Bisa Diandalkan

Mesin VW Type 181 sebenernya sama kayak VW Beetle, yaitu mesin 1.500cc atau 1.600cc 4 silinder boxer yang pendingin udaranya khas banget. Tenaganya emang nggak gede—sekitar 44 hp—tapi jangan salah, mesin ini terkenal bandel dan gampang dirawat.

Karena posisinya di belakang dan penggerak roda belakang, traksi mobil ini cukup oke buat medan-medan ringan. Makanya dulu cocok banget buat dipakai militer ataupun jadi mobil pantai.


5. Dijual di Banyak Negara, Nama Beda-Beda

Menariknya, VW Type 181 punya banyak nama tergantung negaranya:

  • Di Jerman: Kurierwagen

  • Di Amerika: VW Thing

  • Di Inggris: Trekker

  • Di Indonesia: VW Safari atau Jeep Kodok

Mobil ini sempat dijual secara resmi di Amerika Serikat dari 1973 sampai 1974. Tapi karena peraturan keselamatan makin ketat, penjualannya dihentikan. Meski begitu, popularitasnya tetap tinggi di kalangan penggemar mobil klasik.


6. Sekarang Jadi Barang Kolektor

VW Type 181 sekarang udah langka, dan makin dicari kolektor. Nilainya terus naik, apalagi yang masih original dan kondisi mulus. Banyak juga yang dimodifikasi jadi mobil pantai atau mobil camping.

Suku cadangnya relatif mudah didapat karena masih kompatibel dengan VW Beetle. Jadi walaupun klasik, mobil ini masih cukup “bersahabat” buat dipelihara.


7. Simbol Gaya Hidup Bebas dan Retro

VW Type 181 bukan cuma kendaraan, tapi udah jadi simbol gaya hidup. Buat sebagian orang, nyetir Type 181 itu tentang nostalgia, kebebasan, dan hidup tanpa terburu-buru.

Desainnya mungkin nggak aerodinamis, mesinnya juga bukan yang paling cepat, tapi rasanya nyetir mobil ini beda. Tiap bunyi mesinnya, tiap hembusan angin lewat atap terbuka, semuanya kasih pengalaman yang nggak bisa dibandingin sama mobil modern.


8. Kesimpulan: Jeep Kodok yang Nggak Lekang Waktu

Volkswagen Type 181 emang bukan mobil biasa. Dengan desain nyentrik, mesin bandel, dan sejarah militer yang kuat, mobil ini udah jadi bagian penting dari dunia otomotif klasik. Nggak heran kalau dia dijuluki Jeep Kodok dari Masa Lalu—unik, ikonik, dan tetap dicintai sampai sekarang.

Kalau kamu pengen tampil beda, punya mobil klasik yang anti-mainstream, VW Type 181 bisa jadi pilihan seru buat koleksi atau bahkan jadi kendaraan harian yang penuh karakter.

Opel GT 1900: Corvette Mini dari Jerman

Opel Gt 1900 Foto Stok - Unduh Gambar Sekarang - Opel GT, Budaya jerman,  Fotografi - Citra - iStock

1. Si Kecil yang Bikin Kagum: Apa Itu Opel GT 1900?

Kalau kamu suka mobil-mobil klasik mercedes-saigon.com dengan gaya sporty, pasti bakal jatuh cinta sama Opel GT 1900. Mobil ini sering banget dijuluki “Mini Corvette dari Jerman” karena desainnya yang mirip banget sama Chevrolet Corvette C3, tapi dengan ukuran lebih kecil dan mesin yang lebih kalem.

Opel GT pertama kali diperkenalkan tahun 1968 dan langsung jadi perhatian, terutama karena bentuk bodinya yang aerodinamis dan desain lampu pop-up yang unik. Walaupun ukurannya kecil, aura sporty-nya dapet banget.


2. Desainnya Bikin Kepala Nengok

Desain Opel GT 1900 memang bisa dibilang revolusioner untuk mobil Eropa di zamannya. Bayangin aja, bodi coupe 2 pintu dengan garis-garis lekuk halus, bagian depan panjang, dan belakang pendek, bikin mobil ini keliatan gesit dan lincah.

Yang paling ikonik? Lampu depan yang bisa berputar horizontal. Nggak seperti pop-up biasa, sistemnya lebih unik dan mekanis banget—kayak ada sentuhan manual yang klasik tapi keren.


3. Mesin 1900cc yang Nggak Bisa Diremehkan

Jangan tertipu sama ukurannya, mobil ini dibekali mesin 1.897cc 4-silinder yang punya tenaga sekitar 102 hp. Emang nggak segahar muscle car Amerika, tapi untuk ukuran mobil Eropa tahun 70-an, ini udah cukup bikin kamu ngerasain sensasi nyetir mobil sport.

Transmisinya juga udah 4-speed manual, jadi kamu bisa dapet pengalaman berkendara yang lebih “driver-focused”. Dan karena bobotnya ringan, akselerasinya lumayan gesit!


4. Mini Corvette yang Bikin Amerika Jatuh Hati

Meskipun buatan Jerman, pasar utama Opel GT justru di Amerika. Nggak heran sih, karena tampilannya bener-bener ngingetin sama Corvette versi mini. Tapi bedanya, Opel GT jauh lebih terjangkau dan irit bahan bakar.

Banyak anak muda Amerika tahun 70-an yang pengen tampil keren tapi dananya pas-pasan, akhirnya milih Opel GT. Mobil ini jadi simbol “fun car” yang stylish tapi tetap realistis buat dibeli dan dirawat.


5. Sekarang Jadi Incaran Kolektor

Sekarang, mobil ini udah jadi barang langka yang dicari para kolektor mobil klasik. Nilai historisnya tinggi banget, apalagi kalau kondisi mobilnya masih orisinal dan terawat.

Harga bekasnya juga makin naik tiap tahun, terutama yang masih punya matching number dan cat asli. Jadi, kalau kamu nemu Opel GT di garasi tua atau lelang mobil klasik, jangan dilewatkan!


6. Simpel, Sporty, dan Berkarakter

Salah satu daya tarik Opel GT 1900 adalah kesederhanaannya. Nggak banyak fitur elektronik, semuanya masih analog dan manual. Tapi justru itu yang bikin pengalaman nyetirnya makin terasa.

Mobil ini ngajarin kita buat lebih “connect” sama mesin, jalanan, dan setir. Nggak cuma sekadar alat transportasi, Opel GT 1900 itu soal gaya hidup, tentang menikmati proses berkendara dengan cara yang sederhana tapi menyenangkan.


7. Kesimpulan: Opel GT 1900, Kecil-Kecil Cabe Rawit

Opel GT 1900 bukan cuma sekadar mobil klasik, tapi juga bagian dari sejarah otomotif dunia. Dari desain uniknya yang timeless, performa mesin yang cukup bertenaga, sampai statusnya sebagai ikon pop era 70-an—mobil ini layak banget disebut sebagai Corvette Mini dari Jerman.

Kalau kamu pecinta mobil klasik dan pengen sesuatu yang beda dari biasanya, Opel GT 1900 bisa jadi pilihan yang nggak bakal nyesel. Simpel, keren, dan punya cerita.

Porsche 928 S: Grand Tourer V8 dari Porsche

1984 Porsche 928 S - Classic Throttle Shop

Kenalan dengan Porsche 928 S, Si Grand Tourer Berkelas

Kalau kamu dengar Porsche, pasti yang kepikiran mobil sport kecil mercedes-saigon.com kayak 911, kan? Tapi ada satu model yang beda banget dari citra itu, namanya Porsche 928 S. Mobil ini masuk kategori grand tourer—mobil sport yang didesain buat perjalanan jauh dengan kenyamanan tinggi.

Porsche 928 S bukan cuma kencang, tapi juga nyaman banget buat dipakai jalan jauh. Jadi, ini mobil buat kamu yang suka gabungin sensasi sporty dan kemewahan touring.


Desain Mewah dan Aerodinamis

Kalau dilihat dari luar, Porsche 928 S punya desain khas tahun 70-80an yang unik dan futuristik buat zamannya. Bodi mobil ini low-slung dengan garis aerodinamis yang halus. Lampu pop-up yang jadi ciri khas menambah kesan sporty dan sleek.

Bentuknya yang panjang dan lebar bikin mobil ini terlihat gagah dan berwibawa. Meski begitu, garis-garis bodinya tetap elegan dan nggak berlebihan. Cocok banget buat yang pengen tampil beda di jalan.


Mesin V8 yang Bertenaga

Porsche 928 S dibekali mesin V8 4.5 liter yang sanggup mengeluarkan tenaga sekitar 300 hp. Tenaga ini bikin mobil ini bukan cuma nyaman, tapi juga punya performa yang mantap di berbagai kondisi.

Mesin V8 ini juga jadi salah satu pembeda utama dari Porsche 911 yang masih pakai mesin boxer 6 silinder. Dengan tenaga besar dan torsi yang kuat, Porsche 928 S enak banget buat ngegas di jalan tol atau menikung di pegunungan.


Interior Nyaman Buat Perjalanan Jauh

Sebagai grand tourer, interior Porsche 928 S didesain supaya pengemudi dan penumpang bisa merasa rileks walau menempuh jarak jauh. Kabinnya lapang dengan bahan kulit premium dan detail kayu yang menambah kesan mewah.

Fitur-fitur seperti AC, audio berkualitas, serta jok yang empuk dan ergonomis bikin perjalanan panjang jadi menyenangkan. Selain itu, ruang bagasi yang lega juga bikin kamu bebas bawa koper atau perlengkapan liburan.


Teknologi dan Fitur Unggulan Zaman Dulu

Walaupun keluaran tahun 70-an sampai 80-an, Porsche 928 S sudah dibekali teknologi yang tergolong canggih untuk zamannya. Contohnya sistem suspensi independen yang bikin handling tetap stabil dan nyaman.

Selain itu, rem cakram di keempat roda memastikan pengereman responsif dan aman. Beberapa model 928 S bahkan sudah punya fitur power steering dan sistem audio premium yang saat itu termasuk mewah.


Mengapa Porsche 928 S Jadi Legenda?

Porsche 928 S jadi mobil legenda karena berhasil menggabungkan performa tinggi dengan kenyamanan grand tourer. Mobil ini merupakan jawaban Porsche buat yang pengen mobil sport tapi tetap bisa dipakai sehari-hari atau untuk perjalanan jauh.

Meski desain dan konsepnya sempat kontroversial bagi beberapa penggemar Porsche tradisional, 928 S tetap dihargai karena inovasi dan keunikannya. Kini, mobil ini jadi incaran kolektor dan pecinta mobil klasik sport.


Porsche 928 S di Indonesia: Langka dan Eksklusif

Di Indonesia, Porsche 928 S termasuk mobil yang langka. Karena mobil ini jarang masuk secara resmi, kebanyakan unit yang ada adalah mobil impor dari kolektor atau penggemar mobil klasik.

Kondisinya juga biasanya harus dirawat ekstra supaya tetap prima. Tapi buat kamu yang punya dan bisa merawatnya, Porsche 928 S adalah investasi keren sekaligus kebanggaan tersendiri.


Tips Merawat Porsche 928 S Buat Pemilik

Kalau kamu beruntung punya Porsche 928 S, beberapa tips perawatan ini penting supaya mobil tetap awet dan enak dipakai:

  • Rutin cek dan ganti oli mesin serta transmisi

  • Perhatikan sistem pendingin mesin supaya nggak overheat

  • Rawat suspensi dan rem dengan rutin

  • Gunakan suku cadang asli atau aftermarket berkualitas

  • Gabung komunitas Porsche klasik buat sharing info dan tips

Perawatan yang baik bikin performa dan nilai jual mobil ini tetap stabil, bahkan bisa naik di kemudian hari.


Kesimpulan: Grand Tourer Sporty dan Nyaman dari Porsche

Porsche 928 S adalah grand tourer klasik yang memadukan performa mesin V8 bertenaga dengan kenyamanan touring jarak jauh. Desainnya yang unik dan fitur unggulan zaman dulu membuat mobil ini punya tempat spesial di hati penggemar Porsche.

Buat kamu yang pengen punya mobil sport beda dari yang lain, Porsche 928 S bisa jadi pilihan yang keren dan berkelas. Mobil ini bukan cuma soal kecepatan, tapi juga gaya dan kenyamanan saat dipakai.

Audi 50: Hatchback Mini yang Menginspirasi Polo

50 Jahre Audi 50.

Awal Mula Audi 50: Si Kecil dari Audi

Kalau denger nama Audi, kebanyakan orang langsung mikir mobil mewah mercedes-saigon.com dan sedan besar. Tapi kamu tahu nggak, dulu Audi pernah bikin mobil kecil yang simpel dan irit? Nah, itu dia Audi 50.

Audi 50 ini dirilis tahun 1974, dan jadi hatchback pertama Audi. Bentuknya kecil, lincah, dan pas banget buat jalanan kota. Walaupun kecil, mobil ini justru punya peran besar dalam sejarah otomotif, karena jadi dasar lahirnya Volkswagen Polo.


Desain Kecil Tapi Gaya

Dari luar, Audi 50 kelihatan mungil. Panjang bodinya cuma sekitar 3,5 meter. Tapi jangan remehkan tampilannya. Desainnya simpel tapi manis, khas mobil Eropa tahun 70-an. Lampu depan bulat, grill kecil, dan bentuk hatchback dua pintu bikin mobil ini kelihatan stylish tanpa harus lebay.

Interiornya juga nggak kalah menarik. Meski minimalis, penataan dashboard-nya rapi dan fungsional. Kabinnya cukup lega buat ukuran mobil kecil, bahkan bagasi belakangnya lumayan luas.


Irit dan Cocok Buat Harian

Salah satu alasan kenapa Audi bikin mobil ini adalah karena krisis minyak di tahun 70-an. Jadi Audi 50 memang didesain supaya irit bahan bakar dan gampang dikendarai.

Mesinnya kecil, antara 1.0 hingga 1.1 liter, tapi cukup responsif untuk penggunaan dalam kota. Mobil ini bisa melaju dengan nyaman tanpa boros bensin. Suspensinya juga enak, cocok buat jalanan aspal dan kondisi urban.

Audi 50 juga jadi pilihan populer di kalangan anak muda Eropa waktu itu karena tampilannya keren dan gampang dirawat.


Kembarannya: VW Polo Generasi Pertama

Yang menarik, Audi 50 ini sebenarnya adalah “kembaran” dari Volkswagen Polo generasi pertama. Audi dan VW memang satu grup, dan VW melihat potensi dari mobil ini sebagai mobil kecil yang bisa dijual lebih murah.

Akhirnya, VW Polo lahir dari basis Audi 50, dengan sedikit ubahan pada trim dan branding. Tapi intinya sama — Polo yang kita kenal sekarang lahir berkat mobil ini.

Bedanya? mobil ini lebih “premium” dari sisi fitur dan harga, sementara Polo dijual lebih terjangkau buat pasar yang lebih luas.


Umur Pendek Tapi Berkesan

Sayangnya, Audi 50 nggak bertahan lama di pasaran. Produksinya dihentikan tahun 1978, hanya sekitar 4 tahun setelah diluncurkan. Salah satu alasannya karena VW Polo jauh lebih laku, dan Audi mulai fokus ke mobil yang lebih besar dan mewah.

Tapi walaupun umurnya pendek, mobil ini tetap punya tempat spesial di sejarah Audi. Tanpa mobil ini, mungkin nggak ada Polo, dan Audi juga nggak pernah nyentuh pasar mobil kecil.


Sekarang Jadi Barang Langka

Karena produksinya terbatas, sekarang mobil ini jadi barang langka dan dicari kolektor. Mobil ini udah jarang banget ditemui, apalagi yang masih orisinal dan layak jalan.

Kalau kamu nemu Audi 50 di jalan atau bahkan di garasi seseorang, itu bener-bener beruntung. Di Eropa, mobil ini mulai dianggap sebagai “hidden gem” di dunia mobil klasik.


Kenapa Audi 50 Masih Relevan?

Meski udah berumur lebih dari 40 tahun, Audi 50 tetap relevan buat yang suka mobil klasik dengan desain simpel dan karakter kuat. Mobil ini punya nilai sejarah tinggi, terutama bagi fans VW dan Audi.

Di sisi lain, mobil ini juga jadi contoh sukses mobil kecil yang nggak cuma fungsional tapi juga punya gaya. Buat pecinta otomotif, Audi 50 adalah bukti kalau mobil kecil pun bisa jadi legenda.


Tips Buat Kamu yang Mau Cari Audi 50

Kalau kamu pengen punya Audi 50, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Cek bodi dan sasis, karena karat sering jadi masalah di mobil era 70-an

  • Pastikan mesin masih sehat atau setidaknya masih bisa dihidupkan

  • Cari komunitas atau forum mobil klasik Audi buat info suku cadang

  • Jangan lupa cek legalitas dan dokumen kendaraan, apalagi kalau beli unit impor

Meski butuh usaha ekstra, punya Audi 50 bakal kasih kebanggaan tersendiri. Apalagi kalau kamu bisa rawat dan jaga kondisinya tetap prima.


Kesimpulan: Si Kecil yang Punya Dampak Besar

Audi 50 memang kecil, tapi sejarah dan pengaruhnya nggak main-main. Mobil ini berhasil menunjukkan kalau Audi bisa masuk ke segmen mobil kecil dengan desain yang tetap keren dan performa oke. Dan yang paling penting, dia jadi fondasi lahirnya VW Polo, salah satu hatchback paling populer di dunia.

BMW E32 730i: Kemewahan Tua Penuh Teknologi

BMW 730i E32 7-Series 315hp 1987, NL registration. - Automotive Auctions

1. BMW E32 730i: Ikon Sedan Mewah Era 80-an

Kalau ngomongin sedan mewah tahun 80-an, mercedes-saigon.com BMW E32 730i pasti masuk daftar utama. Mobil ini diperkenalkan pada tahun 1986 sebagai generasi ketiga seri 7 BMW. Saat itu, E32 jadi salah satu mobil paling canggih dan elegan di kelasnya.

E32 730i bukan cuma sekadar mobil buat naik dari A ke B, tapi juga jadi simbol status dan kemewahan yang didukung teknologi mutakhir zaman itu.


2. Desain Elegan yang Tetap Klasik

Desain E32 730i terbilang timeless alias nggak lekang oleh waktu. Bentuknya tegas tapi tetap smooth dengan garis bodi yang mengalir, dan punya gril khas BMW yang besar serta lampu depan ganda yang jadi ciri khas mobil BMW.

Meski sudah berumur puluhan tahun, tampilannya masih terlihat mewah dan elegan. Mobil ini memang dibuat buat mereka yang mengutamakan gaya tanpa harus berlebihan.


3. Mesin 3.0 Liter yang Andal dan Halus

BMW E32 730i dibekali mesin 3.0 liter 6-silinder segaris yang menghasilkan tenaga sekitar 188 hp. Mesin ini terkenal halus dan responsif, sangat cocok buat mobil sedan mewah yang fokus ke kenyamanan berkendara.

Akselerasi dari 0-100 km/jam bisa dicapai dalam waktu sekitar 8 detik, yang cukup mantap untuk kelas sedan besar di zamannya.


4. Teknologi Canggih di Zaman Dulu

Salah satu alasan E32 730i begitu istimewa adalah teknologi yang dibawanya. Mobil ini termasuk pionir penggunaan fitur-fitur canggih seperti:

  • Sistem ABS (Anti-lock Braking System) pertama di BMW

  • Elektronik suspensi otomatis

  • Cruise control

  • Sistem audio premium

  • Airbag pengemudi (mulai versi akhir produksi)

Fitur-fitur ini sekarang biasa, tapi di era 80-an, semua itu adalah hal super modern.


5. Interior Mewah dan Nyaman

Masuk ke dalam kabin BMW E32 730i, kamu akan langsung disambut oleh kemewahan khas BMW. Dashboard dibuat rapi dan ergonomis, dengan material berkualitas tinggi seperti kayu asli dan kulit lembut di jok.

Ruang kaki dan kepala luas, bikin penumpang belakang juga betah. Suasana kabin terasa hangat dan mewah, cocok buat perjalanan jauh dengan kenyamanan maksimal.


6. Handling yang Stabil dan Mantap

Walaupun ukurannya besar dan mewah, BMW E32 730i nggak lupa soal performa handling. Mobil ini punya suspensi yang cukup kaku untuk ukuran sedan besar, tapi tetap nyaman dan stabil di jalan.

Sistem kemudi yang presisi bikin pengemudi punya kontrol penuh, jadi mobil ini bukan cuma enak ditumpangi, tapi juga asyik buat dikendarai.


7. Koleksi yang Semakin Dicari

Sekarang, BMW E32 730i sudah masuk kategori mobil klasik dan makin banyak dicari oleh kolektor atau pecinta BMW. Mobil ini punya nilai sejarah dan kualitas yang masih bertahan.

Kalau kamu nemu E32 730i dalam kondisi bagus dan terawat, harganya bisa melonjak cukup tinggi karena semakin sulit dicari yang masih orisinal.


8. Kesimpulan: Elegan dan Penuh Teknologi Zaman Dulu

BMW E32 730i bukan cuma mobil sedan biasa. Dia adalah simbol kemewahan dan teknologi yang maju di masanya. Dengan desain elegan, mesin handal, dan fitur-fitur canggih, mobil ini membuktikan bahwa teknologi dan kemewahan bisa berjalan beriringan, bahkan di era 80-an.

Buat kamu yang suka mobil klasik dengan nilai historis dan performa solid, BMW E32 730i adalah pilihan yang wajib dipertimbangkan.

BMW Z1: Roadster Eksentrik dengan Pintu Unik

Nostalgia BMW Z1, Sports Car Langka yang Pakai Sliding Doors - Gridoto

1. Mobil Aneh Tapi Bikin Penasaran

Kalau kamu ngelihat BMW Z1 mercedes-saigon.com untuk pertama kali, kemungkinan besar kamu bakal mikir, “Lho, ini pintunya ke mana?” Ya, mobil ini punya pintu yang bisa turun ke dalam bodi, bukan dibuka ke samping kayak mobil biasa. Inilah salah satu hal yang bikin BMW Z1 jadi roadster paling eksentrik yang pernah dibuat BMW.

Mobil ini pertama kali dikenalin ke publik tahun 1987, dan langsung bikin heboh karena desainnya yang nggak biasa. Bukan cuma pintu aja yang aneh, tapi hampir semua bagian mobil ini punya sentuhan unik.


2. Proyek Eksperimen yang Jadi Kenyataan

BMW Z1 awalnya bukan proyek massal. Mobil ini dikembangkan oleh divisi riset BMW yang namanya BMW Technik GmbH. Tujuannya? Ngetes teknologi baru dan desain masa depan.

Tapi karena respon publik waktu peluncuran prototipenya bagus banget, akhirnya mobil ini diproduksi terbatas. Total hanya sekitar 8.000 unit yang diproduksi dari tahun 1989 sampai 1991. Artinya, sekarang Z1 udah jadi barang langka dan kolektor banget.


3. Desain yang Beda dari Biasanya

BMW Z1 tampil beda dari semua mobil BMW lain di zamannya. Bodinya dibuat dari panel plastik termoplastik yang bisa diganti dengan mudah. Bahkan, kabarnya kamu bisa copot panel bodi dan ganti warna mobil sendiri tanpa perlu ngecat ulang.

Bagian bawahnya dibuat rata (flat floor) untuk aerodinamika. Dan tentu saja, bintang utamanya adalah pintu yang turun ke bawah masuk ke dalam sill. Mau naik atau turun, pintunya bisa diturunin dan kamu bisa loncat masuk. Serasa naik mobil konsep yang nyasar ke jalanan umum!


4. Performa yang Nggak Kalah Serius

Jangan salah, meskipun desainnya nyentrik, performa Z1 tetap serius. Mobil ini pake mesin 2.5 liter 6-silinder segaris yang sama kayak BMW 325i E30, dengan tenaga sekitar 170 hp. Transmisinya manual 5 percepatan, khas mobil Eropa era 80-an.

Dengan berat sekitar 1.250 kg, akselerasinya 0–100 km/jam dalam waktu sekitar 7,9 detik. Buat roadster open-top di era itu, ini udah cukup lincah dan fun buat dibawa nikung atau touring santai.


5. Interiornya Sederhana Tapi Fungsional

Masuk ke kabin Z1, kesannya simpel tapi fungsional. Dashboard-nya mirip dengan model E30, tapi lebih ramping. Joknya dibuat rendah banget supaya pas sama bodi mobil yang pendek.

Yang keren, bagian pintu dilapisi material khusus yang nyatu sama bodi. Jadi walaupun pintunya turun ke bawah, kamu tetap punya armrest dan perlindungan samping. Kabin juga didesain tahan cuaca, karena mobil ini emang dirancang untuk dinikmati atap terbuka.


6. Mobil Konsep yang Bisa Kamu Kendarai

Banyak orang bilang BMW Z1 itu kayak mobil konsep yang lolos ke jalur produksi. Dan emang iya. Hampir semua elemen desain dan teknologinya waktu itu masih baru dan nggak umum dipakai mobil lain.

Mulai dari bodi plastik, pintu sliding-down, sasis monocoque dengan bagian bawah galvanis, sampai aerodinamika yang diutamakan — semuanya bikin mobil ini keliatan futuristik walaupun usianya udah 30+ tahun.


7. Sekarang Jadi Koleksi Langka

Karena jumlah produksinya yang terbatas dan desainnya yang unik, BMW Z1 sekarang jadi incaran kolektor mobil klasik. Harga pasarannya makin naik tiap tahun, terutama kalau kondisinya masih orisinal.

Di Eropa dan Jepang, Z1 masih sering muncul di ajang pameran atau kontes mobil klasik. Tapi di Indonesia, mobil ini sangat langka. Bisa dihitung jari yang punya, dan tentunya harganya juga nggak murah.


8. Kesimpulan: Nyentrik, Langka, dan Beda Sendiri

BMW Z1 adalah salah satu contoh keberanian BMW dalam bereksperimen. Desain pintunya yang nyeleneh, bodi plastik yang bisa diganti-ganti, dan teknologi canggih di zamannya bikin mobil ini tetap ikonik sampai sekarang.

Buat kamu yang suka mobil beda dari yang lain, suka tampil unik, dan punya jiwa kolektor, BMW Z1 adalah pilihan yang tepat. Ini bukan sekadar mobil, tapi juga bagian dari sejarah desain otomotif yang berani keluar dari pakem.

Porsche 911 SC: Sportscar Era 70-an dengan Karakter Kuat

Porsche 911 SC for sale at ERclassics

1. Nostalgia Mobil Kencang Tahun 70-an

Buat para pencinta mobil klasik, nama Porsche 911 SC mercedes-saigon.com pasti udah nggak asing lagi. Mobil ini bukan cuma sekadar kendaraan, tapi udah jadi ikon sportscar di zamannya. Pertama kali dikenalin tahun 1978, 911 SC ini muncul sebagai penerus dari 911 S, dengan beberapa peningkatan yang bikin performanya makin galak.

Waktu itu, banyak yang nganggep kalau era 70-an adalah masa keemasan mobil sport. Nah, Porsche 911 SC hadir pas di momen itu dan langsung curi perhatian.


2. Desain Klasik Tapi Tetap Stylish

Kalau kita lihat desain luarnya, mobil ini punya bentuk yang masih sangat khas Porsche: membulat, simpel, tapi tetap elegan. Bodi coupe dua pintu ini pakai material ringan, jadi meskipun tampak kecil, jangan salah – mobil ini lincah banget.

Bagian belakangnya dilengkapi spoiler “whale tail” (opsional), yang sekarang udah jadi ciri khas dan banyak dicari kolektor. Sentuhan chrome, lampu bulat, dan fender yang sedikit menonjol bikin tampilan mobil ini makin nyentrik dan punya daya tarik tersendiri.


3. Performa Mesin yang Nggak Main-Main

Ngomongin mesin, 911 SC dibekali mesin flat-six 3.0 liter yang tenaganya sekitar 180-204 hp (tergantung tahun produksinya). Buat ukuran mobil tahun 70-an, ini udah termasuk kenceng banget.

Mobil ini juga dilengkapi transmisi manual 5 percepatan yang responsif. Akselerasinya dari 0 ke 100 km/jam bisa ditempuh dalam waktu sekitar 6-7 detik. Lumayan impresif buat mobil yang udah berumur lebih dari 40 tahun!

Suara mesinnya juga punya karakter khas – dalam, bergetar, dan bikin nagih. Nggak heran banyak orang jatuh cinta bukan cuma karena tampilannya, tapi juga karena feel nyetirnya.


4. Karakter Mengemudi yang Kuat

Salah satu alasan kenapa Porsche 911 SC banyak dipuji adalah soal karakter mengemudinya. Dengan konfigurasi mesin belakang, pengendalian mobil ini terasa beda dari mobil lain. Di tangan yang tepat, mobil ini bisa sangat presisi di tikungan.

Tapi buat yang belum terbiasa, karakter oversteer-nya bisa jadi tantangan. Justru di situlah letak keseruannya – 911 SC ngajak lo buat belajar nyetir lebih “terasa”, bukan sekadar injak gas dan rem.


5. Nilai Koleksi yang Terus Naik

Buat para kolektor, Porsche 911 SC jadi salah satu incaran. Harganya sekarang bisa naik berkali lipat dibanding waktu pertama rilis. Apalagi kalau kondisinya masih orisinal dan terawat, nilainya bisa makin mahal tiap tahunnya.

Bukan cuma buat dipajang, banyak juga yang masih aktif dipakai harian atau ikut ajang balap klasik. Ini bukti kalau mobil ini masih relevan dan bisa diajak “lari” sampai sekarang.


6. Cocok Buat Pencinta Mobil Bernuansa Retro

Kalau kamu tipe yang suka nuansa retro, tapi tetap pengen mobil yang bisa diajak fun driving, Porsche 911 SC bisa jadi pilihan yang pas. Karakter mesinnya hidup, desainnya abadi, dan yang paling penting – nyetirnya punya soul.

Banyak pemilik bilang kalau bawa 911 SC itu bukan cuma perjalanan, tapi pengalaman. Setiap tikungan, setiap suara knalpot, semua bikin momen nyetir jadi spesial.


7. Kesimpulan: Porsche 911 SC, Legenda yang Masih Eksis

Meski usianya udah lebih dari 40 tahun, Porsche 911 SC tetap jadi legenda yang sulit dilupakan. Desain klasik, performa mumpuni, dan karakter kuat bikin mobil ini punya tempat spesial di hati para penggemar otomotif.

Nggak cuma sekadar mobil, 911 SC adalah warisan sejarah otomotif yang layak dijaga dan dinikmati. Kalau punya kesempatan buat coba atau bahkan punya satu, rasanya pasti nggak bakal nyesel.